Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas menyoroti kenaikan harga beras yang terus terjadi saat ini. Menurutnya, kasus ini juga memiliki korelasi dengan profesi petani yang statusnya kian lemah di mata generasi muda.
Masalah Lain
Advertisement
Bos Bulog Klaim Harga Beras Mulai Turun Rp 1.500 per Kg
Perum Bulog terus menggelontorkan beras ke pasar. Tujuannya untuk menurunkan harga beras dan menjaga ketersediaan stok. Maklum, belakangan harga beras terus naik.
Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi menegaskan bahwa Bulog sudah menggelontorkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sebanyak 200-300 ton perhari ke Pasar Johar Karawang. Hal ini langsung berdampak terhadap penurunan harga beras di pasar tersebut.
Menurut Bayu, selain Pasar Induk Beras Cipinang yang merupakan pasar grosir tingkat konsumen, Pasar Johar Karawang merupakan pasar grosir produsen yang juga penting untuk dibanjiri beras SPHP guna meredam dan menurunkan harga beras di pasaran.
"Upaya yang kami lakukan dengan membanjiri beras SPHP di Pasar Johar Karawang ini cukup membuahkan hasil, dari pantauan kami di lapangan harga beras disana sudah mulai turun sebesar Rp 1.000 - Rp 1.500 perkilo," ujar Bayu, Minggu (25/2/2024).
Pasokan Bulog per Hari
Selanjutnya menurut pengakuan para pedagang di Pasar Johar Karawang, bahwa tiga hari terakhir Bulog menambah pasokannya ke pasar ini dan hal ini membantu untuk menurunkan harga beras disini.
"Kalau kemarin setiap toko dikasih 4 ton, hari ini Sabtu (24/02) Bulog menambahkan menjadi 6 ton pertoko, total di Pasar Johar Karawang ini dipasok 300 ton perhari. Ini membuat harga beras menjadi turun seribuan perkilo" ujar Maman (56 tahun) yang merupakan pedagang di Pasar Johar.
Pemerintah melalui Bulog terus melakukan intervensi ke pasar-pasar induk, pasar tradisional dan retail-retail modern melalui program SPHP guna menyikapi harga beras saat ini.