Liputan6.com, Jakarta - Ketua Satgas (Kasatgas) Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN, Danis Hidayat Sumadilaga mengabarkan, proyek IKN akan kembali melakukan proses peletakan batu pertama atau groundbreaking tahap V pada pekan ini.
Proses groundbreaking di IKN kali ini rencananya akan dilakukan selama dua hari pada Kamis, 29 Februari 2024 dan Jumat, 1 Maret 2024.
Baca Juga
"Minggu ini akan ada groundbreaking tahap kelima pada hari Kamis dan Jumat," ujar Danis dalam acara Dentins HPRP Law and Regulations Outlook 2024 di Shangri La Jakarta, Senin (26/2/2024).
Advertisement
Danis mengatakan, untuk tahap groundbreaking kali ini akan dikhususkan untuk sektor ekonomi. Mulai dari groundbreaking kantor bank Himbara semisal Bank Mandiri dan BRI, hingga kantor BPJS.
Untuk kantor BPJS, ia tak menyebut detil seperti apa. Lantaran sebelumnya, BPJS Ketenagakerjaan telah melakukan groundbreaking di IKN pada November 2023 silam.
Sementara untuk Himbara pun belum semuanya akan ikut serta membuka kantornya di ibu kota baru. Dalam hal ini, Danis belum menyebut beberapa nama bank milik negara semisal BNI dan BTN.
"Saya kira groundbreaking sebelumnya sudah ada empat tahap sejak Oktober, November, Desember, dan terakhir 17 Januari. Kelima akan ada groundbreaking untuk Bank Mandiri, BRI, BPJS, dan sebagainya di sektor keuangan," tuturnya.
"(Himbara belum semua?) Belum, belum. Tapi yang saya tahu, daftarnya sedang dalam proses, BRI, Mandiri, BPJS, kelihatannya yang sektor-sektor keuangan," pungkas Danis.
Pejabat Pemerintah di IKN Tak Dapat Mobil Dinas, Wajib Naik Angkutan Umum
Sebelumnya, pemerintah benar-benar menjadikan IKN Nusantara sebagai kota ramah lingkungan. Salah satu yang dicanangkan adalah mobilitas penduduk IKN 80 persen menggunakan angkutan umum.
Tidak hanya itu, IKN juga akan dipenuhi dengan kendaraan listrik, mulai dari mobil listrik hingga motor listrik.Â
Deputi Bidang Sarana dan Prasarana OIKN Silvia Halim, sebagai bagian mendukung green city, pejabat pemerintah yang tinggal di IKN bahkan tidak memperoleh jatah mobil dinas.
"Pejabat pemerintah tidak akan punya mobil dinas resmi. Memang sebagai konsistensi dari kebijakan public transport sebagai moda utama untuk bermobilitas di IKN akhirnya sampai to the point kita, pemerintah di sana pun harus memberikan contoh," ungkapnya, Jumat (23/2/2024).
Nantinya, di IKN, APBN hanya menganggarkan mobil dinas untuk Presiden dan Menteri.Â
"Biasanya di pemerintah kan ada mobil dinas, tapi di IKN tidak akan ada mobil dinas, kecuali presiden dan menteri. (Pejabat) sisanya harus menggunakan transportasi publik," jelas Silvia.
Advertisement
IKN Bakal Punya Transportasi Canggih, Ini Salah Satunya
Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati menyebut kereta canggih otonomos di Ibu Kota Nusantara (IKN) masih dalam kajian pemerintah. Menyusul, pusat pemerintahan itu yang bakal mengadopsi banyak transportasi canggih.
Adita mengatakan hal ini sudah keluar dalam diskusi yang dilakukan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Termasuk usulan nantinya ada trem di dalam Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP)Â IKN.
"Dari pak Menhub ada diskusi mengenai ART (Autonomous Railway Transport), seperti trem untuk inner-nya IKN, itu juga ada beberapa diskusi ke arah situ," kata dia saat ditemui di Kantor Kemenhub, Jakarta, ditulis Selasa (14/11/2023).
Kendati begitu, Adita menegaskan kalau usulan itu masih dalam kajian. Hal ini mencakup juga kebutuhan dan teknologi yang akan digunakan kedepannya.
"Tapi sekali lagi ini masig harus dikaji. Tapi dilihat dari kebutuhan, radius, teknologinya, sepertinya ART jadi opsinya juga untuk di dalam IKN. Iya disitunya, itu yang masih dibahas. Tetapi, untuk yg lain-lain kita masih liat dulu, yang paling tepat yang mana. Disesuaikan sama kondisi daerah," paparnya.
Kereta Gantung
Adita mengatakan, ada kajian juga terkait pembangunan kereta gantung di IKN. Pembahasan ini dilakukan dengan seluruh pihak terkait.
"Kita juga pernah coba jajaki kereta gantung dan sebagainya, tapi sekali lagi perlu penjajakan lagi, dibahas sama K/L terkait, termasuk sama Bappenas, PUPR, Otorita (IKN). Jadi, masih dalam pembahasan," jelasnya.
Advertisement