Sukses

Soal Pertanaman Tahun Ini, Mentan Pastikan Semua Berjalan Aman

Mentan Amran menjelaskan bahwa air yang ditarik mesin pompa langsung dialirkan melalui sistem terbuka dari satu sawah ke sawah lainya. Dengan begitu, Mentan berharap petani dapat meningkatkan indeks pertanaman (IP) dari satu kali panen menjadi dua kali panen.

Liputan6.com, Jakarta Program pompanisasi terhadap lahan-lahan persawahan yang terdampak el nino terus dilakukan secara masif. Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan pertanaman tahun ini melalui program pompanisasi terus dilanjutkan. Hingga saat ini, kata Mentan Andi Amran Sulaiman, program pompanisasi membantu mengairi lahan persawahan di banyak lahan pertanaman  di Jawa.

"Oleh karena El Nino masih ada, maka kami terus melakukan pompanisasi dan juga asuransi. Pompanisasi dilakukan di pulau Jawa dan berhasil memompa air sungai yang ada seperti di sungai Bengawan Solo, Cimanuk dan seterusnya," ujar Mentan usai menghadiri sidang kabinet paripurna di Istana Merdeka Jakarta, Senin, (26/2).

Selanjutnya, kata Mentan, air yang ditarik mesin pompa langsung dialirkan melalui sistem terbuka dari satu sawah ke sawah lainya. Dengan begitu, Mentan berharap petani dapat meningkatkan indeks pertanaman (IP) dari satu kali panen menjadi dua kali panen.

 

"Kami pompa ke sawah-sawah tadah hujan, kemudian kami optimalisasi rawa yang IP nya itu hanya satu kali kita jadikan dua kali," katanya.

Sementara itu, Mentan memperkirakan bahwa akan ada penambahan ketersediaan beras yang dihitung dari hasil produksi panen raya Desember 2023 hingga Januari 2024. Jumlahnya cukup besar yakni sebanyak 3,5 juta ton sehingga beras pada Maret, April dan Mei 2024 masih dalam kondisi cukup.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi  mengatakan dalam waktu dekat kemungkinan besar harga beras mengalami penurunan. Apalagi, stok pangan pokok dan strategis jelang Ramadan tahun ini tersedia dan mencukupi.

"Ketersediaan pangan pokok strategis cukup dan terus diperkuat. Ini agar masyarakat dapat lebih nyaman dalam memperoleh akses pangan yang ingin dikonsumsi selama menjalani ibadah puasa," ujar Arief. 

 

 

(*)