Sukses

Pelaporan SPT Tahunan Tumbuh 1,63% hingga 28 Februari 2024

Merujuk data Direktorat Jenderal Pajak, secara keseluruhan jumlah SPT disampaikan hingga 28 Februari 2024 berjumlah 5.409.238.

Liputan6.com, Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan melaporkan adanya kenaikan 1,63 persen jumlah pelaporan surat pemberitahuan atau SPT tahunan pajak penghasilan per 28 Februari 2024.

"Kalau terkait dengan kinerja penyampaian SPT PPh, hari ini, kita ada growth total 1,63 persen dibandingkan tahun lalu," ujar Direktur Penyuluhan, Pelayanan dan Hubungan Masyarakat DJP Dwi Astuti di Jakarta, Rabu (28/2/2024).

Merujuk data Direktorat Jenderal Pajak, secara keseluruhan jumlah SPT disampaikan hingga 28 Februari 2024 berjumlah 5.409.238. Angka tersebut naik 1,63 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya sebesar 5.322.274.

Jumlah pelaporan SPT per 28 Februari tahun ini juga lebih tinggi dibanding tanggal yang sama per 2022, yakni 4.167.278. Namun secara kenaikan tahunan, pertumbuhan 2023 dibanding 2022 melonjak lebih besar hingga 27,72 persen. 

Secara kenaikan, pelaporan SPT tahunan oleh wajib pajak orang pribadi hingga 28 Februari 2024 punya kenaikan lebih besar, yakni 1,69 persen. Dengan perbandingan 5.242.972 dibanding 5.155.697 pada 2023. 

Wanita yang akrab disapa Ewie ini menyampaikan, jumlah pelaporan SPT tahunan dari wajib pajak (WP) badan hingga saat ini sebesar 166.266. Angka itu sedikit turun dibanding capaian waktu yang sama per 2023 sebanyak 166.577.

Meskipun masih terhitung minus, Ewie masih memaklumi lantaran pelaporan bagi WP badan masih lebih panjang dibanding orang pribadi (OP) dengan batas per 31 Maret 2024.

"Kalau badan karena masih lama, growth nya -0,19 persen. Bisa dimaklumi, karena badan masih April 2024," imbuh dia. 

Kendati pemerintah telah menyediakan platform pelaporan SPT tahunan secara digital melalui e-filling, DJP mencatat masih adanya 104.649 pelaporan manual. Terdiri dari 23.328 pelaporan oleh WP badan dan 81.321 oleh orang pribadi. 

"Masih ada yang manual, 104.649. Kalau SPT ini semua WP seluruh Indonesia. Mungkin teman-teman kita masih ada yang mungkin, lebih enak manual atau berupa kertas. Enggak apa-apa juga, masih kami terima juga," tuturnya. 

 

 

 

2 dari 4 halaman

DJP: 4,39 Juta Wajib Pajak Sudah Lapor SPT per 21 Februari 2024

Sebelumnya diberitakan, Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Suryo Utomo melaporkan, penyampaian SPT hingga 21 Februari sudah mencapai 4.397.047. Angka tersebut naik 2,16 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

"Sampai dengan tanggal 21 Februari tadi malam, total SPT yang kami terima sekitar 4.397.047 SPT. Jadi, sekitar 2,16 persen lebih tinggi dari jumlah yang diterima Direktorat Jenderal Pajak pada tahun kemarin," kata Suryo saat konferensi pers APBN KiTa edisi Februari 2024, secara virtual, Kamis (22/2/2024).

Untuk rinciannya terdiri SPT Badan yang telah lapor tercatat sebanyak 139.637 SPT atau tumbuh 1,25 persen. Sementara, untuk SPT orang pribadi sudah diterima 4.257.410 SPT atau meningkat 2,18 persen.

Suryo mengatakan, dari 4,39 juta SPT yang diterima DIrektorat Jenderal Pajak tersebut, sebanyak 89.232 masih disampaikan secara manual.

"Kami masih menerima," imbuh Suryo.

Adapun pihaknya akan mengirimkan blast email kepada 20 juta wajib pajak untuk mengingatkan penyampaian SPT, baik ke wajib pajak badan maupun orang pribadi.

"Mulai minggu depan email blast akan dilakukan bertahap, tidak sekali," katanya.

Disisi lain, ia juga mengingatkan agar wajib pajak senantiasa waspada agar tidak tertipu dengan email palsu yang mengatasnamakan Ditjen Pajak mengenai perpajakan.

"Saya ingin memberikan satu reminder juga pada wajib pajak bahwa untuk hati-hati. Sekarang banyak email phising . Jadi kalau sender tidak menggunakan domain pajak.go.id, maka itu bukan dari DJP," pungkasnya.

 

 

 

 

3 dari 4 halaman

Turis Asing di Pelabuhan Benoa Bali Kena Pajak Wisata Rp 150 Ribu Mulai 24 Februari 2024

Sebelumnya diberitakan, BUMN PT Pelindo Cabang Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali mendata pungutan wisatawan mancanegara (wisman) atau pungutan pajak wisata mulai diterapkan kepada penumpang kapal pesiar mulai 24 Februari 2024 sebesar Rp150 ribu per orang.

 “Penumpang kapal pesiar yang pertama yang kena pungutan itu yakni Azamara Journey,” kata General Manager Pelindo Cabang Pelabuhan Benoa Anak Agung Gde Agung Mataram dikutip dari Antara, Selasa (20/1/2024).

Pemerintah Provinsi Bali sendiri mulai menerapkan pungutan wisman pada 14 Februari dan dana pungutan itu sudah masuk sejak masa uji operasional pada 7 Februari 2024.

Pungutan wisman di pelabuhan itu tidak bersamaan pada 14 Februari mengingat jadwal kedatangan sandar kapal pesiar di Pelabuhan Benoa Denpasar tidak setiap hari dan baru ada jadwal sandar pada 24 Februari.

Kapal Azamara Journey merupakan kapal pesiar berbendera Malta yang memiliki kapasitas penumpang hingga 781 orang.

Kapal pesiar itu dijadwalkan tiba di Pelabuhan Benoa pada Sabtu (24/2) dari Fremantle, Australia dan bertolak menuju Singapura pada Minggu (25/2) dalam rangkaian program wisata kapal pesiar menuju tujuan akhir di Hong Kong.

Selain Azamara, ada juga kapal pesiar yang dijadwalkan bersandar pada 24 Februari yakni Amera selama dua hari hingga Senin (26/2).

Kapal PesiarKapal pesiar berbendera Bahama itu diperkirakan mengangkut penumpang sebanyak 835 orang.

 

4 dari 4 halaman

Pungutan Wisatawan Mancanegara

Sementara itu, berdasarkan data Dinas Pariwisata Provinsi Bali jumlah pungutan wisatawan mancanegara yang diterima sejak 7 Februari hingga Selasa ini sekitar pukul 13.00 Wita sudah mencapai Rp9.120.000.000 dengan jumlah transaksi mencapai 60.800 pungutan wisman.

Berdasarkan data Pelindo Regional III, total sebanyak 52 kapal pesiar yang mendaftar untuk sandar di Pelabuhan Benoa Denpasar, Bali selama 2024.

Pelindo memperkirakan jumlah wisatawan mancanegara yang diangkut kapal pesiar pada 2024 itu mencapai sekitar 89.400 orang.

Jumlah itu meningkat apabila dibandingkan pada 2023 dengan realisasi kedatangan kapal pesiar di Pelabuhan Benoa mencapai 48 kapal pesiar yang mencapai 77.864 orang.