Insentif PPN DTP Gairahkan Pasar Properti, Pengembang KAS Group Kenalkan Klaster Baru

Liputan6.com, Jakarta Pemilihan umum (pemilu) 2024 yang berlangsung lancar dan aman mendapatkan respons positif pengembang properti. Terutama kembali melucurkan proyek baru.

Salah satunya PT Kesuma Agung Selaras atau KAS Group yang meluncurkan klaster baru di Perumahan Graha Laras Sentul, Bogor, Jawa Barat. Pelaku industri properti optimistis kebutuhan hunian masih cukup tinggi, ditopang angka kekurangan (backlog) rumah yang semakin besar.

Direktur Utama KAS Group, I Wayan Madik Kesuma mengungkapkan, pihaknya meyakini tahun ini pasar properti akan bergairah karena potensi kebutuhan rumah cukup besar.

Selain pemilu yang berjalan lancar dan aman, kebijakan pemerintah terkait insentif Pajak Pertambahan Nilai Di Tanggung Pemerintah (PPN DTP) yang sudah efektif berlaku juga sangat membantu penjualan.

“Peraturan pelaksananya yang sudah diterbitkan pada Februari lalu membuat kami optimis pasar hunian akan semakin bergairah,” jelas Wayan dalam keterangan persnya, Sabtu (2/3/2024).

Klaster terbaru di Graha Laras Sentul ini memiliki luas lahan 3,5 hektar yang terdiri dari 170 unit rumah. Klaster Kopenhagen, menurut Wayan, berlokasi paling di depan dan hanya berjarak 200 meter dari gerbang utama Perumahan Graha Laras Sentul yang terkoneksi dengan Jalan Raya Bogor, atau hanya 10 menit dari pintu tol Sirkuit Sentul.

“Klaster Kopenhagen juga dekat dengan berbagai fasilitas yang ada di Graha Laras Sentul seperti masjid, lapangan basket, lapangan mini soccer, area komersial dan sport house yang akan beroperasi dalam waktu dekat ini,” papar Wayan.

Sebagai hunian premium, Klaster Kopenhagen akan dilengkapi jogging track yang berada di pinggir sungai. Klaster ini dikembangkan dengan konsep rumah 3 lantai dengan tipe mulai dari ukuran 91/72 meter persegi dan ukuran 115/105 meter persegi.

“Sebagai produk mewah, Klaster Kopenhagen memiliki fasilitas smart home system, solar panel, internet berkecepatan tinggi dari Biznet dan juga jaringan kabel bawah tanah. Untuk harga unit ditawarkan mulai Rp1,7 miliar hingga Rp2,2 miliar,” jelas Wayan.