Sukses

Gaet UMKM Jadi Mitra Bisnis, BCA Luncurkan Merchant BCA

Wakil Presiden Direktur BCA Armand W Hartono mengatakan, Merchant BCA ditujukan bagi bagi mitra merchant untuk menyederhanakan transaksi keuangan.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk meluncurkan aplikasi Merchant BCA. Aplikasi ini didesain untuk memberdayakan bisnis dari berbagai skala, termasuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Wakil Presiden Direktur BCA Armand W Hartono mengatakan, Merchant BCA ditujukan bagi bagi mitra merchant untuk menyederhanakan transaksi keuangan, meningkatkan efisiensi operasional, dan mendukung pertumbuhan bisnis. 

"Dengan kehadiran aplikasi merchant BCA, kami berharap dapat berkontribusi bagi pengembangan dan pemberdayaan mitra merchant, termasuk UMKM di Indonesia," kata Wakil Presiden Direktur BCA Armand W Hartono di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Sabtu (2/3/2024).

Sementara Direktur BCA Santoso menyampaikan, pihaknya hendak memberikan pelayanan kepada seluruh nasabah perbankan, tak terkecuali nasabah bisnis. Oleh karenanya, BCA senantiasa berinovasi tidak hanya dari sisi business to consumer (B2C), namun juga pada segmen business to business (B2B). 

"Selain aplikasi merchant BCA ini, kami juga menyediakan beragam solusi perbankan dan kredit yang memungkinkan UMKM dan pengusaha lokal untuk tumbuh dan berkembang bersama BCA, misalnya EDC dengan fitur touch screen hingga program BCA Bangga Lokal," terang Santoso. 

BCA juga memiliki program cashback MDR 100 persen yang dapat dinikmati oleh merchant individu dalam kategori usaha mikro (UMI). Program ini berlaku untuk merchant baru maupun merchant eksisting yang aktif menggunakan aplikasi Merchant BCA. Promo ini berlaku 3 bulan setelah peluncuran Merchant BCA.

 

2 dari 4 halaman

Fitur BCA

Adapun fitur-fitur yang menjadi unggulan dari aplikasi Merchant BCA, antara lain Merchant Care . Fitur ini memberikan informasi dan solusi  terkait EDC atau QRIS selama 24 jam dalam 7 hari penuh. Selain itu, Merchant Care juga memudahkan merchant untuk mengajukan pelaporan kendala melalui aplikasi, untuk kemudian ditindaklanjuti oleh BCA.

Kedua, fitur Manajemen User. Fitur ini memungkinkan pengguna dapat dengan leluasa mengatur hak akses untuk kebutuhan berbagai fungsi user, mulai dari super admin (owner), admin, finance, hingga hak akses untuk user kasir.

Berikutnya yakni fitur Real-time Notifikasi Transaksi. Fitur ini memberikan platform yang diklaim ramah pengguna untuk mengelola transaksi keuangan. Mulai dari cek transaksi EDC BCA & QRIS secara real-time hingga pemantauan pendapatan secara real-time. 

"Melalui fitur ini, mitra merchant dapat melihat gambaran menyeluruh tentang transaksi keuangan mereka, sehingga memberdayakan mereka untuk membuat keputusan yang terinformasi. Jika dibutuhkan, laporan transaksi dapat diunduh dan dikirimkan ke email untuk kemudahan pelaporan," pungkas Santoso.

 

 

3 dari 4 halaman

Punya Potensi Ekspor, BCA Latih 60 UMKM

Sebelumnya diberitakan, PT Bank Central Asia (BCA) menargetkan di tahun ini bisa membina 60 UMKM dan Desa Binaan yang bisa ekspor melalui program UMKM Go Export. Eropa dan Asia masih menjadi target negara tujuan produk asli Indonesia tersebut.

“Memang kita untuk Go Export ini, masih tetap seperti tahun lalu ada 60 UMKM. Terdiri dari food beverage, fashion, and art and craft,”ungkap Freddy Iman, EVP Commercial and SME BCA, di BCA Expoversary 2024, ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Jumat (1/3/2024).

Menurutnya, bila bicara tiga jenis UMKM teratas yang dibina untuk Go Export, terdiri dari food and beverage, packaging, dan distribusi. Menurut Freddy, pelaku UMKM di Indonesia sangat bisa diajak belajar untuk memenuhi persyaratan UMKM Go Export, sehingga peluang untuk membuka pasar di luar negeri sangatlah tinggi.

Makanya, BCA tidak terfokus pada daerah-daerah yang memiliki lumbung UMKM, misal seperti Bandung, Surabaya dan Malang, melainkan membuka peluang di daerah lain yang juga memiliki potensi sama untuk bisa ekspor.

Namun, untuk melakukan pembinaan hingga layak ekspor ke luar negeri, Freddy mengaku, pihaknya akan melakukan berbagai akurasi terlebih dulu. Sebagai dasar, seperti marketteble atau tidak, sudah dibina oleh institusi yang lain atau tidak, rata-rata produksi, omset, jumlah karyawan, sertifikat yang dimiliki, dan juga harus jelas bergerak di bidang apa, atau malah dikhawatirkan calon UMKM binaan tersebut hanyalah reseller.

“Ada excel skoring saat mengakurasi, jadi bukan produk asal-asalan. Jangan sampai suatu dibuat asal jadi, kami fokus pada akurasi untuk melahirkan produk UMKM yang punya panggung di luar negeri,”katanya.

 

 

4 dari 4 halaman

Wastraloka Bisa Ekspor ke Cina dan Akan ke Timur Tengah

Salah satu UMKM binaan BCA  yang bisa ekspor adalah Wastraloka, pelaku UMKM yang menjual berbagai perlengkapan rumah dan pernak pernik hadiah yang dilukis motif batik khas Indonesia itu, berhasil menembus pasar Tiongkok.

“Perlu proses panjang ya. Setelah mengikuti pembinaan secara teori, kemudian kami mengikuti pameran ekspor untuk bertemu dengan buyer, akhirnya mereka sepakat untuk membeli produk kami dan dipasarkan di Cina,”kata Eni Anjayani, Owner Wastraloka.

Nilai transaksi awal untuk ekspor ke Tiongkok tersebut juga dikatakan besar untuk UMKM, yakni sebesar Rp 110 juta. Kemudian, pada pertengahan Maret 2024, Wastraloka pun akan melakukan pengiriman kembali ke Tiongkok.

Menurut Eni, untuk bisa berhasil menembus pasar internasional, harus meningkatkan kualitas produk, pelajari keminatan pasar di negara tujuan, dan hasilkan produk sesuai dengan budaya atau kebiasaan pasar di negara tujuan.

“Kalau di China misal ada kebudayaan Imlek, kita lahirkan produk bermotif Imlek namun tetap ada ornamen Indonesia. Lalu, misal kami ingin juga ingin menembus pasar Timur Tengah, mereka di sana suka ngeteh, jadi kami akan ciptakan perlengkapan teh dengan ciri khas Indonesia,”tuturnya.