Sukses

bjbPreneur on Campus Digelar di UGJ Cirebon, Bongkar Pemanfaatan AI untuk Bisnis

bank bjb terus mendorong para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk melakukan optimasi bisnis dengan pemanfaatan teknologi Artificial Intelligence (AI).

Liputan6.com, Cirebon bank bjb terus mendorong para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk melakukan optimasi bisnis dengan pemanfaatan teknologi Artificial Intelligence (AI). Salah satu langkah yang dilakukan bank bjb adalah dengan menggelar bjbPreneur on Campus di Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) Cirebon.

bjbPreneur on Campus merupakan sinergi bank bjb dengan UGJ sebagai komitmen bersama dalam menciptakan ekosistem baru wirausaha yang andal dan cakap dengan mengangkat ekonomi keberlanjutan sebagai pilar utama. Tak hanya itu, acara itu pun menjadi ajang edukasi bisnis serta sosialisasi dan pendaftaran bjbPreneur.

Pemimpin Kantor Cabang Cirebon bank bjb, Ofik Taufik Robiyana mengungkapkan, selain melalui bjbPreneur, bank bjb terbuka seluas-luanya bagi masyarakat atau mahasiswa untuk mengembangkan keahliannya dalam berwirausaha dalam Program Pemberdayaan Masyarakat Terpadu (PESAT). Ia menyebut, dalam program itu, insan yang terlibat akan didorong untuk menjadi pelaku usaha yang memiliki prinsip berkelanjutan.

“Suatu kebanggaan bagi kami, bahwa bank bjb disambut baik oleh UGJ dan masyarakat Cirebon. Kami berharap semua yang diharapkan dalam program ini bisa sama-sama kita wujudkan bersama,” ungkapnya.

Sebagai informasi, bjbPreneur on Campus dihadiri 568 peserta dari mahasiswa, akademisi, dan para pelaku UMKM di wilayah Cirebon, Garut, Sumedang, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan. Selain itu, acara itu juga mengundang narasumber seperti Manajer Sentra UMKM Pesat bank bjb, Dimas Adhy Prasetyo, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon, Adi Setiawan, dan praktisi CEO Kata.ai, Irzan Raditya.

2 dari 3 halaman

bjbPreneur on Campus Sangat Strategis

Wakil Rektor IV Bidang Promosi Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) Cirebon, Cita Dwi Rosita mengatakan, UGJ memiliki tanggung jawab sosial untuk berkontribusi melalui pengabdian terhadap masyarakat dalam bentuk pemberdayaan baik dalam hal pendidikan maupun perekonomian.

“Transformasi pendidikan tinggi yang dirumuskan ke Kuliah Merdeka Belajar Kampus Merdeka harus memastikan lulusannya berkualitas dan mampu bersaing di dunia kerja atau pun menjadi pembina usaha yang membuka lapangan kerja,” katanya.

Cita membeberkan, berdasarkan prediksi McKinsey & Company, di 2030 sebanyak 23 juta lapangan pekerjaan akan hilang dan digantikan oleh otomasi, sistem cerdas, internet of thing, dan sebagainya. Ia pun menyebut, peluang pekerjaan baru akan muncul dua kali lipat dari pekerjaan yang hilang.

“Kegiatan bjbPreneur on Campus ini sangat strategis dilaksanakan sebagai upaya mengajak seluruh peserta yang diundang bahwa kita perlu memiliki pemahaman, keinginan, inisiasi, serta kepentingan bersama untuk mencapai kesejahteraan yang berkelanjutan,” bebernya.

"Melalui bjbPreneur, mahasiswa dapat menginisiasi startup melalui program-program yang terukur dan terarah sehingga memiliki kemampuan wirausaha yang baik dan dimentori oleh para pelaku wirausaha yang berpengalaman dan berhasil," jelas Cita.

3 dari 3 halaman

Tujuan bjbPreneur

Manajer Sentra UMKM Pesat bank bjb, Dimas Adhy Prasetyo menjelaskan bahwa program pemberdayaan masyarakat bank bjb untuk pelaku UMKM muda guna meretas batas-batas bisnis konvensional dan memunculkan ide-ide inovatif yang mampu menghasilkan dampak positif.

“Untuk itu kita menghasilkan seluruh sektor UMKM Indonesia yang potensial di bidang kuliner, kerajinan, pariwisata, kreatif,pertanian dan otomotif. Jadi kalau hadirin di sini ada yang membuka usaha di bidang ini silahkan daftar,” jelasnya.

Dimas mengungkapkan, tiga pilar prioritas pengembangan bisnis sustainable hingga 2030 dari bjbPreneur dengan sasaran womenpreneur, agripreneur, dan digipreneur. Ia menyebut, sebagian besar pelaku UMKM adalah perempuan.

"Ekosistem kolaborasi bjbPreneur, yakni melibatkan dunia pendidikan (universitas), Binaan BUMN/korporasi, bank bjb, dan komunitas UMKM," ungkapnya.

"Program bjbPreneur yang dimulai pada 1 Februari lalu kemudian masa pendaftaran dan sosialisasi terhadap 2000 UMKM dengan sasaran kampus, komunitas umkm, dan sentra usaha UMKM," jelas Dimas.

Dirinya mengatakan, setelah  melalui seleksi akan terkurasi menjadi 500 UMKM dengan aktivitas bootcamp online UMKM 1 minggu penuh, lalu evaluasi bootcamp.

“Baru pada April dilakukan mentoring dan verifikasi lapangan sehingga tersaring lagi menjadi 100 UMKM dan pada Mei dilakukan penjurian terhadap 20 besar UMKM sekaligus awarding dan business matching," kata Dimas.

Ia mengungkapkan, kegiatan dalam proses tersebut yakni presentasi peserta kepada juri, awarding peserta UMKM, business matching, dan Mou offtaker. 

"Sedangkan untuk kategori awarding bjbPreneur akan diberikan kepada womenpreneur, agripreneur, digipreneur, pengguna layanan bank bjb terbaik, pemberdayaan masyarakat, inovasi, pembangunan keberlanjutan dan offtaker terbaik," ungkap Dimas.

"Pihak bank bjb menyediakan hadiah ratusan juta rupiah untuk peraih award tersebut," imbuhnya.

 

(*)