Starbucks Corp akan membuka sekitar 100 gerai baru di Indonesia kurun tiga tahun ke depan dan 100 toko di Filipina selama empat tahun ke depan.
Chief Executive Howard Schultz menyebut negara di kawasan Asia Tenggara sebagai lokasi pertumbuhan menarik untuk Starbucks karena memiliki jumlah penduduk lebih dari 600 juta, dan kelas menengah serta perekonomian yang kuat.
"Tidak pernah sebelumnya prospek Starbucks di daerah ini begitu menarik, " ujar dia seperti dikutip Dow Jones, Jumat (5/4/2013).
Starbucks memasuki Asia Tenggara pada tahun 1996 dengan toko pertamanya di Singapura. Saat ini perusahaan mengoperasikan lebih dari 700 toko di enam negara, termasuk Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand dan, terakhir, Vietnam.
Perusahaan minuman kopi raksasa ini telah memasukkan kopi arabika asal Sumatera dalam gerainya sejak 1971.
Starbucks merencanakan pertumbuhan yang agresif di dalam negeri sekaligus memperluas jaringan internasionalnya dengan terus mencari ribuan lokasi gerai baru di Amerika dan China dalam beberapa tahun mendatang. Pada Oktober, Starbucks membuka tiga toko pertama di India.
Januari lalu, Starbucks melaporkan laba fiskal kuartal pertama melonjak 13% karena pertumbuhan berkelanjutan di Asia didukung pendapatan perusahaan. Raihan penjualan yang sama naik 11% di China dan bisnisnya di Asia Pasifik. (Nur)
Chief Executive Howard Schultz menyebut negara di kawasan Asia Tenggara sebagai lokasi pertumbuhan menarik untuk Starbucks karena memiliki jumlah penduduk lebih dari 600 juta, dan kelas menengah serta perekonomian yang kuat.
"Tidak pernah sebelumnya prospek Starbucks di daerah ini begitu menarik, " ujar dia seperti dikutip Dow Jones, Jumat (5/4/2013).
Starbucks memasuki Asia Tenggara pada tahun 1996 dengan toko pertamanya di Singapura. Saat ini perusahaan mengoperasikan lebih dari 700 toko di enam negara, termasuk Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand dan, terakhir, Vietnam.
Perusahaan minuman kopi raksasa ini telah memasukkan kopi arabika asal Sumatera dalam gerainya sejak 1971.
Starbucks merencanakan pertumbuhan yang agresif di dalam negeri sekaligus memperluas jaringan internasionalnya dengan terus mencari ribuan lokasi gerai baru di Amerika dan China dalam beberapa tahun mendatang. Pada Oktober, Starbucks membuka tiga toko pertama di India.
Januari lalu, Starbucks melaporkan laba fiskal kuartal pertama melonjak 13% karena pertumbuhan berkelanjutan di Asia didukung pendapatan perusahaan. Raihan penjualan yang sama naik 11% di China dan bisnisnya di Asia Pasifik. (Nur)