Sukses

Harga Emas Dunia Nyaris Tembus USD 2.100, Intip Prediksinya Sepanjang Pekan Ini

Harga emas di pasar spot global mendekati harga USD 2.100 per ounce, tepatnya di kisaran USD 2.082 per ounce pada Minggu, 3 Maret 2024, kemarin.

Liputan6.com, Jakarta Harga emas di pasar spot global mendekati harga USD 2.100 per ounce, tepatnya di kisaran USD 2.082 per ounce pada Minggu, 3 Maret 2024, kemarin. 

Sedangkan untuk pergerakan harga emas dunia pekan ini para analis menyebut pasar bersiap menghadapi minggu besar, yang penuh dengan risiko makroekonomi yang signifikan.

Reli pasar emas dimulai pada Kamis karena harga melampaui resistensi awal di atas USD 2.050 per ounce setelah alat pengukur inflasi Federal Reserve menunjukkan kenaikan harga konsumen yang tidak terlalu besar.

Prediksi Analis

Analis pasar senior di FxPro, Alex Kuptsikevich mengatakan reli terbaru ini menunjukan kemampuan emas untuk tetap naik. 

“Keuntungan pada hari Kamis dan Jumat (pekan lalu) menegaskan kembali kemampuan emas untuk naik di atas rata-rata pergerakan 50 hari, yang gagal dilakukan sebulan lalu,” kata Kuptsikevich, dikutip dari Kitcoi, Senin (4/3/2024).

Sementara emas telah berhasil menembus resistensi di USD 2,050, Kuptsikevich menambahkan bahwa level resistensi utama berikutnya yang harus diperhatikan adalah USD 2.088. 

“Pada saat yang sama, pasar dapat melihat kenaikan yang signifikan jika momentum ini bertahan,” jelasnya. 

Dalam sebuah catatan, Kepala Strategi Logam di MKS PAMP, Nicky Shiels mencatat pergerakan emas ke luar mungkin merupakan hasil dari konsolidasi selama berbulan-bulan. Ia mengatakan momentum dapat mendorong harga emas lebih tinggi, namun gambaran fundamentalnya tetap sama untuk saat ini.

“Dengan posisi emas dan perak yang masing-masing berjalan netral & pendek, pergerakan harga yang terkompresi secara teknis dan sentimen keseluruhan pada logam mulia habis, hal ini benar-benar merupakan cara untuk pergerakan besar yang tidak dapat dijelaskan,” ujar Shiels.

 

2 dari 3 halaman

Harga Emas Diramal Tak Naik

Analis pasar di CPM Group juga tidak optimis pasar emas dapat mempertahankan kenaikan karena terjebak dalam pola perdagangan yang terdefinisi dengan baik.

“Harga emas paling banyak mengalami aksi jual setiap kali mereka menguji level resistance, dan ketika harga menguji level support yang kuat, investor kembali masuk ke pasar, sekali lagi memulai aksi beli baru,” jelas analis CPM Group.

Beberapa analis telah mencatat emas bisa menghadapi ujian yang signifikan minggu depan dengan dirilisnya laporan nonfarm payrolls pada Februari. Pada saat yang sama, pasar akan sangat ingin mendengar apa yang akan dikatakan oleh Ketua Federal Reserve Jerome Powell dalam kesaksiannya selama dua hari di hadapan Kongres.

 

3 dari 3 halaman

Data Ekonomi yang Perlu Dicermati

Menurut para analis ada beberapa data ekonomi yang perlu diperhatikan pada pekan kedua Maret 2024. Yaitu pertama pada Selasa ada data terkait Laporan Indeks Manajer Pembelian (PMI). Kedua pada Rabu Data ketenagakerjaan ADP, keputusan kebijakan moneter Bank Kanada, kesaksian Jerome Powell di hadapan Komite Jasa Keuangan AS.

Kemudian pada Kamis ada pertemuan kebijakan moneter Bank Sentral Eropa, klaim pengangguran mingguan serta Kesaksian Powell di hadapan Komite Perbankan Senat. Terakhir pada Jumat laporan data terkait upah non pertanian.