Sukses

Kartika Wirjoatmodjo Masuk Bursa Calon Menkeu Kabinet Prabowo-Gibran, Erick Thohir Buka Suara

Menteri BUMN Erick Thohir memberi tanggapan terkait bursa calon menteri keuangan (Menkeu) Prabowo-Gibran. Salah satunya wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo

Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir memberi tanggapan terkait bursa calon menteri keuangan (Menkeu) yang disinyalir jadi kandidat dari calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto.

Adapun Prabowo-Gibran kini meraih suara mayoritas dalam hasil hitungan sementara Pemilu 2024. Menyusul capaian tersebut, media asing mulai mengulas sejumlah nama yang disebut-sebut akan menjadi menteri keuangan di kabinet berikutnya.

Salah satu nama yang tercantum dalam daftar tersebut yakni partner Erick Thohir sebagai Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo.

Saat ditanyai kemungkinan tersebut, Erick tampak tak mau terburu-buru melangkahi putusan resmi nantinya.

"Aah, terlalu dini," ujarnya singkat di Kantor Pusat BPKP, Jakarta, Senin (4/3/2024).

Tiko, sapaan akrab Kartika Wirjoatmodjo yang turut hadir pada kesempatan sama juga memberikan tanggapan serupa. "Belum ada, belum ada, terlalu dini, masih terlalu dini," ungkapnya seraya mengulang.

Masuk Jajaran Kandidat

Seperti diberitakan sebelumnya, laporan media asing mulai mengulas sejumlah nama yang disebut-sebut akan menjadi kandidat menteri keuangan baru saat Prabowo resmi menjadi presiden. Kabar ini beredar pasca Prabowo menduduki puncak klasemen hasil quick count Pemilu 2024.

Melansir Businesstimes.com, Prabowo dilaporkan mempertimbangkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar, dan Direktur Utama BNI Royke Tumilaar sebagai kandidat potensial untuk menteri keuangan.

Laporan itu dipublikasikan oleh outlet media bisnis dan ekonomi ternama Amerika Serikat, Bloomberg.

 

 

 

 

 

2 dari 2 halaman

Dianggap Paling Cocok

Bloomberg mengatakan, mengutip sebuah sumber, bahwa keempat pejabat tersebut dipandang paling cocok untuk peran menteri keuangan karena keahlian mereka di bidang keuangan, serta kepemimpinan yang efektif.

Disebutkan juga, kecil kemungkinan Prabowo akan melibatkan posisi menteri keuangan dalam tawar-menawar politik apa pun, karena ia menganggap jabatan tersebut memerlukan kemampuan yang mumpuni dalam mengelola anggaran.

 

Video Terkini