Liputan6.com, Jakarta Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) menyelenggarakan Market Briefing Smart City I yang diadakan di Jakarta pada Senin, 4 Maret 2024. Agenda ini memiliki tujuan utama untuk memaparkan paket investasi smart city pertama kepada calon pemrakarsa investasi.
Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN Mohammed Ali Berawi mengatakan, kegiatan ini dirancang untuk menyajikan rincian teknis dan skema pendanaan investasi yang akan mendukung transformasi IKN menuju kota cerdas.
Baca Juga
"Kami memahami kompleksitas dalam membangun smart city membutuhkan kekuatan kolaboratif yang besar. Kami ingin membuka potensi kolaborasi dalam mewujudkan smart city pada kesempatan kali ini," ujar Ali, Selasa (5/3/2024).
Sejalan dengan hal tersebut, Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN Agung Wicaksono menyampaikan, investasi smart city bukan hanya tentang teknologi, tapi juga tentang membentuk kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan termasuk menjaga kelestarian lingkungan di sekitarnya.
Advertisement
"Melalui kegiatan ini, harapannya para calon pemrakarsa investasi dapat melihat potensi besar dalam keempat paket investasi yang ditawarkan," ujar Agung.
Daftar Paket Investasi
Keempat paket investasi yang menjadi fokus meliputi Integrated Command Control Centre (Pusat Kontrol Komando Terpadu), Data Center (Pusat Data), Electric Vehicle Charging Station (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum), Smart Poles (Tiang Pintar).
Sebanyak 36 perusahaan, baik lokal maupun internasional, termasuk dari Amerika Serikat, Korea Selatan, Finlandia, China, Perancis, Jerman, Jepang, Belanda, Polandia, Swiss, dan Taiwan menghadiri acara tersebut.
"Partisipasi perusahaan-perusahaan tersebut menunjukkan antusiasme yang tinggi dalam investasi untuk mewujudkan visi smart city di Ibu Kota Nusantara," imbuh Agung.
Â
Tawarkan Skema Investasi
Dalam upaya memfasilitasi para calon pemrakarsa investasi, Otorita IKN menawarkan berbagai skema investasi mulai dari Public Private Partnership Unsolicited, Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), sampai skema Business to Business (B2B).
"Lewat Market Briefing Smart City I, kami mengajak para pemangku kepentingan untuk bersama-sama berkontribusi dalam mewujudkan Ibu Kota Nusantara sebagai kota cerdas yang berkualitas dan berdaya saing tinggi," pungkas Agung.
Advertisement