Sukses

Keterbukaan Informasi 8 BUMN Masuk Kategori Merah, Siap-Siap Dipanggil Erick Thohir Pekan Depan

Menteri BUMN Erick Thohir mengaku kecewa masih ada perusahaan pelat merah yang tidak informatif. Untuk itu, dia akan memanggil 8 BUMN yang masuk kategori merah pekan depan.

Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir mengaku kecewa masih ada perusahaan pelat merah yang tidak informatif. Untuk itu, dia akan memanggil 8 BUMN yang masuk kategori merah pekan depan.

Erick mengacu pada penilaian Keterbukaan Informasi Publik (KIP) terhadap para BUMN. Meskipun mayoritas BUMN mampu meningkatkan skor KIP-nya, ternyata masih ada segelintir yang masuk kategori merah atau dicap sebagai tak informatif.

"Saya masih kecewa dengan masih ada delapan BUMN yang masih merah (kategori KIP). Tolong minggu depan panggil direksinya," ujar Erick dalam BUMN Corporate Communication and Sustainability Summit (BCOMSS) 2024 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Kamis (7/3/2024).

Maksud pemanggilan itu untuk menggali informasi dari manajemen BUMN tersebut. Namun, dia tidak merinci perusahaan mana saja yang masuk dalam kategori merah tersebut.

Dia ingin, BUMN yang masuk kategori tak informatif itu untuk melakukan pembenahan. Harapannya BUMN bisa menjadi lebih terbuka kedepannya.

"BUMN yang masih merah minggu depan dipanggil direksinya, kenapa? apakah memang ingin tertutup," ucapnya.

Dengan menjadi informatif, kata Erick, itu menjadi bagian dari tata kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG). Hal itu pula yang menjadi bagian dari proses check and balance.

BUMN Semakin Informatif

Pada kesempatan yang sama, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menyampaikan perusahaan pelat merah semakin informatif di masa jabatan Erick Thohir.

Sejak 2019 lalu, dia mencatat ada peningkatan BUMN yang informatif hingga 2.500 persen pada 2024 ini.

"Dangan keterbukaan, GCG akan semakin baik. Hasilnya kelihatan, dulu waktu Pak Erick masuk (menjadi Menteri BUMN), (BUMN) yang informatif cuma satu, yang lain merah bahkan ada yang tidak ada informasinya," kata Arya.

2 dari 3 halaman

Erick Thohir Bidik 1 Juta Usaha Ultramikro Naik Kelas Tiap Tahun

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menargetkan ada satu juta usaha berskala ultramikro naik kelas menjadi mikro setiap tahunnya. Ini bisa didapat lewat pendampingan yang diberikan oleh Holding BUMN Ultra Mikro BRI.

Holding UMi sendiri terdiri dari BRI, Permodalan Nasional Masdani (PNM), dan Pegadaian. Salah satu program yang menjurus langsung ke usaha ultra mikro adalah PNM Mekaar.

Saat ini, nasabah PNM Mekaar tercatat sebanyak 15,2 juta orang. Dia membidik PNM Mekaar bisa meningkatkan jumlah tersebut hingga 20 juta nasabah. Erick pun mendorong optimalisasi pendampingan agar nasabah dapat naik kelas dan mampu menembus pasar internasional.

"Bismillah, semoga dengan tren positif ini, kita berharap mampu membawa satu juta pelaku usaha ultramikro naik kelas ke segmen mikro setiap tahunnya," kata Erick usai mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) di BRI Microfinance Outlook 2024, di Jakarta, Kamis (7/3/2024).

Dia turut menanggapi apresiasi Jokowi terhadap Holding Ultra Mikro BRI. Menurutnya, itu jadi bukti keberhasilan program yang dijalankan unit BUMN itu sejak dibentuk 13 September 2021.

"Alhamdulillah, tadi Bapak Presiden mengaku senang dengan kehadiran holding ultramikro karena memang memberikan dampak nyata bagi pelaku usaha ultramikro dan UMKM," ujarnya.

Erick mengatakan, BUMN dan UMKM harus terus menjalin kerja sama dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. Apalagi ada porsi kontribusi yang cukup besar dari UMKM.

"Dengan jumlah UMKM yang mencapai 65 juta, kontribusinya tidak main-main bagi ekonomi Indonesia dengan menyumbang 61 persen dari PDB, dan 97 persen penyerapan tenaga kerja pun berasal dari UMKM," ucapnya.

 

3 dari 3 halaman

Kelanjutan Program

Erick menegaskan, holding ultramikro tidak akan berhenti melayani para pelaku usaha ultramikro dan UMKM. Hal ini sejalan dengan permintaan Jokowi terhadap pelaku usaha ultramikro dan UMKM.

Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) itu mengatakan, holding ultramikro saat ini telah melayani sekitar 8,2 nasabah ultramikro dengan kredit mencapai Rp 10 juta serta 16 juta nasabah kredit usaha rakyat (KUR) dengan kredit hingga Rp 500 juta.

"Lompatan terbesar yang tadi disampaikan Bapak Presiden ialah nasabah PNM Mekaar dari 2015 yang baru 400 ribu nasabah, saat ini sudah mencapai 15,2 juta nasabah," sambung Erick.

Erick mengatakan jumlah penyaluran kredit PNM Mekaar dari Rp 800 miliar pada 2015 menjadi Rp 244 triliun pada 2024 menjadi momentum bagi BUMN untuk melanjutkan program ini.

Â