Liputan6.com, Jakarta Keberpihakan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menuai apresiasi dari berbagai pihak. Salah satu pihak yang memberikan apresiasi atas keberpihakan BRI itu adalah Menteri Koperasi dan UMKM, Teten Masduki.
“Saya mengapresiasi apa yang dilakukan BRI dan kita tetap harus melakukan inovasi,” ujar Teten saat menghadiri acara BRI Microfinance Outlook 2024, Kamis (7/3/2024).
Baca Juga
Ia membeberkan bahwa pembiayaan UMKM melalui rantai pasok untuk memberi kepastian pembiayaan atau kredit.
Advertisement
"Perlu ada kesungguhan dari berbagai pihak baik BUMN maupun pemerintah untuk memberi kemudahan pembiayaan sektor produktif, terutama pertanian, perikanan, dan perkebunan," beber Teten.
Dirinya juga menyebut, selama ini pembiayaan yang menjadi kebutuhan UMKM memiliki tantangan, yakni seperti 47% pembiayaan UMKM belum dapat terlayani oleh lembaga jasa keuangan.
“Maka pembiayaan UMKM harus terus diperbesar dan dipermudah untuk menjangkau karasteristik pelaku UMKM yang tidak seragam, ada mikro, kecil dan menengah, tengkulak atau agregator,” sebut Teten.
Ia menyebut, Indonesia patut bersyukur karena telah memiliki indeks literasi keuangan yang terus membaik, angkanya dari 38,03% di 2019 menjadi naik ke 49,8% di tahun 2022.
"Sementara indeks inklusi keuangan 2022 menjadi 85,10% meningkat dibandingkan 2019 yang hanya 76,19%," sebut Teten.
Sebagai informasi, pelaku UMKM merupakan tulang punggung perekonomian nasional karena jumlahnya mencapai kurang lebih 65,1 juta, dengan kontribusi ke PDB mencapai 61% dan penyerapan tenaga kerja di sektor ini hingga 97%.
Memberdayakan UMKM
Direktur Utama BRI Sunarso, memaparkan bahwa BRI dapat berperan sebagai lembaga yang memberdayakan UMKM untuk aktif menyediakan kesempatan pendanaan, khususnya pada pelaku usaha Ultra Mikro (UMi) yang relatif belum terjangkau pada akses keuangan formal, sebagai upaya penguatan ketahanan ekonomi dan sosial.
“BRI telah melakukan beberapa aksi nyata di antaranya pembentukan Holding Ultra Mikro, di mana BRI bersama dengan Pegadaian dan PNM menyediakan layanan keuangan terintegrasi dan memastikan nasabah ultra mikro naik kelas dalam satu ekosistem yang utuh dalam konsep Empower, Integrate, dan Upgrade," paparnya.
"Hasil dari Holding UMi Alhamdulillah menjangkau nasabah kredit 44 juta UMKM, dan 173 juta nasabah simpanan/tabungan," imbuh Sunarso.
Ia pun mengatakan, BRI sebagai bank BUMN terus menunjukkan komitmen mendorong inklusi keuangan secara berkelanjutan dan terstruktur, salah satunya melalui AgenBRILink di mana hingga akhir Desember 2023 tercatat jumlahnya mencapai 741 ribu agen.
“BRI bertransformasi untuk selalu menerapkan strateginya yg inline dengan concern pembangunan ekonomi nasional yang tidak hanya sekedar tumbuh tapi juga merata,” kata Sunarso.
(*)
Advertisement