Sukses

Waduh, Stok Daging Sapi Terancam Langka saat Ramadan

Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) Suhandri menyampaikan bahwa stok daging sapi terancam langka saat bulan puasa Ramadan 2024

Liputan6.com, Jakarta Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) Suhandri menyampaikan bahwa stok daging sapi terancam langka saat bulan puasa Ramadan 2024. Menyusul, adanya keterlambatan dalam penerbitan izin impor daging sapi beku oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag).

"Benar (langka) karena stok daging di distributor juga tergantung dari stok di importir, di samping ketersediaan sapi lokal yang saya kira juga belum siap stoknya," ujarnya kepada awak media di Jakarta, Senin (11/3/2024).

Adapun, waktu penerbitan izin persetujuan impor daging sapi beku sendiri minimal satu bulan sebelum pelaksanaan puasa Ramadan. Sedangkan, pada Ramadan tahun ini izin impor baru terbit pada dua pekan sebelum puasa.

"Jika tahun 2023 lalu diterbitkan ijin impor dengan awal Ramadan tahun 2023 mempunyai jarak waktu satu bulan dari diterbitkan, sedangkan untuk tahun 2024 ini hanya kurang lebih 2 minggu dengan awal Ramadan," ucapnya.

Adapun, kuota pengajuan impor untuk daging sapi konsumsi sebesar 145.250 ton untuk tahun 2024. Sedangkan kuota impor daging sapi industri 5.100 ton.

Harga Daging Mulai Naik

Saat ini, harga daging sapi mulai merangkak naik akibat langkanya stok akibat keterlambatan izin impor. Kenaikan daging sapi sendiri bervariasi di masing-masing distributor.

"Harga di negara Bergerak naik yang bervariasi tiap produsen," ucap Suhandri.

Sebelumnya, Direktur Pengembangan dan Pengendalian Usaha ID Food Dirgayuza Setiawan mewaspadai potensi kenaikan harga pangan pada saat bulan puasa Ramadan 2024. Satu hal yang patut diwaspadai juga adalah harga daging sapi.

2 dari 3 halaman

Konsumsi Naik 5 Kali Lipat

Dia mengungkapkan tingkat konsumsi daging sapi selama bulan suci Ramadan dan Lebaran dapat melonjak hingga 5 kali lipat.

"Jadi, konsumsi daging di Indonesia cukup unik. Di mana Ramadhan dan Lebaran itu naik 5 kali lipat daripada konsumsi bulanan pada umumnya," kata Dirgayuza ditulis, Selasa (5/3/2024).

Oleh karena itu, ID Food selalu impor daging guna mengatasi tingginya tingkat konsumsi pada periode tersebut. Dirgayuza, mengatakan langkah itu juga dilakukan sebagai upaya Pemerintah untuk mengontrol harga daging di pasaran.

"Kami di ID FOOD tahun ini kami ada importasi 20.000 ton daging sapi dari Brasil dan juga ada sapi hidup yang kita impor dari Australia," ujarnya.

3 dari 3 halaman

Impor Daging Kerbau

Selain impor yang dilakukan ID Food, Badan Pangan Nasional (Bapanas) juga menugaskan kepada Bulog untuk mengimpor 100.000 daging kerbau.

Menurutnya, impor daging kerbau itu sangat membantu masyarakat.  Daging kerbau dapat menjadi alternatif bagi masyarakat, karena harganya lebih murah dibandingkan daging sapi.

 

 

 

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com