Sukses

Intip Pemilik Maskapai Smart Air yang Jatuh di Hutan Kalimantan

Maskapai Smart Air atau PT Smart Cakrawala Aviation (Smart Aviation) tengah menjadi sorotan masyarakat usai dilaporkan hilang kontak di sekitar Hutan Kalimantan.

Liputan6.com, Jakarta Maskapai Smart Air atau PT Smart Cakrawala Aviation (Smart Aviation) tengah menjadi sorotan masyarakat usai dilaporkan hilang kontak di sekitar Hutan Long Liku, Nunukan, Kalimantan Utara, Jumat (8/3).

Dilaporkan, pesawat Smart Air PK-SNE terakhir kontak dengan Tarakan Approach (APP) pada Jumat 8 Maret 2024 pukul 08.55 WITA berada di area Malinau dengan ketinggian 9000 feet.

Lantas sia pemilik maskapai Smart Air?

Melansir laman resmi perusahaan, Senin (11/3), tercatat nama Pongky Majaya sebagai 

Founder dan CEO Smart Aviation. Smart Aviation didirikan pada akhir tahun 2016 lalu.

Smart Air menawarkan berbagai layanan operasional kebutuhan klien. Antara lain penerbangan charter untuk survei udara, fotografi udara, dan patroli udara, hingga pengangkutan kargo dan penumpang, operasi modifikasi cuaca, dan charter VIP

"Dengan semangat dan komitmen yang tinggi. Dioperasikan dengan tingkat profesionalisme yang tinggi, perusahaan bertujuan untuk memberikan kontribusi positif kepada industri transportasi udara, pemerintah daerah, dan masyarakat luas," tulis perusahaan.

Saat ini, pesawat Smart Air baru beroperasi di lima wilayah Indonesia, yakni:

  1. Bandara Pintar Semelagi – Kalimantan Barat
  2. Bandara Robert Atty Bessing, Malinau – Kalimantan Utara
  3. Bandara Douw Aturure, Nabire – Papua
  4. Bandara Internasional Mozes Kilanging, Timika – Papua
  5. Gudang berlokasi di Aeropolis Technopark, Tangerang

 

2 dari 2 halaman

Pilot Ditemukan dan Selamat

Sebelumnya, Tim SAR dan Satbrimob Polda Kalimantan Utara berhasil menemukan korban pesawat kargo Smart Air yang jatuh di Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara). Korban yang merupakan pilot berhasil ditemukan dalam kondisi selamat.

"Sudah ditemukan, infonya pilot selamat," ujar Kabid Humas Polda Kalimantan Utara Kombes Pol Budi Rachmat saat dikonfirmasi, Minggu (10/3/2024).

Budi menyebut, saat ini proses evakuasi terhadap pilot masih berlangsung. Kondisi lebih lanjut juga belum dapat ia terangkan, yaitu Kapten Pilot M Yusuf (29).

"Baru ini yang kami terima, info lengkap menyusul," jelas Budi.

 

 

 

 

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com