Liputan6.com, Jakarta - Antara membayar untuk perbaikan mobil yang tak terduga atau kunjungan ke UGD, roda kehidupan akan terus berjalan dan itu mahal.
Bagi mereka yang tidak memiliki rencana keuangan, membayar biaya tak terduga bisa berarti meminjam uang dengan suku bunga yang sangat tinggi, serta membayar biaya keterlambatan jika tidak dapat melakukan pembayaran tepat waktu.
Baca Juga
Meskipun survei menunjukkan ada banyak orang yang berada dalam situasi seperti ini, ada beberapa cara yang murah dan aman untuk mengakses dana darurat.
Advertisement
Dalam laporan Mei 2023 tentang kesejahteraan ekonomi rumah tangga Amerika Serikat yang dikutip dari CNN, Selasa (12/3/2024), bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) melaporkan hanya 63% orang Amerika Serikat yang mengatakan mereka akan membayar pengeluaran tak terduga sebesar USD 400 dengan uang tunai atau sejenisnya, misalnya, dengan kartu kredit, tetapi akan membayar penuh tagihan tersebut saat jatuh tempo.
Dari 37% sisanya, sebagian besar mengindikasikan mereka akan meminjam uang dengan menggunakan berbagai cara, mulai dari kartu kredit hingga pinjaman dari teman atau keluarga. Beberapa mengatakan mereka akan menjual sesuatu untuk membayar tagihan tersebut. Sisa 13% menyatakan mereka tidak akan mampu membayarnya.
Survei lain yang dirilis oleh Bankrate.com pada Januari, menemukan hanya 44% orang dewasa di Amerika Serikat yang mengatakan mereka dapat membayar biaya darurat sebesar USD 1.000 dari tabungan mereka, sementara 35% mengatakan bahwa mereka akan meminjam uang.
Pada kelompok yang akan meminjam uang, 21% mengatakan mereka akan membiayai pengeluaran tersebut dengan kartu kredit; 10% akan meminjam uang dari keluarga atau teman, dan 4% mengatakan mereka akan mengambil pinjaman pribadi. Sebanyak 16% lainnya mengatakan mereka akan mengurangi pengeluaran untuk hal-hal lain.
Sementara itu, sebuah survei Bankrate sebelumnya menemukan dua pertiga orang dewasa di Amerika Serikat khawatir mereka tidak memiliki dana darurat yang cukup untuk menutupi kebutuhan mereka jika mereka kehilangan sumber penghasilan utama. Biasanya, hal itu berarti setara dengan biaya hidup selama tiga bulan.
Cara Murah untuk Mengatur Dana Darurat
Menurut Bankrate.com, suku bunga kartu kredit rata-rata masih sangat tinggi, mencapai 20,75%Â pada Februari, dengan tingkat penalti rata-rata mencapai 30%. Jadi, membebankan biaya darurat ke kartu kredit berbunga tinggi seharusnya menjadi pilihan terakhir anda.
Namun, menurut pendiri Marina Wealth Advisors, Noah Damsky, Anda dapat mencari kartu kredit baru dengan suku bunga perkenalan 0% yang akan berlaku selama satu tahun atau lebih. "Ini akan memberi Anda dana tunai jangka pendek yang Anda butuhkan, dan memberi Anda waktu 18 bulan untuk melunasinya, tanpa bunga,"
Pastikan Anda melunasi semuanya sebelum periode perkenalan 0% berakhir, jika tidak, Anda akan dikenakan biaya tinggi untuk sisa tagihan.
Jika keadaan darurat Anda bersifat medis dan kesehatan gigi tanyakan kepada penyedia layanan kesehatan apakah mereka menawarkan rencana pembayaran.
"Banyak penyedia layanan kesehatan yang menawarkan paket tanpa bunga, sehingga Anda dapat membagi biaya selama beberapa bulan," kata perencana keuangan di Simplify Wealth Planning, Marcel Miu.
Bagi sebagian orang, pilihan berbiaya rendah lainnya adalah meminjam dari kerabat dekat atau teman, tetapi hanya jika hal itu tidak membahayakan hubungan Anda - yang merupakan keputusan yang sangat pribadi.Â
"Meskipun opsi ini membutuhkan pertimbangan yang cermat dan komunikasi yang jelas tentang persyaratan pembayaran, ini bisa menjadi cara untuk menutupi pengeluaran tanpa formalitas dan biaya yang terkait dengan pinjaman tradisional," kata Miu.
Advertisement
Cara Alternatif untuk Dapatkan Uang dalam Keadaan Darurat
Dalam beberapa tahun terakhir, cara-cara alternatif untuk mengakses uang tunai juga telah diciptakan di luar sistem keuangan tradisional, yang terbukti mahal bagi banyak keluarga.
Seorang wanita berusia 29 tahun yang bekerja di Departemen Pendidikan Kota New York bernama Daisy Martini merasa tidak memiliki banyak pilihan setelah ia diberhentikan sementara selama pandemi COVID-19. Tagihannya menumpuk dan ia telah memiliki saldo kartu kredit yang tinggi sejak masih bersekolah.
Jadi, untuk mendapatkan pinjaman jangka pendek dalam jumlah kecil, ia beralih ke SoLo Funds, sebuah platform pembiayaan komunitas yang menempatkan peminjam sebagai pengendali: Mereka memutuskan berapa banyak yang perlu mereka pinjam, kapan mereka dapat membayarnya kembali dan berapa banyak yang bersedia mereka bayarkan kepada pemberi pinjaman sebagai "tip" karena telah memberikan pinjaman.
Tip tersebut tidak boleh melebihi 15% dari pinjaman. Peminjam bisa saja memberikan tip yang jauh lebih kecil, atau bahkan tidak sama sekali. Tergantung pada pemberi pinjaman untuk memutuskan apakah mereka akan menerima persyaratan peminjam.
Salah satu pendiri SoLo, Rodney Williams menuturkan, jumlah pinjaman tidak boleh melebihi USD 575 dan rata-rata adalah USD 248. Setelah peminjam melunasi pinjamannya, mereka bisa meminjam lagi.
Selain menggunakan SoLo untuk pengeluaran darurat kecil, seperti memperbaiki kebocoran pada atap, Martini mengatakan bahwa ia terkadang menggunakannya untuk pengeluaran yang ia miliki seminggu sebelum ia tahu akan dibayar.
Ia lebih menyukai platform ini daripada interaksi anonim dengan perusahaan kartu kredit. Mengetahui siapa yang meminjamkan uang kepadanya memberikannya lebih banyak insentif untuk membayar utang tepat waktu.
"Saya tahu jika saya meminjam dari seseorang di komunitas yang peduli, saya akan membayarnya kembali. Anda membayar kembali kepada orang yang berempati dengan kisah Anda," katanya.
Langkah Sederhana Kumpulkan Dana Darurat
Meskipun mendapatkan pinjaman berbiaya rendah untuk menolong Anda dalam keadaan darurat mungkin meringankan, tetapj tidak perlu meminjam sama sekali adalah hal yang lebih baik.
Agar pengeluaran darurat berikutnya tidak terlalu membebani dan mahal, Anda dapat mencoba untuk membangun dana darurat dengan jumlah kecil secara konsisten dari waktu ke waktu.
Damsky merekomendasikan untuk mengatur transfer harian otomatis dari rekening giro Anda ke rekening tabungan. Sebagai contoh, jika Anda ingin menabung sekitar USD 150 per bulan, Anda dapat mengatur transfer hanya USD 5 atau Rp77 ribu per hari atau USD 35 atau Rp542 ribu per minggu. Pada akhir tahun, Anda akan mengumpulkan lebih dari USD 1.800 atau sekitar Rp27 juta, ditambah dengan bunga yang anda dapatkan dari tabungan tersebut.
Menurut Bankrate.com, untuk memaksimalkan bunga tersebut, cobalah untuk mentransfer uang Anda ke rekening tabungan online dengan imbal hasil tinggi, yang saat ini memberikan imbal hasil antara 4% dan 5%.
Pola yang sama berlaku jika tujuan Anda adalah ingin memiliki setidaknya tiga bulan biaya hidup jika kehilangan pekerjaan. "Bahkan jumlah yang kecil sekalipun, jika konsisten, bisa terakumulasi seiring waktu," kata Miu.
Dia juga merekomendasikan untuk mengalihkan setidaknya sebagian pendapatan tambahan tahunan - seperti pengembalian pajak atau bonus - ke rekening tabungan dengan imbal hasil tinggi.
Perencana keuangan di Visions Financial Planning, Linda Grizely mengatakan, ada dua lain yang telah terbukti dapat meningkatkan tabungan darurat, yaitu, dengan meningkatkan pendapatan, misalnya, mengambil pekerjaan sampingan dan mengurangi pengeluaran yang Anda anggap tidak penting dalam hidup Anda.
Namun, ia mengingatkan, mencapai keseimbangan dan menghindari pengeluaran yang berlebihan adalah hal yang sangat penting. "Sebuah rencana yang dapat dipatuhi adalah kunci keberhasilan," ujar Linda.Â
Â
Advertisement