Sukses

Harga Minyak Dunia Melonjak Usai Drone Ukraina Serang Kilang Rusia

Harga minyak dunia naik usai Ukraina serang kilang milik Rusia. Berbagai serangan Ukraina ke Rusia tahun ini telah menghantam kilang-kilang yang mewakili 25% dari total kapasitas penyulingan Rusia dengan kapasitas sebesar 6,8 juta barel per hari.

Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak dunia melonjak pada perdagangan Rabu setelah Ukraina menyerang kilang minyak Rusia. Penyerangan ini membuat pelaku pasar khawatir akan produksi dan pasokan bahan bakar akibat perang di Eropa Timur ini.

Mengutip CNBC, Kamis (14/3/2024), harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS untuk kontrak bulan April naik USD 2,16 atau 2,78% menjadi USD 79,72 per barel. Sedangkan harga minyak Brent yang menjadi patokan harga minyak dunia untuk kontrak Mei bertambah USD 2,11 atau 2,58%, menjadi USD 84,03 per barel.

Drone atau pesawat tanpa awak milik Ukraina menyerang kilang Rosneft di wilayah Ryazan sekitar 130 mil dari Moskow dan kilang Novoshakhtinsk di wilayah Rostov. Serangan itu terjadi satu hari setelah Ukraina menyerang kilang Lukoil di Nizhny Novgorod, sekitar 460 kilometer dari Moskow.

Ukraina telah berulang kali menyerang infrastruktur minyak Rusia sejak Januari sebagai upaya untuk merugikan perekonomian negara tersebut. Serangan terbaru terjadi menjelang pemilihan presiden Rusia akhir pekan ini.

Presiden Lipow Oil Associates Andy Lipow mengatakan, target Ukraina pada minggu ini adalah kilang-kilang besar, khususnya fasilitas Rosneft di Ryazan, yang memiliki kapasitas penyulingan 340.000 barel per hari.

Berbagai serangan Ukraina ke Rusia tahun ini telah menghantam kilang-kilang yang mewakili 25% dari total kapasitas penyulingan Rusia dengan kapasitas sebesar 6,8 juta barel per hari.

"Sekitar 50% kapasitas penyulingan Rusia berada dalam jangkauan serangan pesawat tak berawak Ukraina," katanya.

2 dari 3 halaman

Gangguan Pasokan Makin Tinggi

Serangan tersebut akan membatasi ekspor solar Rusia dan mengubah negara tersebut menjadi importir bensin.

“Kami melihat harga minyak naik, yang sebenarnya disebabkan oleh produk-produk yang disebabkan oleh serangan-serangan yang telah berlangsung secara teratur sejak Januari,” kata Lipow.

“Pasar memperhitungkan kemungkinan gangguan pasokan yang semakin tinggi terutama jika terjadi kerusakan pada kilang.” tambah dia.

Analis Rapidan Energy Group Fernando Ferreira memperkirakan serangan pesawat tak berawak akan terus berlanjut minggu ini. Unit penyulingan yang rusak memerlukan waktu berminggu-minggu untuk diperbaiki dan mungkin tidak akan kembali ke kapasitas penuh setelah selesai pemeliharaan, kata Ferreira.

“Kita akan melihat situasi yang memburuk di Moskow. Hal ini sangat selaras dengan tujuan Ukraina dalam perang tersebut. Kami telah melihat sejumlah besar drone selama beberapa hari terakhir,” kata Ferreira.

 

3 dari 3 halaman

Persediaan Minyak Mentah AS

Sementara itu, Energy Information Administration (EIA) menyatakan persediaan minyak mentah komersial AS turun 1,5 juta barel pada minggu lalu. Sedangkan untuk stok bensin turun 5,7 juta barel.

Serangan di Ukraina dan penarikan persediaan minyak mentah AS telah mendorong harga minyak keluar dari kemerosotan baru-baru ini yang disebabkan oleh kekhawatiran terhadap permintaan di China serta perkiraan kuatnya pasokan di Amerika, khususnya AS.