Sukses

Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Guna Perkuat Ketahanan Pangan, Diawali di Kalteng

Kementerian Pertanian tengah melakukan program Optimasi Lahan (OPLA).

Liputan6.com, Jakarta Guna melakukan penanganan darurat pangan dan memperbaiki serta meningkatkan daya dukung lahan agar lebih produktif, Kementerian Pertanian tengah melakukan program Optimasi Lahan (OPLA). Salah satu wilayah yang disasar Kementan untuk program Optimasi Lahan adalah Kalimantan Tengah.

Direktur Jenderal Perkebunan, Andi Nur Alam Syah mengatakan bahwa Kalimantan Tengah merupakan salah satu Provinsi dari 11 Provinsi yang memiliki potensi Optimasi lahan sebesar 81.070 hektare dan memiliki Survei Investigasi dan Desain (SID) seluas 3.509 hektare.

"Direktorat Jenderal Perkebunan diberi tugas oleh Mentan menyelesaikan setidaknya 81.088 hektare lahan yang harus dioptimasi. Kami akan dorong program SID dengan penambahan SDM, 10 eskavator, dan membuka akses jalan ke Pulau Pisau dan Kapuas," katanya.

"Untuk Target OPLA 2024 Pulang Pisau seluas 21,453 Hektare dan Survei investigasi (SI) seluas 7000 hektare selesai, lanjut kita desain," jelas Andi Nur.

Di sisi lain, Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, Edy Pratowo mengatakan bahwa Kabupaten Pulang Pisau menjadi proyek yang strategis. Ia menyebut, 106 hektare sudah direncanakan selesai dalam waktu empat hari.

"Arahan dari Pak Gubernur juga kita harus fokuskan di lahan 81.088 hektare se-Kalteng untuk ke depannya meningkatkan produktivitas padi," katanya.

"Dan Kecamatan Kahayan Hilir merupakan salah satu daerah pendukung Lumbung Pangan, terkhusus daerah Kapuas dan Pulang Pisau," jelas Edy.

2 dari 2 halaman

Perkuat Ketahanan Pangan

Andi Nur mengungkapkan bahwa Optimasi Lahan dilakukan guna memperkuat ketahanan pangan nasional dengan menambah dan meningkatkan luas lahan, indeks panen, dan produktivitas padi.

"Optimasi Lahan juga untuk meningkatkan infrastruktur lahan pertanian rawa melalui pembangunan atau rehabilitasi infrastruktur tata lahan dan air untuk peningkatan Indeks Pertanaman (IP) atau peningkatan produktivitas," ungkapnya.

"Dengan adanya program Optimasi Lahan Rawa ini diharapkan pengaturan air dan normalisasi saluran dapat dilaksanakan sesuai dengan hasil SID, sehingga dapat meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) juga produksi dan produktivitas padi," jelas Andi Nur.

Sebagai informasi, secara simbolis Dirjen Perkebunan Kementan bersama Wakil Gubernur Kalimantan Tengah dan Kelompok Tani Sidomulyo II melakukan kick off pelaksanaan konstruksi optimasi lahan rawa. Kick off tersebut dilakukan pada lahan seluas 106 hektare di Desa Buntoi, Kahayan Hilir, Pulang Pisau, Kalimantan Tengah.

 

(*)