Sukses

Bahlil Optimis Target Investasi Rp 1.650 Triliun di 2024 Tercapai, Apa Kuncinya?

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menargetkan investasi di Indonesia sebesar Rp 1.650 triliun pada 2024.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia menargetkan investasi di Indonesia sebesar Rp 1.650 triliun pada 2024. Target ini, menurut Bahlil menjadi salah satu syarat untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas 5 persen.

Bahlil menuturkan, sebelumnya ia belum bisa memutuskan apakah target investasi ini dapat terealisasi atau tidak karena bergantung pada kondisi politik saat pemilu. Namun, saat ini Bahlil mengungkapkan target ini dapat tercapai dengan melihat perkembangan ekonomi global.

“Target kita untuk PMA ke depan harus masih di angka 52 persen minimum, sekalipun ekonomi global belum pulih secara total karena perkembangan geopolitik masih belum stabil, terutama terjadi ketegangan di timur tengah dan Ukraina dengan Rusia belum ada tanda-tanda pemulihan,” kata Bahlil dalam konferensi pers Prospek Investasi Pasca Pemilu 2024, Senin (18/3/2024). 

Selain itu, banyaknya negara yang mengalami resesi jadi tantangan dan kendala ke depan untuk Indonesia untuk mencapai target investasi tersebut. 

Mencanangkan Hilirisasi

Adapun Bahlil menuturkan dalam target investasi tersebut, pihaknya tengah mencanangkan hilirisasi secara baik dan terukur terutama dalam sektor-sektor pengembangan komoditas pertambangan dan oil and gas. 

“Ini yang akan kita lakukan, karena masih jadi sektor primadona. Ini adalah cara untuk bagaimana meningkatkan pendapatan perkapita kita. Kita targetkan tahun ini pendapatan perkapita Insya Allah bisa sampai dengan USD 5.500 atau USD 6.000, supaya pada 2030 atau 2035 menuju indonesia emas pendapat per kapita di atas USD 10.000,” jelas Bahlil Lahadalia.

 

2 dari 2 halaman

Fokus Hilirisasi

Untuk hilirisasi akan berfokus pada pertambangan seperti nikel, bauksit, timah, tembaga, dan emas. Adapun untuk hilirisasi oil and gas BKPM ke depan akan mengelola gas menjadi pupuk, menjadi LPG, menjadi metanol, dan etanol. 

Terkait investasi mangkrak tahun lalu sebesar Rp 708 triliun saat ini sudah terealisasi sebesar hampir Rp 600 triliun, sedangkan untuk sisanya BKPM mengungkapkan sudah tidak bisa lagi melakukan perbaikan karena ada beberapa perusahaan sudah mengalami kesulitan internal.