Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) atau ID Food Frans Marganda Tambunan, menyebut pihaknya bakal melakukan impor sebanyak 2.350 ekor sapi hidup untuk memenuhi kebutuhan Ramadan hingga lebaran Idulfitri 2024.
Sementara itu, total impor sapi hidup sepanjang tahun ini mencapai 20.000 ekor.
Baca Juga
"Ada penugasan pembelian sapi hidup 20 ribu ekor sapi sepanjang tahun, di mana sebelum lebaran ini akan tiba 2.350 ekor sapi," kaya Frans konferensi pers Peran BUMN dalam Ketersediaan Pangan di Bulan Ramadan, Jakarta, Rabu (20/3/2024).
Frans menyebut, keseluruhan sapi hidup impor untuk memenuhi kebutuhan lebaran tersebut didatangkan dari Australia. Nantinya, sebanyak 2.350 ekor sapi hidup impor tersebut akan tiba di Indonesia pada April hingga Mei 2024.
Advertisement
"Mudah-mudahan di April sampai Mei ini akan seluruhnya tiba," tegas Frans.
Stok Daging Sapi
Frans mencatat, ketersediaan stok daging sapi di gudang milik ID FOOD sebanyak 65 ton per Maret 2024. Stok tersebut merupakan sisa dari stok awal tahun yang disediakan sebanyak 1.258 ton daging sapi.
"Di awal tahun kami sempat punya 1.258 ton, kita subsitusikan ke pasar sehingga stok maret sekitar 65 ton, enggak banyak," ucapnya.
Selain daging sapi, ID FOOD juga memiliki aneka stok bahan pangan pada Maret 2024. Diantaranya komoditas gula pasir tersedia sebanyak 67.560 ton, stok daging ayam sebanyak 74 ton, minyak goreng 279 ton, dan ikan 685 ton.
"Untuk stok beras pada Maret 2024 yang dimiliki ID FOOD sebanyak 360 ton, dan garam sebanyak 227.140 ton," imbuh Frans.
Terancam Langka
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) Suhandri menyampaikan bahwa stok daging sapi terancam langka saat bulan puasa Ramadan 2024. Menyusul, adanya keterlambatan dalam penerbitan izin impor daging sapi beku oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag).
"Benar (langka) karena stok daging di distributor juga tergantung dari stok di importir, di samping ketersediaan sapi lokal yang saya kira juga belum siap stoknya," ujarnya kepada awak media di Jakarta, Senin (11/3).
Padahal, waktu penerbitan izin persetujuan impor daging sapi beku sendiri minimal satu bulan sebelum pelaksanaan puasa Ramadan. Sedangkan, pada Ramadan tahun ini izin impor baru terbit pada dua pekan sebelum puasa.
Adapun, kuota pengajuan impor untuk daging sapi konsumsi sebesar 145.250 ton untuk tahun 2024. Sedangkan kuota impor daging sapi industri 5.100 ton.
Akibatnya, harga daging sapi mulai merangkak naik akibat langkanya stok akibat keterlambatan izin impor. Kenaikan daging sapi sendiri bervariasi di masing-masing distributor.
"Harga di negara Bergerak naik yang bervariasi tiap produsen," ucap Suhandri.
Â
Â
Â
Â
Reporter: Sulaeman
Sumber: Merdeka.com
Advertisement