Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) mengungkapkan akan mentransfer 80 persen labanya dalam bentuk dividen sebesar Rp 48 triliun.
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Sunarso mengatakan, laba BRI hingga Desember 2023 tercatat Rp 60,4 triliun, dan modalnya cukup kuat sehingga tidak perlu memperkuat permodalan dengan menahan laba.
Baca Juga
"Sesuai porsi saham yang dimiliki pemerintah, maka kita nanti tanggal 28 Maret ini akan bayar dividen Rp 48 triliun, dan kita bayarkan kepada kas negara Rp. 25,71 triliun di luar pajak,” ungkap Sunarso, dalam rapat bersama Komisi VI DPR, dikutip Rabu (20/3/2024).
Advertisement
”(Besaran) pajaknya nanti kita akan perkirakan, tapi mungkin sekitar Rp 6,77 triliun, tapi itu belum (angka) final,” ia menambahkan.
Selanjutnya, BRI juga akan membayar sisa dividen tunai kepada pemegang saham sebesar Rp 35,43 trillun atau sebesar Rp 235 per saham.
"Untuk dividen bagian Negara Republik Indonesia atas kepemilikan sebesar 53,19 persen saham, BRI akan menyetorkan kurang lebih Rp 25,71 trillun kepada rekening kas umum Negara,” papar Sunarso.
Sunarso menuturkan, pihaknya mengelola perbankan secara profesional dengan benar dan kemudian menghasilkan laba yang besar.
”Karena bank ini banknya rakyat, kemudian bisnisnya dengan rakyat, dengan cara yang disesuaikan dengan rakyat. Maka sebesar apapun kita kembalikan kepada Negara untuk disusun program-programnya untuk rakyat,” tuturnya.
Besaran Kontribusi BRI Terhadap Keuangan Negara
Sunarso mencatat, total kontribusi BRI terhadap pendapatan Pemerintah melalui dividen dan pajak sejak tahun 2018 mencapai Rp. 133,1 triliun.
Dari 2018, BRI memberikan kontribusi pada keuangan Negara sebesar Rp 17,3 triliun, kemudian pada 2019 sebesar Rp 17,8 triliun, berlanjut pada 2020 Rp 19,4 triliun, 2021 sebesar Rp 19,4 triliun dan 2022 Rp 26,2 triliun.
"Di tahun 2023 kemarin atas kinerja 2022 kita setor kepada pemerintah Rp 34 triliun terdiri atas dividen sebesar Rp 23 triliun dari dividen dan Rp. 10,8 triliun dari pajak,” ujar Sunarso.
BRI Tebar Dividen Rp 235 per Saham, Catat Jadwalnya!
Sebelumnya diberitakan, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) membagikan dividen tunai tahun buku 2023 kepada pemegang saham sekurang-kurangnya sebesar Rp 48,1 triliun atau Rp 319 per saham.
Jumlah tersebut termasuk dividen interim yang telah dibagikan kepada pemegang saham pada 18 Januari 2024 sejumlah Rp 12,67 triliun atau sebesar Rp 84 per saham. Dengan demikian, sisa jumlah dividen tunai yang akan dibayarkan kepada Pemegang Saham sekurang-kurangnya sebesar Rp 35,45 triliun atau sebesar Rp 235 per saham.
Pembagian dividen ini mengacu pada data keuangan BRI tahun buku 2023 yang berakhir pada 31 Desember 2023. Pada periode tersebut, BRI membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 60,1 triliun. Saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya tercatat sekitar Rp 12 triliun dengan total ekuitas mencapai Rp 316,47 triliun.
Pembayaran dividen akan dilaksanakan dengan ketentuan, pertama, dividen bagian Negara Republik Indonesia sebesar Rp 25,71 triliun. Sudah termasuk dividen interim yang telah dibagikan kepada Negara Republik Indonesia pada 18 Januari 2024 lalu sebesar Rp 6,7 triliun. Dengan demikian, sisa jumlah dividen tunai yang akan dibayarkan kepada Negara adalah sebesar Rp 18,94 triliun yang disetorkan ke rekening kas negara.
Dividen bagian publik sekurang-kurangnya sebesar Rp 22,38 triliun, sudah termasuk dividen interim yang telah dibagikan kepada publik pada 18 Januari 2024 sebesar Rp 5,89 triliun. Dengan demikian, sisa jumlah dividen tunai yang akan dibayarkan kepada publik sekurang-kurangnya sebesar Rp 16,49 triliun yang akan dibayarkan kepada pemegang saham publik sesuai dengan porsi kepemilikannya masing-masing.
Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (5/3/2024), berikut jadwal pembagian dividen BRI:
- Tanggal cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 13 Maret 2024
- Tanggal ex dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 14 Maret 2024
- Tanggal cum dividen di pasar tunai: 15 Maret 2024
- Tanggal ex dividen di pasar tunai: 18 Maret 2024
- Tanggal daftar pemegang saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai: 15 Maret 2024
- Tanggal pembayaran dividen: 28 Maret 2024
Advertisement
Prospek Saham BBRI Diramal Cerah Targetkan Pertumbuhan Kredit Double Digit
Sebelumnya diberitakan, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menargetkan pertumbuhan kredit di tahun 2024 mencapai double digit, dikisaran 10-11% year on year. Hal tersebut merupakan salah satu bentuk komitmen BRI, untuk terus menjadi motor penggerak ekonomi nasional, khususnya pada pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
"Kalau tahun 2023 lalu BRI tumbuh kreditnya 11,2%, kemudian BRI ingin tetap tumbuh agresif di 2024, yakni 10-11% dari nominal ribuan triliun, jadi cukup besar. Strateginya, BRI akan tetap fokus di UMKM, kami sudah canangkan go smaller, yakni masuk ke segmen ultra mikro. Oleh karena itu Holding UMi juga kami jadikan sumber pertumbuhan baru," ujar Direktur Utama BRI Sunarso.
Komitmen BRI untuk tumbuh berkualitas secara berkelanjutan dinilai positif oleh para investor. Riset dari James Stanley Widjaja analis Buana Capital Sekuritas yang menargetkan harga BBRI di angka Rp6.800/saham. Didorong oleh pendapatan dari pertumbuhan kredit, kontribusi Kupedes yang lebih besar, pengendalian biaya, dan juga normalisasi biaya kredit.
"Pandangan kami. Kami menegaskan rekomendasi Buy, dengan target harga yang lebih tinggi sebesar Rp6.800/saham. Kami mencapai 3,0x PBV menggunakan GGM dengan asumsi ROE 21% dan growth 7%," kata James Stanley.
Tetap Fokus UMKM
Konsensus para analis yang dihimpun Bloomberg dengan melibatkan 34 analis menghasilkan target harga saham BBRI di angka Rp6.659,94/saham dalam 12 bulan ke depan. Sebanyak 33 analis merekomendasikan Beli untuk saham BBRI.
Hingga akhir tahun 2023 tercatat BRI berhasil mendorong penyaluran kredit tumbuh 11,2% yoy menjadi Rp1.266,4 triliun. Pencapaian ini lebih tinggi dibandingkan dengan penyaluran kredit industri perbankan nasional yang sebesar 10,4% yoy di sepanjang 2023.
"Kredit BRI mencapai 1.266 triliun. Artinya itu mampu tumbuh 11,2% dan yang lebih menarik dan lebih penting bagi BRI adalah bahwa kita tetap fokus di UMKM di porsi kredit UMKM BRI mencapai 84,38%. Kita cita-citanya ingin mencapai 85% di tahun 2025," ujarnya.
Terbaru, BRI juga menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2024 di Jakarta (01/03). Pada RUPST kali ini, perseroan menyetujui untuk membagikan dividen sebesar Rp48,10 triliun atau dividen per saham sebesar Rp319, setara dengan dividend payout ratio kurang lebih 80,04% dari laba atribusi.
Adapun dividen yang dibagikan BRI tersebut mengalami peningkatan sebesar 10,59% dibandingkan nominal yang dibayarkan tahun 2023 sebesar Rp43,49 triliun. Dividen senilai Rp48,10 triliun atau sebesar Rp319 per saham tersebut sudah termasuk jumlah Dividen Interim yang telah dibagikan kepada Pemegang Saham pada 18 Januari 2024 lalu sejumlah Rp12,67 triliun atau sebesar Rp84 per saham.
Advertisement