Sukses

Rupiah Melemah 2%, Gubernur BI: Masih Lebih Baik dari Ringgit, Won dan Baht

Nilai tukar rupiah melemah imbas tingginya ketidakpastian pasar keuangan global, yang pada akhirnya berdampak terhadap arus aliran modal asing di pasar keuangan Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah di tahun ini. Namun, pelemahan nilai tukar rupiah ini lebih baik dibanding dengan sejumlah negara mata uang negara lain. 

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mencatat, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah 2,02 persen sejak awal tahun hingga posisi 19 Maret 2024.

Meskipun demikian, Perry Warjiyo mengatakan bahwa nilai rupiah masih lebih baik dibanding sejumlah mata uang Asia lainnya.

"(Nilai tukar rupiah) lebih baik dibandingkan dengan Ringgit (Malaysia), Won (Korea), dan Baht (Thailand) yang masing-masing melemah 3,02 persen, 3,87 persen, dan 5,39 persen," ungkap Perry dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur BI Maret 2024, di Jakarta, dikutip Kamis (21/3/2024).

Disebutkan, rupiah melemah imbas tingginya ketidakpastian pasar keuangan global, yang pada akhirnya berdampak terhadap arus aliran modal asing di pasar keuangan Indonesia.

Tetapi Perry yakin, nilai tukar rupiah akan stabil dengan kecenderungan menguat. Optimisme itu didukung oleh masuknya aliran modal asing sejalan dengan terjaganya persepsi positif terhadap prospek ekonomi Indonesia.

Selain itu, kebijakan stabilisasi Bank Indonesia dan penguatan strategi operasi moneter pro-market melalui optimalisasi instrumen SRBI, SVBI, dan SUVBI juga mendukung prospek penguatan nilai tukar Rupiah tersebut.

"Kami terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah, perbankan, dan dunia usaha untuk mendukung implementasi instrumen penempatan valas Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA) sejalan dengan PP Nomor 36 Tahun 2023," tutup Perry.

Video Terkini