Liputan6.com, Jakarta - Reli harga emas dunia kembali berlanjut dengan harga mencapai titik tertinggi sepanjang masa pada hari Kamis (21/3/2024). Harga emas saat ini diperdagangkan di kisaran USD 2.203 per ounce.
Melansir CNBC International, Kamis (21/3/2024) kepala riset komoditas Citi Amerika Utara, Aakash Doshi memperkirakan harga emas akan naik hingga ke kisaran USD 2.300 per ounce pada paruh kedua tahun 2024.
Baca Juga
Prakiraan ini terutama dengan latar belakang ekspektasi bahwa Federal Reserve akan menurunkan suku bunga pada kuartal kedua tahun 2024.
Advertisement
Sebagai informasi, harga emas cenderung memiliki hubungan terbalik dengan suku bunga. Ketika suku bunga turun, emas menjadi lebih menarik dibandingkan dengan aset pendapatan tetap seperti obligasi, yang akan menghasilkan imbal hasil yang lebih lemah di lingkungan dengan suku bunga rendah.
"Bank sentral, yang telah membeli emas dalam jumlah bersejarah selama dua tahun terakhir, juga akan terus menjadi pembeli yang kuat pada tahun 2024," ungkap Kepala Bank Sentral Global Dewan Emas Dunia Shaokai Fan.
"Dalam dekade terakhir, Rusia dan Tiongkok telah menjadi dua pembeli terbesar. Namun, pembelian bank sentral dalam beberapa tahun terakhir telah terdiversifikasi," kata Doshi.
Tiongkok kini merupakan pendorong utama permintaan konsumen dan pembelian emas oleh bank sentral, dan pembelian emas oleh negara itu kemungkinan besar tidak akan melambat.
Daftar Negara Pembeli Emas Terbesar di Dunia
Di antara bank sentral, Bank Rakyat Tiongkok adalah pembeli emas terbesar pada tahun 2023.
Selanjutnya ada Bank sentral Polandia sebagai konsumen bersih emas terbesar kedua di dunia, menghasilkan 130 ton emas batangan pada tahun 2023.
Gubernur bank sentral Polandia Adam Glapiński pada tahun 2021 telah mengumumkan rencana untuk membeli 100 ton emas dalam upaya untuk meningkatkan keamanan finansial negaranya, menurut laporan media lokal. negara itu.
Singapura mencatat pembelian emas bersih tertinggi ketiga pada tahun 2023, didorong oleh pembelian oleh Otoritas Moneter Singapura (MAS) yang membeli 76,51 ton.
Berikut adalah daftar negara pembeli emas terbesar di dunia pada tahun 2023, menurut World Gold Council:
- China: 224,88 ton
- Polandia: 130,03 ton
- Singapura: 76,51 ton
- Libya: 30,01 ton
- Republik Ceko: 18,71 ton
- India: 16,22 ton
- Irak: 12,25 ton
- Qatar: 7,44 ton
- Filipina: 7,1 ton
- Kirgistan: 6,95 ton.
Tiongkok Catat Pembelian Emas Ritel Tertinggi
Selain Bank Rakyat Tiongkok yang membeli emas terbanyak di antara bank sentral dunia, Tiongkok juga mencatat jumlah pembelian emas ritel tertinggi.
"Pada tingkat konsumen ritel, Tiongkok merupakan faktor utama dalam kuatnya permintaan emas pada tahun lalu karena individu beralih ke emas untuk melakukan diversifikasi dari kelas aset lainnya," kata Kepala Bank Sental Global World Gold Council, Shaokai Fan.
Data World Gold Council menunjukkan, Tiongkok bahkan menyalip India sebagai pembeli perhiasan emas terbesar di dunia pada tahun 2023.
Konsumen Tiongkok membeli 603 ton perhiasan emas tahun lalu, meningkat 10% dari tahun 2022.
Advertisement
India di Urutan Kedua Konsumen Emas Terbesar Dunia
Selain Tiongkok, permintaan konsumen terhadap emas di India juga merupakan salah satu yang terbesar di dunia, ungkap CEO Wheaton Precious Metals, Randy Smallwood.
Hal itu terutama selama musim pernikahan di India, yang biasanya berlangsung dari bulan Oktober hingga Desember, dan antara bulan Januari dan Maret.
"Emas selalu merupakan bentuk hadiah bernilai tertinggi yang dapat Anda berikan kepada seseorang di India. Ini adalah bagian besar dari musim pernikahan," katanya.
Meskipun permintaan perhiasan India akan terus meningkat secara signifikan, harga emas yang lebih mahal dapat mengurangi pengeluaran tersebut, beber WGC.
Permintaan konsumsi perhiasan emas India turun 6% menjadi 562,3 ton pada tahun 2023 dibandingkan tahun sebelumnya.