Sukses

Polisi Ungkap Kasus Pengoplosan LPG di Bandung, Pertamina Patra Niaga Beri Apresiasi

Pengungkapan kasus pengoplosan berdasarkan informasi dari masyarakat yang mengeluhkan LPG cepat habis sebelum waktunya. Harga LPH pun lebih rendah dari harga normal.

Liputan6.com, Jakarta Kepolisian Resor Kota (Polresta) Bandung berhasil mengungkapkan dan menangkap pelaku pengoplosan LPG 3 Kg Subsidi ke LPG Bright Gas 5,5 Kg dan 12 Kg Non Subsidi di Desa Malakasari, Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung pada Selasa 19 Maret 2024.

Pengungkapan ini berdasarkan informasi dari masyarakat yang mengeluhkan LPG cepat habis sebelum waktunya. Harga LPH pun lebih rendah dari harga normal. Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat (JBB) megapresiasi keberhasilan kepolisian tersebut.

 

Area Manager Communication, Relation dan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat Eko Kristiawan mengatakan, praktik pemindahan gas LPG secara ilegal / oplos ini merupakan tindak pidana karena menimbulkan kerugian bagi masyarakat yang berhak.

“Kami juga selalu mengingatkan bahwa apabila ada mitra distribusi resmi LPG Pertamina yang melakukan pelanggaran ketentuan, maka akan diserahkan sepenuhnya kepada pihak berwajib untuk dilakukan proses hukum karena telah merugikan masyarakat dan negara sehingga perlu adanya sanksi yang berat, secara hubungan kerja akan diberikan sanksi yang sesuai Perjanjian Kerjasama yang berlaku dimulai dari pemberian teguran sampai Pemutusan Hubungan Usaha (PHU)”, ujar Eko.

Tindakan ini juga sangat berbahaya bagi pelaku dan masyarakat di sekitarnya karena proses pemindahan dan pengisian LPG dilakukan tidak sesuai dengan standar keamanan.

Para pelaku yang berjumlah 4 orang telah berhasil diamankan oleh pihak Kepolisian terdiri dari pemilik pangkalan, pengepul tabung LPG lalu menjual tabung LPG yang telah dioplos dan 2 orang yang memindahkan isi tabung LPG 3 Kg ke LPG 5,5 Kg atau 12 Kg. Saat ini keempatnya sekarang telah dijadikan tersangka.

 

2 dari 2 halaman

Himbauan Pertamina

Berdasarkan informasi dari pelaku, mereka dapat mendistribusikan sampai 140 tabung LPG per harinya lalu menjualnya ke warung – warung atau rumah makan di sekitar wilayah Baleendah dengan harga yang lebih murah.

“Pertamina mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk turut mengawal penyaluran distribusi energi dan apabila masyarakat menemukan ataupun mencurigai adanya praktik pengoplosan maupun tindak kecurangan lainnya dilapangan, dapat melaporkan kepada aparat yang berwenang, dalam hal ini Kepolisian atau melaporkan ke Pertamina Call Center 135”, ujarnya lagi.

Pertamina juga mengimbau kepada seluruh jalur distribusi resmi LPG untuk tidak memberikan celah terhadap upaya penyalahgunaan LPG 3 Kg.