Sukses

IKN Siapkan Pantai dan Danau untuk Tarik Wisatawan pada 2024

Terkait tujuan pariwisata di sekitar IKN, Camat Samboja Barat dari Kutai Kartanegara, Burhanuddin menyoroti adanya objek wisata bernama Patin Wisambar di wilayahnya, menunjukkan potensi pariwisata yang sangat menarik untuk dikembangkan.

Liputan6.com, Jakarta - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) melalui Direktorat Kebudayaan, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif (Budparekraf) memasang target destinasi wisata di kawasan IKN harus segera disiapkan dan dirancang sebelum akhir 2024.

Direktur Budparekraf Otorita IKN Muhsin Palinrungi mengatakan, ini merupakan langkah strategis menjelang pelaksanaan Pariwisata Expo, sebuah acara besar yang bertujuan untuk mempromosikan dan mengembangkan sektor pariwisata IKN, memperkenalkan kekayaan dan potensi pariwisata lokal.  Sehingga, lanjut Muhsin, akan membuat daya tarik khususnya pada budaya kuliner,destinasi wisata dan juga aksesibilitas wisata di kawasan ibu kota baru. 

“Agar menjadikan pariwisata yang berkelanjutan, dapat meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya di deliniasi IKN," ujar Muhsin dalam keterangan tertulis, Jumat (22/3/2024).

Terkait destinasi pariwisata di sekitar IKN, Camat Samboja Barat dari Kutai Kartanegara, Burhanuddin menyoroti adanya objek wisata bernama Patin Wisambar di wilayahnya, menunjukkan potensi pariwisata yang sangat menarik untuk dikembangkan. 

Wisata ini merupakan contoh inovatif dan modern dari pariwisata yang dirancang untuk meningkatkan daya tarik daerah. Hal ini dicapai melalui kolaborasi strategis antara pemerintah kecamatan dan pengelola wisata, menciptakan sinergi yang memperkuat pengalaman wisata yang ditawarkan.

Objek wisata di daerah ini menawarkan beragam jenis pengalaman, termasuk Pemancingan Widuri, Batu Dinding, Lamin Etam Ambors, Agrowisata Lau Kawar, Ambora Resort, Bukit Bangkirai, dan pesona Pantai Salok Api Laut, Pantai Ambalat, Ambalat Garden.

2 dari 4 halaman

Eksplorasi Kekayaan Budaya dan Alam

Kemudian, Borneo Orangutan Survival, Danau Biru Margomulyo, dan Agrowisata Rawalumbu, memberikan pelancong kesempatan untuk mengeksplorasi kekayaan budaya dan keindahan alam setempat. 

"Harapan kami melalui pengenalan ini bisa menjadi langkah awal kami untuk lebih meningkatkan lagi Pariwisata pada wilayah Samboja Barat dalam rangka menyambut IKN," tuturnya.

Senada, Camat Sepaku dari Penajam Paser Utara (PPU), Gamaliel Abimanyu Arliandito menekankan, wilayah Sepaku kaya akan objek wisata yang berpotensi besar untuk dikembangkan. Ini tidak hanya akan memperkaya sektor pariwisata di IKN, tetapi juga akan menjadi kekuatan utama dalam mempromosikan pariwisata di wilayah tersebut.

Objek wisata yang dimaksud meliputi Gua Tapak Raja, Gua Muadak, dan Wisata Mangrove Mentawir. Khusus untuk Gua Tapak Raja, terdapat kebutuhan mendesak untuk pengembangan infrastruktur seperti listrik dan air, yang saat ini masih belum memadai.

Di sekitar area ini, terdapat danau bekas tambang yang menyimpan potensi untuk mendukung daya tarik Gua Tapak Raja. Rencananya, lokasi wisata ini akan menjadi tuan rumah bagi sebuah festival musik untuk mempromosikan wisata tersebut.

"Sehingga ini langkah awal untuk menjadikan daya tarik yang bagus. Agar Gua Tapak Raja dapat dijadikan sebagai wisata wajib untuk didatangi saat berkunjung ke IKN," pungkasnya.

  

3 dari 4 halaman

Amankan Aset Negara, Bank Tanah Tertibkan Pondok Nonpermanen di IKN

Sebelumnya diberitakan, dalam upaya menata kawasan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 64 tahun 2021 tentang Badan Bank Tanah, Badan Bank Tanah di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) saat ini tengah menggelar serangkaian kegiatan untuk mengoptimalkan pemanfaatan tanah diatas Hak Pengelolaan (HPL) demi mendukung pembangunan nasional dan kepentingan umum.

Badan Bank Tanah berkomitmen untuk menyusun rencana induk kawasan yang mendukung produktivitas dan keberlanjutan dengan fokus pada pengelolaan hak dan penataan kawasan.

Kegiatan yang sedang dipersiapkan antara lain, pemanfaatan lahan untuk reforma agraria sebesar 1.873 Ha, pembangunan bandara VVIP IKN dengan lahan seluas 347 Ha dengan target operasional tahap pertama pada bulan Juli mendatang, serta pembangunan jalan tol segmen 5B.

Kepala Badan Bank Tanah Parman Nataatmadja menuturkan, Badan Bank Tanah berupaya mengelola tanah negara yang terlantar menjadi satu kawasan yang lebih produktif sehingga dapat bermanfaat bagi kepentingan masyarakat umum.

“Dari 4.162 Ha lahan yang telah menjadi HPL Badan Bank Tanah, seluas 1.873 Ha telah kami siapkan untuk program Reforma Agraria. Lahan tersebut akan diberikan untuk masyarakat dengan penentuan subjeknya diverifikasi oleh GTRA yang diketuai oleh Bupati. Sehingga, pemenuhan hak-hak masyarakat telah kita akomodasi,” tutur Parman.

Dalam perjalanannya, tantangan kerap kali muncul melalui oknum yang tidak bertanggung jawab yang mencoba menguasai lahan Badan Bank Tanah dengan cara-cara yang tidak sah.

Project Team Leader Badan Bank Tanah Kabupaten Penajam Paser Utara Moh. Syafran Zamzami pada kesempatan yang sama menuturkan, tindakan seperti membangun pondok-pondok nonpermanen, tenda-tenda yang tidak beraturan serta penebangan pohon yang dilakukan secara masif telah mengganggu ketertiban kawasan.

Badan Bank Tanah bersama dengan pihak terkait telah melakukan langkah-langkah penertiban secara persuasif melalui imbauan untuk memastikan keamanan dan keberlanjutan pengelolaan aset negara.

 

 

4 dari 4 halaman

Pemanfaatan Lahan

Adapun penertiban bangunan/ pondok yang berada di wilayah pengembangan Badan Bank Tanah yang merupakan salah satu bentuk daripada pengamanan aset negara yang dilakukan oleh Badan Bank Tanah dari adanya oknum mafia tanah yang menguasai tanah negara tanpa itikad baik, dengan mengatasnamakan kelompok tertentu untuk kepentingan pribadi.

Sementara itu, bagi warga yang memanfaatkan lahan dengan benar, juga telah terdaftar di kelurahan dan kecamatan, maka berhak menjadi calon subject penerima dalam program Reforma Agraria diatas HPL Badan Bank Tanah wilayah PPU.

“Kami memahami bahwa saat ini lokasi HPL Badan Bank Tanah merupakan lokasi yang sangat strategis, sehingga terdapat dinamika kompleks di masyarakat yang dapat mengarah pada upaya-upaya penguasaan tanah dan tindakan sewenang-wenang dari oknum. Namun, kami tegaskan bahwa segala kegiatan Badan Bank Tanah dilakukan dengan pendekatan yang humanis dan melibatkan semua pihak terkait,” ungkap Syafran

Badan Bank Tanah juga menjalankan koordinasi dengan pemerintah daerah dan Forkompimda setempat untuk merencanakan masa depan Badan Bank Tanah yang lebih baik.

Dengan adanya proyek strategis nasional, Badan Bank Tanah berharap dapat memberikan manfaat signifikan bagi masyarakat sekitar melalui peningkatan nilai tanah dan kontribusi pembangunan.

“Melalui upaya ini, Badan Bank Tanah berkomitmen untuk menjaga integritas, keadilan, dan keberlanjutan dalam pengelolaan tanah negara. Kami mengajak seluruh masyarakat untuk turut mendukung upaya pengelolaan tanah yang berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” pungkas Syafran.