Sukses

Harga Minyak Dunia Tergelincir Dampak Perundingan Gencatan Senjata Gaza

Penurunan harga minyak dunia ini karena kemungkinan adanya gencatan senjata di Gaza. Sementara perang, di Eropa dan penyusutan stok minyak mentah di Amerika Serikat (AS) mampu menahan penurunan lebih dalam.

Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak dunia turun pada perdagangan hari Jumat pekan ini. Sedangkan jika dilihat secara mingguan, harga minyak dunia bergerak mendatar atau tak lebih dari 1 persen.

Penurunan harga minyak dunia ini karena kemungkinan adanya gencatan senjata di Gaza. Sementara perang, di Eropa dan penyusutan stok minyak mentah di Amerika Serikat (AS) mampu menahan penurunan lebih dalam.

Mengutip CNBC, Sabtu (23/3/2024), harga minyak Brent yang menjadi patokan harga minyak dunia untuk pengiriman bulan Mei turun 35 sen menjadi USD 85,43 per barel. Sedangkan harga minyak mentah AS turun 44 sen menjadi USD 80,63 per barel.

Kedua tolak ukur harga minyak ini mencatatkan perubahan kurang dari 1 persen dalam perdagangan sepanjang pekan ini.

“Semua orang menantikan apa yang akan terjadi pada akhir pekan ini terhadap Gaza,” kata mitra Again Capital LLC John Kilduff.

Ia menambahkan, perundingan damai yang sukses akan mendorong pemberontak Houthi di Yaman untuk mengizinkan kapal tanker minyak melewati Laut Merah.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan pada hari Kamis bahwa dia yakin pembicaraan di Qatar dapat mencapai kesepakatan gencatan senjata Gaza antara Israel dan Hamas.

Blinken bertemu dengan para menteri luar negeri Arab dan Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi di Kairo ketika perunding di Qatar memusatkan perhatian pada gencatan senjata yang berlangsung sekitar enam minggu.

 

2 dari 3 halaman

Dolar AS

Sementara itu, dolar AS bersiap untuk meraih kenaikan tinggi pada minggu kedua Maret setelah penurunan suku bunga Swiss National Bank yang mengejutkan pada hari Kamis mendukung sentimen risiko global.

Dolar AS yang lebih kuat membuat harga minyak lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain, sehingga mengurangi permintaan.

Meskipun kemungkinan gencatan senjata berarti minyak mentah dapat bergerak lebih bebas secara global, jumlah rig minyak AS yang lebih sedikit dan potensi pelonggaran suku bunga AS membantu mendukung harga.

“Kami masih mempertahankan level tertinggi baru mengingat ekspansi luas dalam selera risiko yang meningkat menyusul komentar Fed pada pertengahan minggu yang terbukti kurang hawkish dari yang diantisipasi,” kata Jim Ritterbusch, dari Ritterbusch and Associates yang berbasis di Houston.

Ekuitas AS, yang cenderung bergerak berkorelasi dengan harga minyak, mencapai rekor tertinggi setelah Federal Reserve mengakhiri pertemuan regulernya tanpa perubahan suku bunga AS pada hari Rabu.

 

3 dari 3 halaman

Konflik Eropa Timur

Konflik di Eropa Timur juga membuat harga minyak tidak melemah. Rusia melancarkan serangan rudal dan drone terbesar terhadap infrastruktur energi Ukraina dalam perang tersebut hingga saat ini pada hari Jumat, menghantam bendungan terbesar di negara itu dan menyebabkan pemadaman listrik di beberapa wilayah, kata Kyiv.

Namun, obrolan telah muncul di pasar bahwa Rusia akan lebih lanjut mendiskon harga barelnya mengingat eskalasi tersebut, kata Bob Yawger, direktur energi berjangka di Mizuho. Diskon yang lebih besar dapat membuat minyak mentah Rusia lebih menarik bagi pembeli internasional.