Sukses

PGN Kantongi Kontrak dari Produsen Benang di Pasuruan

PGN bakal menyalurkan gas bumi rata-rata 6.104 MMBtu/bulan kepada PT Easterntex.

Liputan6.com, Jakarta - Subholding Gas Pertamina, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) mendapatkan Kontrak Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) dengan PT Easterntex, produsen benang dan kain campuran serat polyester/ kapas yang bermarkas di Pasuruan, Jawa Timur. 

PGN bakal menyalurkan gas bumi rata-rata 6.104 MMBtu/bulan kepada PT Easterntex. Sedengkan besaran kontrak yang telah disepakati oleh kedua belah pihak pada kondisi normal yaitu minimal 5.308 MMBTU/ Bulan dan maksimal 6.900 MMBTU/ Bulan. 

PT Easterntex menjadikan gas bumi sebagai bahan bakar utama karena sebelumnya menggunakan batu bara. "Kami beralih mengkonversi bahan bakar batu baru menjadi gas bumi karena hemat energi, suplai energi yang berkelanjutan, mendukung pengurangan karbon dan salah satu upaya penggunaan energi terbarukan," ujar Presiden Direktur PT Easterntex, Nobuhiro Yoshimura, Senin (25/3/2024). 

"Kami juga berharap agar PGN dapat senantiasa berkomitmen dan berusaha untuk menjaga stabilitas suplai gas karena itu sangat penring untuk keberlangsungan proses produksi," Nobuhiro menambahkan. 

Sementara itu, Area Head Pasuruan PT Perusahaan Gas Negara Tbk atau PGN, Heri Frastiono mengapresiasi PT Easterntex yang menggunakan gas bumi sebagai bahan bakar utama dalam proses produksinya.

"PGN berharap para pelanggan merasakan benefit dari energi baik gas bumi yang dapat meningkatkan produktivitas industri dan produk yang berdaya saing," ujar dia. 

"Hal ini juga selaras dengan visi misi PGN yang mendukung pemerintah sebagai solusi energi bersih ramah lingkungan dan mencapai target net zero emission pada tahun 2060 melalui peningkatan penggunaan gas bumi pada masa transisi energi," tambah Heri.

Heri menyebut, pihaknya telah melayani kebutuhan gas bumi kepada pelanggan industri, komersial dan rumah tangga dimana untuk pelanggan industri sebagian besar bergerak di sektor makanan, kimia, keramik, logam dasar, CNG dan tekstil. 

"Kami berkomitmen untuk menjaga ketahanan pasokan gas dan mengalirkan gas bumi secara terus menerus selama 24 jam per hari dan tujuh hari dalam sepekan dengan harga yang kompetitif," ujarnya.

 

Reporter: Dian Kurniawan

2 dari 4 halaman

Dongkrak Serapan Gas Bumi, PGN Komitmen Perluas Jaringan Infrastruktur

Sebelumnya diberitakan, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) berkomitmen memperluas jaringan infrastruktur akses gas bumi, untuk mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan pemanfaatan gas domestik.

Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Rosa Permata Sari mengatakan, gas bumi merupakan aset strategis bangsa yang harus dioptimalkan, terutama dalam memperkuat ketahanan energi nasional.

Fakta cadangan gas bumi nasional lebih besar dibandingkan minyak bumi harus direspon dengan strategi yang tepat dari hulu sampai hilir. Sehingga secara berkesinambungan gas bumi dapat menjadi booster bagi perekonomian Indonesia dan penggerak sektor-sektor strategis yang menguasai hajat hidup orang banyak. Seperti, sektor kelistrikan, pupuk, industri, dan petrochemical.

"PGN terus mendukung upaya pemerintah dalam memperkuat ketahanan energi melalui pemanfaatan gas bumi dari sumber-sumber gas domestik. Ke depan, PGN juga akan tetap mengambil inisiatif dalam membangun infrastruktur gas agar dapat menjangkau lebih banyak pengguna," kata Rosa, Senin (4/3/2024).

Rosa mengungkapkan, dari aspek infrastruktur, PGN akan terlibat dalam sejumlah proyek strategis 2024. Diantaranya, proyek pipa gas WNTS-Pemping, proyek infrastruktur gas di kilang Tuban, dan pembangunan infrastruktur pipa untuk mendukung pabrik pupuk di wilayah Timur Indonesia.

Dari aspek komersialisasi, PGN akan terus meningkatkan pengenalan dan pemanfaatan LNG di bisnis LNG Trading, LNG Hub & Storage dan LNG Bunkering untuk sektor Marine Fuel. Menurut dia, peran strategis ini penting digenjot, dimana LNG akan menjadi pasokan masa depan Indonesia.

Subholding Gas Pertamina ini juga memulai untuk berpartisipasi dalam hilirasi produk gas bumi di petrochemical juga biomethane, serta berpartisipasi dalam mendukung program dekarbonisasi yaitu dalam program hidrogen dan transportasi CO2.

 

3 dari 4 halaman

Jaringan Gas Cirebon-Semarang Tahap II

Sebelumnya diberitakan, perusahaan juga bersiap menyambut penyelesaian proyek jaringan gas Cirebon-Semarang tahap II (CISEM II). "PGN akan bersinergi dengan pemerintah dalam mengintegrasikan infrastruktur gas bumi untuk meningkatkan pemanfaatan gas bumi di Jawa maupun interkoneksinya sampai Pulau Sumatera dan Kepulauan Riau," imbuh Rosa.

Operasionalisasi jaringan gas ini diproyeksikan akan meningkatkan ketahanan pasokan gas dan menjawab isu interkoneksi jaringan dari wilayah Jawa Bagian Timur yang selama ini belum tersambung dengan wilayah Jawa Bagian Barat.

"Pengembangan infrastruktur ini akan meningkatkan ketahanan pasokan gas bumi dalam negeri karena dapat mengintegrasikan sumber pasokan dari berbagai wilayah di Jawa dan Sumatera," ungkap Rosa.

Saat ini, PGN Group telah mengoperasikan jaringan gas pipa dari Gresik di Jawa Timur sampai ke Batang, Jawa Tengah. Dengan adanya jaringan pipa ini potensi pasokan gas bumi yang berlebih di Jawa Bagian Timur dapat dimanfaatkan untuk memasok kebutuhan energi baik berbagai kawasan industri baru yang bermunculan di Jawa Tengah.

 

4 dari 4 halaman

Target Prioritas PGN

Tersambungnya jaringan pipa gas di pulau Jawa ini akan meningkatkan energy security dan memperkuat pasokan serta distribusi gas bumi kepada berbagai segmen pengguna. Termasuk mempercepat upaya pemerintah dalam meningkatkan pengguna jargas rumah tangga yang diharapkan dapat memangkas subsidi LPG.

"Kawasan IKN menjadi salah satu target prioritas PGN dalam menyediakan energi bersih ramah lingkungan gas bumi di proyek strategis pemerintah dalam menyongsong arah baru Ibukota Nusantara. Target kami dalam 3 tahun ke depan jumlah pengguna jargas bisa mencapai sekitar 2,5 juta pelanggan dan berpeluang terus tumbuh," paparnya.

Meski demikian, Rosa mengingatkan, pembangunan berbagai proyek infrastruktur yang dilakukan oleh PGN ini perlu mendapat dukungan dari berbagai pemangku kepentingan di industri gas bumi.

Pasalnya, sebagai pelaku usaha di level midstream dan downstream, PGN hanya memainkan peran di salah satu rantai bisnis gas bumi. Sehingga walaupun PGN Subholding Gas mengoperasikan 96 persen infrastruktur midstream dan downstream gas bumi nasional, dalam melayani pelanggan, PGN membutuhkan dukungan dan sinergi seluruh stakeholder pengelola kebijakan dan juga pemain bisnis di sektor hulu migas.

"Kita akan menghadapi berbagai tantangan ekonomi dan juga pasokan gas bumi yang lebih banyak berbentuk LNG. Karena itu penting sekali bagi para pemangku kepentingan di industri ini untuk menjaga peran masing-masing, sehingga strategi besar pemerintah menjadikan gas bumi sebagai energi transisi dan memperkuat ketahanan energi nasional dapat terwujud," tuturnya.

Â