Sukses

Mentan Amran Kucurkan Bantuan Alat Pertanian Senilai Rp 200 Miliar ke Bangka Belitung

Selain memberikan bantuan alat dan mesin pertanian, Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman akan mendukung program kemandirian pangan di Kepulauan Bangka Belitung.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memberikan bantuan pengadaan alat dan mesin pertanian (alsintan) senilai Rp 200 miliar kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bangka Belitung (Babel).

Pj Gubernur Bangka Belitung Safrizal menyatakan, pihaknya beberapa bulan belakangan ini memang tengah berbenah di sektor pertanian, khususnya dalam menjemput program kemandirian pangan. 

"Alhamdulillah, kabar baik di bulan suci, Provinsi Babel mendapat bantuan alat mesin pertanian, benih dan berbagai sarpras pertanian yang besarnya mencapai Rp 200 miliar," ungkap Safrizal, Senin (25/3/2024).

Safrizal juga menyampaikan Mentan Amran Sulaiman akan mendukung program kemandirian pangan di Kepulauan Bangka Belitung. Menurut dia, kebijakan itu sejalan dengan upaya penuh optimalisasi lahan pertanian dan cetak sawah baru yang disertai pembangunan embung, pembangunan saluran irigasi tersier, dan pembangunan jalan usaha tani di Babel. 

"Berbagai program pembangunan pertanian seiring sejalan dengan Gerakan Semangat Menanam Rakyat Bangka Belitung (Semarak Babel) yang tidak semata menjadi bagian integral dalam upaya pengendalian inflasi, namun juga menjadi soko guru dalam kebijakan ketahanan pangan di Provinsi Babel," paparnya. 

Hal ini sangat beralasan, mengingat tingginya bahan komoditas pertanian seperti cabai dan sayuran di Bangka Belitung sangat dipengaruhi dengan didatangkannya komoditi tersebut dari luar pulau. 

Dengan upaya swasembada pertanian, diharapkan ketercukupan pangan di Bangka Belitung dapat terwujud, bahkan lebih jauh lagi dapat memberi nilai tambah ekonomis untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. 

"Pembangunan pertanian menjadi hal fundamental karena menyangkut hajat hidup rakyat. Saya berharap bantuan dari Kementerian Pertanian ini nantinya dapat membawa sebesar-besarnya manfaat," pungkas Safrizal.

 

2 dari 3 halaman

Lewat Pompanisasi, Mentan Harap Petani CSA Bisa Tanam Tanpa Khawatir El Nino

Sebelumnya diberitakan, Petani berwawasan Pertanian Cerdas Iklim/Climate Smart Agriculture (CSA) di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah menyambut antusias dukungan pompanisasi bagi sistem pengairan lahan persawahan.

Antusias petani CSA Grobogan ditandai kunjungan kerja Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman di Desa Bringin, Kecamatan Godong, yang merupakan salah satu lokasi kegiatan CSA di Grobogan, selain Kecamatan Gubug.

Dalam kunjungan di Grobogan, Mentan Amran menyerahkan bantuan pompanisasi lebih Rp 2 miliar berupa dua unit pompa air, 15 unit irigasi perpompaan dan dua unit Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier [RJIT]. Sementara untuk benih padi dan jagung, Mentan menyerahkan bantuan lebih Rp42 miliar.

Mentan Amran mengatakan mendorong percepatan tanam melalui penerapan pompanisasi, untuk memberi jaminan ketersediaan air bagi peningkatan produktivitas, sehingga petani leluasa menanam di segala musim sekaligus mitigasi dampak El Nino terhadap penurunan pangan khususnya padi.

“Target kita adalah pompanisasi, yang dulunya tanam satu kali bisa menjadi dua kali, dua kali bisa menjadi tiga kali. Air ini kita sedot menggunakan pompa, khususnya memitigasi risiko dampak El Nino,” katanya dikutip Minggu (24/3/2024)..

 

 

3 dari 3 halaman

Tahap Pertama

Jawa Tengah sebagai salah satu sentra padi di Indonesia, memiliki sekitar 300 ribu hektar lahan tadah hujan yang penanamannya dapat dimaksimalkan melalui penerapan pompanisasi. Mentan Amran mengaku mengalokasikan Anggaran Biaya Tambahan (ABT) untuk pertanian, salah satu fokusnya untuk pengadaan ribuan unit pompa.

“Kami sudah siapkan pompa untuk tahap pertama di Jawa Tengah itu 5 ribu unit, karena ada 300 ribu hektar sawah tadah hujan, yang tanamnya satu kali bisa dua kali, sehingga produksi Jawa Tengah bisa meningkat,” ungkap Mentan.

Sukarji, petani Desa Beringin, Kecamatan Godong sambut antusias program pompanisasi tersebut. Dia mengaku optimis produksi padi di wilayahnya akan meningkat, karena bantuan pompanisasi akan mendukung petani bekerja lebih produktif.

“Dengan pompanisasi, kita mau tanam kapan saja bisa. Bisa kita majukan juga masa tanamnya, karena ada sumber airnya. Tadinya, di sini cuma satu tahun satu kali tanam, karena adanya pompanisasi akan membantu tanam dua kali dalam setahun,” katanya.