Liputan6.com, Jakarta PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM) menargetkan optimalisasi kinerja produksi dan penjualan komoditas inti perseroan pada 2024. Antam mengimplementasikan kebijakan strategis dalam pengelolaan biaya yang tepat dan efisien, guna memaksimalkan kinerja komoditas nikel, emas, dan bauksit.
Direktur Utama Antam, Nicolas Kanter menuturkan pada 2024, perseroan berfokus pada strategi pengembangan basis pelanggan di dalam negeri terutama pada produk emas, bijih nikel, dan bauksit.
Baca Juga
Pada komoditas emas, Antam menargetkan produksi emas yang berasal dari tambang emas Perusahaan sebesar 958 kg (30.800 troy oz) dengan target penjualan emas pada pada 2024 sebesar 37.354 kg (1.200.959 troy oz), meningkat 43% dari capaian penjualan unaudited emas pada 2023 sebesar 26.129 kg (840.067 troy oz).
Advertisement
"Di tahun 2024, ANTAM menargetkan volume produksi dan penjualan produk feronikel masing-masing sebesar 22.464 ton nikel dalam feronikel (TNi), tumbuh 5% dari capaian produksi unaudited feronikel pada 2023 sebesar 21.473 TNi, dan tumbuh 12% dari capaian penjualan unaudited feronikel pada 2023 sebesar 20.138 TNi," kata Nicolas dalam acara Media Gathering, dikutip Selasa (26/3/2024).
Untuk komoditas bijih bauksit, Antam menargetkan volume produksi pada 2024 sebesar 3,47 juta wmt sesuai dengan tingkat kebutuhan bauksit pabrik Chemical Grade Alumina (CGA) Tayan dan proyeksi penjualan bijih bauksit kepada pelanggan pihak ketiga.
Target produksi ini tumbuh sekitar 72% dibandingkan capaian produksi unaudited bijih bauksit pada 2023 sebesar 2,01 juta wmt.
Terkait penjualan bijih bauksit, perseroan menargetkan tingkat penjualan sebesar 3,05 juta wmt, meningkat 103% dibandingkan capaian penjualan unaudited bijih bauksit pada 2023 sebesar 1,50 juta wmt.
“Seiring dengan larangan ekspor bijih bauksit pada 2023, Perusahaan berfokus dalam pengembangan penjualan bijih bauksit di pasar domestik,” jelas Nicolas.
Untuk mencapai target tersebut, perseroan terus melakukan inovasi penjualan produk-produk logam mulia serta fokus pada upaya peningkatan basis pelanggan logam mulia di pasar dalam negeri seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat dalam berinvestasi emas sebagai instrumen lindung nilai.
Optimalisasi Pabrik CGA Tayan
Sejalan dengan strategi perseroan dalam mengoptimalkan operasi pabrik CGA Tayan serta meningkatkan volume penjualan produk-produk alumina.
pada 2024 Perusahaan melalui Entitas Anak, PT Indonesia Chemical Alumina menargetkan tingkat produksi alumina sebesar 160.000 ton alumina, relatif stabil dengan capaian produksi unaudited alumina pada 2023 sebesar 160.940 ton alumina.
Sedangkan, untuk penjualan alumina ditargetkan mencapai 170.000 ton alumina, meningkat 16% dari penjualan unaudited alumina pada 2023 sebesar 146.238 ton alumina.
Advertisement