Liputan6.com, Jakarta - Mumbai, India kini menempati urutan atas sebagai ibu kota di Asia dengan jumlah miliarder terbanyak di dunia.
Melansir CNBC International, Rabu (27/3/2024) Mumbai menggeser Beijing, China di urutan ketiga dalam daftar ibu kota dengan miliarder terbanyak di dunia versi Hurun Research Institute.
Ini adalah pertama kalinya kota terpadat di India itu menduduki posisi teratas daftar miliarder terbanyak di dunia.
Advertisement
Berikut adalah 10 kota dengan miliarder terbanyak di dunia:
1. New York (119 miliarder)
2. London (97 miliarder)
3. Mumbai (92 miliarder)
4. Beijing (91 miliarder)
5. Shanghai (87 miliarder)
6.Shenzhen (84 miliarder)
7. Hong Kong (65 miliarder)
8. Moskow (59 miliarder)
9. New Delhi (57 miliarder)
10. San Fransisco (52 miliarder)
Saat ini, terdapat 3.279 miliarder di seluruh dunia. Jumlah miliarder pun kian meningkat hingga 5% dari 2023, menurut laporan Hurun Research Institute.
Menurut peringkat negara tersebut, China masih menduduki puncak daftar dengan 814 miliarder meskipun negara tersebut kehilangan 155 miliarder dibandingkan tahun lalu. Amerika Serikat berada di urutan kedua dengan 800 miliarder, sementara India berada di urutan ketiga dengan 271 miliarder.
"China mengalami tahun yang buruk,” kata perusahaan riset tersebut.
"Penciptaan kekayaan di China telah mengalami perubahan besar dalam beberapa tahun terakhir, dengan menurunnya kekayaan miliarder dari sektor real estate dan energi terbarukan," Hurun menambahkan.
Amerika Serikat (AS) yang menambah 109 miliarder pada 2023, kini hanya memiliki 14 miliarder lebih sedikit dibandingkan China, menurut Hurun.
10 Negara dengan miliarder Terbanyak di Dunia
Berikut 10 negara dengan miliarder terbanyak di dunia, versi Hurun Research Institute:
1. China (814 miliarder)
2. Amerika Serikat (800 miliarder)
3. India (271 miliarder)
4. Inggris (146 miliarder)
5. Jerman (140 miliarder)
6. Swiss (106 miliarder)
7. Rusia (76 miliarder)
8. Italia (69 miliarder)
9.Prancis (68 miliarder)
10. Brasil (64 miliarder)
Pendiri Nongfu Spring Pertahankan Posisi
Zhong Shanshan dari China, pendiri dan ketua raksasa air kemasan Nongfu Spring, mempertahankan posisinya sebagai orang terkaya di negara ekonomi terbesar kedua di dunia.
Adapun Colin Huang, pendiri pemain e-commerce Pinduoduo, melampaui CEO Tencent Ma Huateng dan meraih posisi kedua tahun ini.
AI Menjadi Pendorong Kenaikan Jumlah Populasi Ultra-Kaya
Kecerdasan buatan merupakan pendorong signifikan peningkatan jumlah orang ultra-kaya di AS, menurut laporan tersebut.
"Sementara (CEO Nvidia) Jensen Huang telah menjadi berita utama ketika Nvidia berhasil menembus angka USD 2 triliun, sehingga melambungkannya ke dalam Hurun Top 30, para miliarder di belakang Microsoft, Google, Amazon, Oracle, dan Meta telah mengalami lonjakan yang signifikan dalam kekayaan mereka karena investor bertaruh pada nilai yang dihasilkan oleh AI,” kata laporan itu.
Advertisement
Miliarder Ternama AS
Indeks Miliarder Bloomberg menunjukkan pendiri Amazon Jeff Bezos dan CEO Tesla Elon Musk adalah dua miliarder teratas di AS dengan kekayaan bersih masing-masing USD 201 miliar dan USD 190 miliar.
Taylor Swift bergabung dalam daftar Hurun Research dengan kekayaan bersih USD 1,2 miliar setelah memulai Eras Tour-nya pada bulan Maret, dan sejauh ini tampil di AS, Amerika Selatan, Australia, Singapura, dan Tokyo.
"Lebih dari separuh kekayaannya berasal dari royalti dan tur, termasuk US$190 juta dari leg pertama tur Eras dan USD 35 juta dari film konsernya. Sisanya didukung oleh nilai katalog musiknya, terutama setelah enam album pertamanya dijual ke Shamrock Capital seharga USD 300 juta pada tahun 2020,” papar Hurun.
Setelah AS, India menjadi negara dengan penambahan penduduk baru terbesar kedua dengan 84 anggota baru dalam daftar orang-orang ultra-kaya.
Negara Asia Selatan ini kini menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia setelah PDB tumbuh sebesar 8,4% pada kuartal terakhir 2023.
Miliarder Jeff Bezos Lepas 14 Juta Saham Amazon
Sebelumnya diberitakan, Pendiri dan Chairman Executive Amazon Jeff Bezos melepas lebih dari 14 juta saham Amazon senilai USD 2,4 miliar atau sekitar Rp 37,53 triliun (asumsi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.638). Dengan demikian, total penjualan saham Amazon sejak awal bulan menjadi 50 juta saham.
Dikutip dari CNBC, Rabu (21/2/2024), penjualan saham Amazon dimulai akhir pekan lalu dan berlanjut hingga Selasa, menurut pengajuan sekuritas. Jeff Bezos menjual 14.006.906 saham Amazon senilai USD 2,37 miliar, menurut pengajuan.
Penjualan itu dilakukan berdasarkan rencana perdagangan yang telah diatur sebelumnya yang diadopsi Jeff Bezos pada November dan diungkapkan awal bulan ini. Dengan demikian, ia dapat menjual hingga 50 juta saham Amazon sebelum 31 Januari 2025.
Jeff Bezos menjual sekitar 12 juta saham Amazon senilai USD 2,03 miliar pekan lalu selain 12 juta saham lainnya beberapa hari sebelumnya.Ia melepas 12 juta saham lagi pada pekan sebelumnya.
Bezos belum pernah menjual saham Amazon sejak Mei 2021, tahun di mana saat ia mengundurkan diri sebagai CEO Amazon. Ia hadiahkan saham Amazon senilai USD 240 juta atau sekitarRp 3,75 triliun pada tahun lalu.
Penjualan saham Amazon oleh Bezos meningkat sejak ia mengumumkan pada November lalu akan meninggalkan Seattle dan pindah ke Miami sehingga dekat tunangannya Lauren Sachez dan orangtuanya serta operasi perusahaan Blue Origin.
Advertisement