Liputan6.com, Jakarta Air merupakan sumber kehidupan yang tak ternilai bagi manusia dan juga seluruh ekosistem di Indonesia. Kehadiran air pun secara langsung memengaruhi segala aspek kehidupan, mulai dari kesehatan individu hingga keberlanjutan lingkungan.
Akan tetapi, kesadaran akan pentingnya melakukan konservasi air masih belum merata di seluruh dunia, utamanya di Indonesia. Di tengah tantangan global terkait krisis air, tindakan yang konkret dan berkelanjutan dari berbagai pihak menjadi sangat diperlukan.
Salah satunya adalah Ajinomoto yang terus berkomitmen mendukung pemerintah dalam menjaga lingkungan, khususnya melalui program Waste Water Management Improvement (WMI) sejak tahun 2017.
Advertisement
Konsep Waste Water Management Improvement (WMI) itu merupakan bagian dari inisiatif keberlanjutan Ajinomoto sebagai Health Provider guna mengurangi kerusakan lingkungan saat memproduksi produk serta meningkatkan kualitas air di Indonesia.
Pengurangan Volume Limbah Cair dan Penggunaan Air
Factory Manager Pabrik Mojokerto, Samsul Bakhri menegaskan bahwa Ajinomoto menunjukkan tekad kuat dalam mengurangi dampak lingkungan dengan komitmen serius untuk menurunkan volume limbah cair dan penggunaan air.
"Perusahaan berhasil mencapai penurunan volume limbah cair setiap tahun, terutama setelah mengimplementasikan program Waste Water Management Improvement (WMI) dengan reduce, recycle dan reuse. Sebagai target di tahun 2030, Ajinomoto berkomitmen untuk mengurangi penggunaan air sebesar 80% dibandingkan dengan tahun 2005. Yang membanggakan, hingga saat ini, Ajinomoto telah mencapai penurunan penggunaan air sebesar 72% dibandingkan tahun 2005, menunjukkan progres yang sangat signifikan dan menjanjikan dalam mencapai target di masa depan.” tegasnya.
Pemanenan Air Hujan
Ajinomoto juga melakukan konservasi air dengan melakukan pemanenan air hujan. Pemanenan air hujan di Pabrik Ajinomoto merupakan praktik yang efektif dalam pengelolaan sumber daya air dan keberlanjutan.
Pemanenan air hujan yang dilakukan pun melibatkan pengumpulan dan penyimpanan air untuk digunakan dalam berbagai keperluan di pabrik guna mengurangi ketergantungan pada sumber air lainnya.
Advertisement
Kenalkan Sabun Ramah Lingkungan
Peran asam amino tidak hanya baik untuk kesehatan, namun bisa juga untuk menjaga lingkungan. Salah satu peran asam amino adalah menjadi bahan baku pembuatan sabun tangan yang ramah lingkungan.Dengan kandungan Asam Amino, sabun yang dihasilkan tidak hanya membantu membersihkan tangan, tapi juga bisa melembapkan dan terbilang aman untuk semua jenis kulit.
Berkaitan dengan itu, dalam setiap kegiatan produksi dan operasional, karyawan Ajinomoto menggunakan sabun tangan berbahan dasar asam amino tersebut. Secara tidak langsung, langkah yang diambil Ajinomoto tersebut turut menjaga lingkungan dengan busa sabun yang dapat terurai secara alami.
Selain itu, Ajinomoto juga memperkenalkan Sabun Cuci Piring berbahan baku asam amino di event seperti Gembira (Gerakan Masak Bareng Ajinomoto Health Provider) dan ramah lingkungan bisa dimulai dari dapur.
Komitmen pada Kelestarian Air
Dari semua langkah yang dijalankan Ajinomoto untuk menjaga kelestarian air, terlihat bahwa Ajinomoto memiliki standar tinggi dalam menjalankan hal tersebut. Ajinomoto pun bisa menjaga baku mutu air limbah yang dihasilkan selalu berada di bawah batasan maksimal yang diizinkan untuk pelepasan ke badan sungai.
Dan dengan terus memperkuat upaya-upaya tersebut, Ajinomoto tidak hanya memainkan peran penting dalam industri makanan dan bumbu masak, tetapi juga sebagai agen perubahan positif dalam menjaga kelestarian alam.
(*)
Advertisement