Liputan6.com, Jakarta - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter mencatat total pengguna KRL Commuter Line Jabodetabek sepanjang bulan ini hingga 28 Maret 2024 sebanyak 23.865.026 orang.
Sementara hingga hari ke-17 puasa Ramadan 2024, tercatat volume pengguna KRL Jabodetabek sebanyak 14.054.709 orang.Â
Baca Juga
"Tercatat volume tertinggi sepanjang Ramadhan pada Kamis (28/3/2024) atau sebelum libur panjang perayaan Paskah, 29 Maret 2024, yaitu sebanyak 1.006.320 orang," ujar Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba, Sabtu (30/3/2024).
Advertisement
Anne menyampaikan, untuk volume pengguna Commuter Line Basoetta di sepanjang Maret 2024 berjalan ini sebanyak 154.651 orang.Â
Sedangkan total volume pengguna Commuter Line Basoetta khusus selama bulan Ramadan tahun ini sebanyak 86.025 orang.Â
"Dengan mengoperasikan sebanyak 56 perjalanan, Commuter Line Basoetta diharapkan bisa sebagai alternatif pilihan masyarakat sekitar wilayah Tanggerang untuk menuju kawasan sekitar Sudirman atau sebaliknya," imbuhnya.Â
Adapun untuk pelayanan KRL Commuter Line Merak, sepanjang Maret ini telah melayani 273.271 orang dengan total volume selama Ramadan sebanyak 128.099 orang.Â
"Saat ini KAI Commuter mengoperasikan sebanyak 14 perjalanan Commuter Line Merak per harinya mulai pukul 05.05 WIB sampai dengan pukul 21.22 WIB," terang Anne.
72 Ribu Orang Naik KRL ke Tanah Abang untuk Belanja saat Libur Jumat Agung
Sebelumnya diberitakan, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter mencatat volume pengguna KRL Commuter Line Jabodetabek sebanyak 423.944 orang pada libur Jumat Agung pada Jumat, 29 Maret 2024 hingga pukul 17.00 WIB.
Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mengatakan, bertepatan dengan libur panjang perayaan Paskah, situasi operasional KRL Jabodetabek memang terpantau ramai. Terutama di stasiun-stasiun sekitar wilayah perbelanjaan dan daerah wisata seperti Stasiun Tanah Abang dan Stasiun Bogor.Â
Hingga pukul 17.00 WIB volume pengguna yang turun di Stasiun Tanah Abang sebanyak 72.764 orang. Sedangkan di Stasiun Bogor tercatat sebanyak 19.681 orang, yang didominasi dengan pengguna yang hendak liburan menuju tempat wisata.
"Sesuai pantauan pada lintas Tanah Abang-Rangkasbitung, pengguna didominasi pengguna musiman yang hendak berbelanja di Pasar Tanah Abang," ujar Anne dalam keterangan tertulis, Sabtu (30/3/2024).
Melalui layanan perjalanan KRL Jabodebek, KAI Commuter berharap dapat membantu berputarnya roda perekonomian masyarakat di seluruh lintas layanan.Â
"Salah satu indikatornya yakni banyaknya pengguna yang menggunakan layanan Commuter Line di Stasiun Tanah Abang untuk berbelanja di wilayah pusat perbelanjaan Pasar Tanah Abang," imbuh Anne.
Â
Advertisement
Pasar Tanah Abang Kembali Ramai
Anne mencatat, sebelum pandemi Covid-19, Pasar Tanah Abang pernah membukukan perputaran uang tak kurang dari Rp 200 miliar dalam satu hari. "Sempat meredup karena pandemi, namun belakangan kembali menunjukkan geliatnya lantaran masih eksisnya puluhan ribu kios di pasar terbesar Asia Tenggara tersebut," ungkapnya.
Selain itu, geliat Pasar Tanah Abang juga ditopang lagi dengan integrasi antar-moda transportasi. Termasuk KRL Commuter Line Jabodetabek yang setiap hari berseliweran ke pasar yang telah berdiri sejak abad ke-19 tersebut.Â
"Dengan terus berkembangnya layanan Commuter Line di seluruh wilayah Jabodetabek khususnya lintas Rangkasbitung, berbanding lurus dengan pertumbuhan daerah hunian dan perumahan yang terus bermunculan di sekitar wilayah stasiun-stasiun Commuter Line," ujar dia.
Â
KAI Commuter Pugar 19 Rangkaian KRL, Rogoh Kocek Rp 2,2 Triliun
Sebelumnya diberitakan, PT Kereta Commuter Indonesia alias KAI Commuter mulai melakukan pemugaran KRL lama atau retrofit pada 19 rangkaiannya. Dana yang dibutuhkan sekitar Rp 2,2 triliun.
VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mengatakan proses retrofit ini akan digarap oleh PT Industri Kereta Api atau INKA. Prosesnya sendiri akan dilakukan secara bertahap dengan setiap termin retrofit sebanyak 4 trainset. Proses ini dibidik rampung 2027 mendatang.
"Untuk retrofit KRL sendiri kemarin kita sudah ttd di Madiun pada tanggal 3 November ya dengan total nanti ada 19 trainset yang akan kita retrofit bersama dengan INKA," kata dia di Kantor KAI Commuter, di Jakarta, Senin (6/11/2023).
"Retrofit ini mulai tahun ini kami kirim 4, begitu 4 selesai, kita kirim lagi 4. Kita tarik 4, sampai nanti ini multiyears ya 4-5 tahun ke depan," ia menambahkan.
Anne mengamini biaya pemugaran yang disiapkan adalah sekitar Rp 2,2 triliun. Angka ini keluar setelah adanya asesmen dan diskusi bersama sejumlah pemangku kepentingan.
"Kontraknya baru hari Jumat kemarin, asesmen sudah dilakukan, spesifikasi teknis itu juga sudah kita dapatkan, ini proses, kemudian FGD-FGD dengan Kementerian, INKA, juga kita teruskan. Jadi totally sekitar Rp 2,2 triliun,"Â ujar dia.
Â
Advertisement
Sumber Pendanaan
Anne mengungkapkan sumber pendanaannya akan diambil sari dana pinjaman KAI Commuter, suntikan dari PT Kereta Api Indonesia (KAI), dan Penyertaan Modal Negara (PMN).
Dia mengungkap, telah mengajukan pendanaan sekitar Rp 800 miliar ke KAI, kemudian KAI Commuter juga akan menarik utang sebesar Rp 3,6-3,8 triliun ke perbankan. Kendati, biaya ini tak sebatas untuk retrofit, melainkan termasuk juga untuk pengadaan KRL baru impor dan KRL baru produksi INKA.
"Ini pembiayaannya sendiri dari pinjaman sendiri oleh KCI, juga suntikan dana dari bapak usaha kami KAI, kemudian juga dari PMN. Ini yang terus dikaji, yang saat ini juga kami bekerja sama dengan pemerintah, kementerian, BPKP, LKPP, kemudian semuanya stakeholder ini semua ikut aktif pada pengadaan KRL ini," bebernya.
Â