Sukses

Mudik Lebaran 2024 Pakai Mobil Listrik? Tenang, PLN Siagakan 1.124 SPKLU untuk Pemudik

PLN telah menempatkan unit SPKLU pada beberapa titik utama arus mudik di Sumatra, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara hingga Papua.

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) memastikan infrastruktur pengisian daya kendaraan listrik siap digunakan selama masa mudik Lebaran 2024. Tercatat, telah ada 1.124 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang akan disiagakan tersebar di seluruh Indonesia.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyatakan, kesiapan SPKLU untuk melayani para pemudik yang menggunakan kendaraan listrik.

"PLN bersama mitra telah menyiapkan SPKLU yang tersebar di seluruh Indonesia dengan total sebanyak 1.124 unit. Bahkan, khusus untuk jalur mudik utama seperti tol Trans Sumatra-Jawa akan ada tambahan 100 unit SPKLU," ujar Darmawan, Sabtu (30/3/2024).

Darmawan mengutarakan, pihaknya telah menempatkan unit SPKLU pada beberapa titik utama arus mudik di Sumatra, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara hingga Papua. Seperti tol Trans Sumatra-Jawa yang akan didukung oleh total 168 unit SPKLU.

"Kami telah memetakan secara cermat terkait sebaran SPKLU tersebut. Seperti di tol Trans Sumatra-Jawa, rata-rata jarak antar SPKLU adalah sekitar 23 km. Ini sangat aman untuk melayani kebutuhan kendararaan lisrik yang rata-rata jarak tempuhnya antara 300-500 km," ujar dia.

Dalam masa siaga ini, PLN juga mengerahkan sebanyak 3.504 pegawai yang akan stand by selama 24 jam nonstop di SPKLU tersebar. PLN juga telah menyiagakan SPKLU mobile yang dapat bergerak dalam melayani pengguna kendaraan listrik di lokasi yang belum terjangkau SPKLU konvensional. 

"Selain SPKLU, PLN juga menyiapkan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) untuk kendaraan listrik roda dua dengan bekerja sama dengan para mitra. Terdapat 1.839 unit SPBKLU di seluruh Indonesia yang telah tersedia," imbuh Darmawan.

Selain itu, PLN juga menyiagakan Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) sebanyak 9.771 unit untuk pengisian daya motor listrik. "Untuk mengetahui titik-titik rinci lokasi SPKLU, SPBKLU dan SPLU tersebut pelanggan bisa mengaksesnya melalui aplikasi PLN Mobile," pungkas Darmawan. 

 

2 dari 4 halaman

20 GW Pembangkit Listrik Pakai Gas Bumi di 2024, PLN Siapkan Stok LNG

Sebelumnya diberitakan, Subholding PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) siap mendukung pencapaian target penggunaan gas bumi pada pembangkit sebesar 20 GW di 2024 sebagai langkah dalam mencapai transisi energi, untuk menunjangnya perusahaan tersebut membuka kesempatan kolaborasi dalam pengembangan Liquified Natural Gas (LNG) di Indonesia.

Direktur Utama PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) Iwan Agung Firstantara mengatakan, keberadaan energi gas dalam roadmap transisi energi sangat vital untuk mendampingi penggunaan EBT yang memiliki kelemahan intermitensi atau ketidakmampuan memproduksi energi secara terus menerus. Pembangkit gas pun bisa direalisasikan dengan cepat hanya dalam 3-4 tahun.

Untuk menunjang transisi energi, PLN sebagai katalisator transisi energi di Indonesia telah merencanakan penambahan 80 Gigawatt energi listrik hingga tahun 2040. Kapasitas energi tersebut akan diisi oleh energi baru terbarukan (EBT) sebesar 75 persen atau setara 60 Gw dan 25 persen atau 20 GW kemudian di isi oleh energi gas.

”Pengembangan EBT dihadapkan pada tantangan intermitten, oleh karena itu sektor yang bisa kita akses ialah dengan gas. Pembangkit gas juga tergolong sebagai pembangkit yang bisa dengan cepat dibangun tidak seperti hydro dan geothermal,” kata Iwan, Kamis (21/3/2024).

Menurut Iwan, ketergantungan PLN pada LNG dibutuhkan untuk mengkompensasi penurunan produksi gas pipa dalam negeri serta untuk memenuhi kebutuhan listrik yang meningkat. Untuk itu PLN tengah mengembangkan infrastruktur midstream LNG untuk menggantikan penggunaan solar atau bahan bakar fosil dan untuk melengkapi pengembangan energi terbarukan.

 

 

3 dari 4 halaman

Turunkan Emisi

Direktur Gas dan BBM PLN EPI Rahmad Dewanto menambahkan, PLN telah memilih skenario Accelerated Renewable Energy Development (ARED) sebagai skenario optimum untuk menurunkan emisi sekaligus menjaga baik kehandalan sistem maupun kelangsungan keuangan perusahaan.

“Lewat ARED akselerasi transisi energi Indonesia akan berjalan dengan agresif. Kami terus menyelaraskan pengembangan pembangkit listrik berbasis gas dengan lokasi tambahan permintaan tersebar di Indonesia,” ucap Rakhmad.

Rakhmad melanjutkan, bahwa sebagai satu-satunya entitas yang berinteraksi dengan pasar, PLN EPI terus mentransformasikan dirinya melalui optimalisasi kontrak dan infrastruktur. Selanjutnya PLN EPI terus meningkatkan transparansi, efisiensi dan fleksibilitas melalui kontrak multi destination contract.

”Sebagai soul of supply pasokan Gas dan LNG untuk Pembangkit Listrik di Indonesia, kami siap untuk berkolaborasi dengan mitra gas global untuk mendukung transisi energi di Indonesia,” tutup Rakhmad.

4 dari 4 halaman

Tenang, PLN Jamin Bahan Bakar Pembangkit Listrik Aman Selama Ramadan 2024

Sebelumnya diberitakan, subholding PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) memperkuat pasokan bahan bakar pembangkit untuk menjaga keandalan distribusi listrik selama periode Ramadhan 1445 H.

Direktur Utama PLN EPI Iwan Agung Firstantara mengatakan PLN EPI memastikan kecukupan bahan bakar pembangkit listrik dengan terus memperkuat rantai pasok dan memperbaiki tata cara pemenuhan bahan bakar pembangkit.

“PLN EPI siap memberikan pasokan listrik yang handal selama periode Ramadhan tahun ini. Stok bahan bakar pembangkit saat ini berada dalam taraf aman,” kata Iwan dikutip dari Antara, Minggu (17/3/2024)

Ia menegaskan selain memperkuat pasokan bahan bakar, PLN EPI juga terus memantau bongkar muat hingga pengadaan yang semua terpantau secara digital.

Iwan merinci stok batu bara untuk pembangkit listrik secara umum berada dalam kondisi aman.

“Kebutuhan batu bara untuk pembangkit listrik saat ini berada dalam kondisi aman dengan rata-rata di atas 20 Hari Operasi Pembangkit (HOP),” ungkap Iwan.

Iwan menjelaskan stok batu bara Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) PLN untuk sistem Jawa-Madura-Bali (Jamali) mencapai 26,6 HOP.

Sementara itu, stok untuk sistem Sumatera-Kalimantan (Sumkal) sebesar 22,6 HOP dan untuk Sulawesi-Maluku-Papua-Nusa Tenggara sebesar 32,6 HOP.