Liputan6.com, Jakarta - Harga emas yang dijual oleh PT Pegadaian (Persero) atau harga emas pegadaian kompak menguat pada perdagangan Selasa (2/4/2024). Harga emas di Pegadaian itu untuk jenis Antam naik tipis tetapi untuk jenis UBS melonjak tinggi.
Dikutip dari laman resmi Pegadaian, harga emas Pegadaian untuk jenis Antam dengan ukuran 1 gram dipatok Rp 1.286.000. Angka ini naik Rp 5.000 jika dibanding perdagangan Senin kemarin yang sebesar Rp 1.281.000.
Baca Juga
Sementara untuk harga emas jenis UBS, dengan ukuran 1 gram melonjak Rp 17.000 menjadi Rp 1.273.000 dari sebelumnya yang tercatat Rp 1.256.000.
Advertisement
Bagi yang minat membeli emas di Pegadaian harus tahu jika harga logam mulia selalu berubah-berubah mengikuti pasar. Masyarakat bisa memantau langsung rincian harga emas 24 karat di Pegadaian melalui website resminya.
Berikut daftar harga emas Pegadaian hari ini:
Harga Emas Antam
- Harga emas hari ini Antam 0,5 gram: Rp 694.000
- Harga emas hari ini Antam 1 gram : Rp 1.286.000
- Harga emas hari ini Antam 2 gram : Rp 2.510.000
- Harga emas hari ini Antam 3 gram : Rp 3.739.000
- Harga emas hari ini Antam 5 gram : Rp 6.197.000
- Harga emas hari ini Antam 10 gram : Rp 12.336.000
- Harga emas hari ini Antam 25 gram : Rp 30.712.000
- Harga emas hari ini Antam 50 gram : Rp 61.342.000
- Harga emas hari ini Antam 100 gram : Rp 122.603.000
- Harga emas hari ini Antam 250 gram : Rp 306.235.000
- Harga emas hari ini Antam 500 gram : Rp 612.253.000
- Harga emas Antam hari ini 1.000 gram: Rp 1.224.465.000
Harga Emas UBS
- Harga emas terbaru UBS 0,5 gram: Rp 679.000
- Harga emas terbaru UBS 1 gram: Rp 1.273.000
- Harga emas terbaru UBS 2 gram: Rp 2.524.000
- Harga emas terbaru UBS 5 gram: Rp 6.237.000
- Harga emas terbaru UBS 10 gram: Rp 12.406.000
- Harga emas terbaru UBS 25 gram: Rp 30.952.000
- Harga emas terbaru UBS 50 gram: Rp 61.777.000
- Harga emas terbaru UBS 100 gram: Rp 123.505.000
- Harga emas terbaru UBS 250 gram: Rp 308.670.000
- Harga emas terbaru UBS 500 gram: Rp 616.612.000.
Lagi-lagi Harga Emas Dunia Cetak Rekor Tertinggi sepanjang Sejarah
Sebelumnya, harga emas dunia menguat dan kembali mencetak level tertinggi sepanjang masa pada perdagangan hari Senin. Pendorong kenaikan harga emas dunia ini karena ekspektasi penurunan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) dan daya tarik logam mulia ini sebagai aset save haven.
Mengutip CNBC, Selasa (2/4/2024). harga emas di pasar spot naik 0,3% dan diperdagangkan pada level USD 2.240,04 per ounce. Sedangkan harga emas berjangka AS naik 0,8% menjadi USD 2.257.10 per ounce.
Harga logam mulia ini mencapai level tertinggi di angka USD 2.286,4 per ounce.
“Saya pikir ini adalah momen yang sangat menarik untuk emas,” kata analis pasar World Gold Council, Joseph Cavatoni kepada CNBC.
“Apa yang sebenarnya mendorong hal ini adalah menurut saya, banyak spekulan pasar yang benar-benar mendapatkan kepercayaan dan kenyamanan [dalam] pemotongan suku bunga The Fed,” katanya.
Para analis dan pengamat memperkirakan the Fed akan memangkas suku bunga pada bulan Juni.
Berdasarkan data yang dirilis pada Jumat lalu, pengukur inflasi utama The Fed untuk Februari naik 2,8% YoY. Kemungkinan akan membuat bank sentral AS menahan diri sebelum dapat mulai mempertimbangkan penurunan suku bunga.
The Fed tetap mempertahankan suku bunga pada akhir pertemuan bulan Maret kemarin. Namun tetap bertahan pada perkiraan penurunan suku bunga sebanyak tiga kali pada tahun ini.
Harga emas cenderung memiliki hubungan terbalik dengan suku bunga. Ketika suku bunga turun, emas menjadi lebih menarik dibandingkan dengan aset pendapatan tetap seperti obligasi, yang akan memberikan imbal hasil yang lebih lemah di lingkungan dengan suku bunga rendah.
Advertisement
Harga Emas Batangan
Manajer portofolio di perusahaan manajemen investasi Gabelli Funds Caesar Bryan mengatakan, harga emas batangan menguat karena permintaan luar negeri yang melambung.
“Di Tiongkok, investor swasta tertarik pada emas karena kinerja sektor real estate yang buruk,” kata Bryan, seraya menambahkan bahwa perekonomian Tiongkok secara umum masih lemah dan pasar saham serta mata uangnya tidak berkinerja baik.
Reli emas sejauh ini dipicu oleh kuatnya pembelian dari bank sentral dunia dalam upaya mendiversifikasi portofolio cadangan karena risiko geopolitik, inflasi domestik, dan melemahnya dolar AS, kata Cavatoni dari World Gold Council.
“Dasar yang sangat kuat bagi mereka untuk terus membeli. Tetapi mari kita lihat apakah jumlah mereka akan terus meningkat dan bertahan lama,” tambahnya.