Sukses

Pertama di Sumsel, Bendungan Tiga Dihaji Rampung Akhir 2024

Kementerian PUPR tengah melaksanakan pembangunan Bendungan Tiga Dihaji di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera VIII, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air tengah melaksanakan pembangunan Bendungan Tiga Dihaji di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).

Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan sekaligus Juru Bicara Kementerian PUPR, Endra S Atmawidjaja, mengatakan bendungan pertama di Sumatera Selatan tersebut nantinya akan menambah pasokan air pada Daerah Irigasi (DI) Komering untuk lahan pertanian seluas 34.824 hektare (ha).

"Dengan begitu, hasil pertanian dari Provinsi Sumsel akan terus terjaga sepanjang tahun, karena mendapat aliran air yang cukup dan stabil dari bendungan ini," kata Endra, Kamis (4/4/2024).

Endra menyatakan, tujuan utama pembangunan Bendungan Tiga Dihaji untuk menjaga kestabilan pasokan air pada Daerah Irigasi Komering di musim kemarau yang selama ini hanya mengandalkan Sungai Komering.

"Tantangan dalam pengaturan air ke daerah irigasi adalah pada musim kemarau, dimana debit air Sungai Komering yang masuk ke saluran irigasi sangat terbatas. Sementara pada musim hujan, elevasi Sungai Komering naik sehingga debit yang masuk ke saluran irigasi cukup besar. Tetapi air tersebut juga membawa sedimen yang mengendap di dasar saluran," paparnya.

Progres Konstruksi

Saat ini progres konstruksi Bendungan Tiga Dihaji sebesar 50,13 persen dan ditargetkan akan rampung pada akhir 2024. Setelahnya akan segera dilakukan pengisian waduk (impounding).

DI Komering memiliki potensi untuk mengairi lahan pertanian seluas 124.000 ha. Sementara saat ini layanan air untuk daerah irigasi baru mencakup 70 ribu ha, dan sisanya sekitar 54 ribu Ha masih bersifat tadah hujan.

"Kita harapkan nantinya akan bertambah pasokan air untuk melayani sekitar 34.824 Ha dari Bendungan Tiga Dihaji ini," imbuh Endra.

 

2 dari 2 halaman

Manfaat Lainnya

Selain untuk irigasi, Bendungan Tiga Dihaji juga memberikan manfaat untuk konservasi sumber daya Air, pengendalian banjir, pemenuhan kebutuhan air baku sebesar 1 m3 per detik, pembangkit listrik sebesar 4x10 MW, dan destinasi pariwisata lokal, serta prasarana olahraga air.

Adapun pekerjaan pembangunan Bendungan Tiga Dihaji di Provinsi Sumatera Selatan terdiri atas 4 paket yakni Paket 1 senilai Rp 1,07 triliun dengan kontraktor PT Hutama Karya (Persero) dan PT Basuki Rahmanta Putra.

Paket 2 senilai Rp 1,34 triliun, dikerjakan oleh PT Waskita Karya (Persero), PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama, Tbk, dan PT SAC Nusantara. Paket 3 dengan nilai kontrak Rp 629,94 miliar, oleh PT Nindya Karya dan PT Taruna Putra Pertiwi. Paket 4 dengan nilai Rp 690,71 miliar oleh PT Wijaya Karya dan PT Rudy Jaya.

Supervisi pembangunan Bendungan Tiga Dihaji dilakukan oleh PT Virama Karya (Persero) dengan KSO PT Tata Guna Patria, PT Tritunggal Pratyaksa, PT Bina Karya (Persero), dan PT Kwarsa Hexagon dengan nilai kontrak Rp 82,87 miliar..