Sukses

Kementerian ESDM: Ada penambahan 175 Unit SPKLU Sambut Mudik Lebaran 2024

Hingga kini tercatat ada 1.299 SPKLU di seluruh Indonesia. Namun, jumlah SPKLU yang dikelola oleh PLN hanya 799 SPKLU, sisanya 500 unit SPKLU lainnya dikelola oleh badan usaha lain.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan, Kementerian ESDM Havidh Nazif, mengatakan terdapat penambahan sebanyak 175 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) baru, khusus untuk menyambut mudik pengguna mobil listrik pada momen Lebaran 2024.

"Kita menyambut baik dalam beberapa minggu ke belakang, atas dorongan sangat kuat dari Kemenko Marves kita sama-sama untuk bisa mengakselerasi penambahan dari SPKLU. Bahwa dari tiga minggu ke belakang ada penambahan 175 unit SPKLU baru yang tersedia bisa diakses bagi masyarakat yang mudik," kata Havidh dalam Konferensi Pers Persiapan SPKLU menjelang Mudik Lebaran 2024, Kamis (4/4/2024).

Ia mengatakan, hal itu menjadi salah satu langkah Pemerintah untuk memberikan kenyamanan bagi para pengguna kendaraan EV, dan bagi masyarakat lain yang baru mau beralih ke kendaraan listrik, sehingga Pemerintah terus mendorong infrastruktur tersebut tersedia.

"Agar tujuannya banyak masyarakat beralih ke kendaraan yang menggunakan bahan bakar berbasis listrik jadi tidak lagi menggunakan bahan bakarnya berasis minyak," tutur dia.

Adapun hingga kini tercatat ada 1.299 SPKLU di seluruh Indonesia. Namun, jumlah SPKLU yang dikelola oleh PLN hanya 799 SPKLU, sisanya 500 unit SPKLU lainnya dikelola oleh badan usaha lain.

"Alhamdulillah kita sudah punya 1.299 SPKLU di seluruh Indonesia. Karena yang menyediakan SPKLU itu selain PLN juga ada badan usaha SPKLU lain. Kalau perbandingannya dari angka 1.299 SPKLU tadi yang dikelola sendiri oleh PLN sekitar 799 SPKLU, dan mungkin 500 nya lagi oleh badan usaha lain," ujar dia.

Badan usaha yang mengelola SPKLU-SPKLU tersebut umumnya masih bermitra dengan PLN, sebab listriknya berasal dari PLN. Kendati begitu, Pemerintah tetap menggandeng badan usaha tersebut untuk mensukseskan mudik Lebaran 2024.

"Mereka melakukan mitra karena semua listriknya dari PLN, ada yang bermitra dan lainnya. Itu semua ada kenyamanan dalam rangka masyarakat ini beralih ke EV tapi infrastrukturnya tersedia. Mudah-mudahan ini menjadi bukti bahwa di masa mudik ini dari trans Jawa dan Sumatera ada penambahan jumlah-jumlah SPKLU baik di ruas menuju Timur maupun arus baliknya," pungkasnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Mudik Lebaran 2024 Pakai Mobil Listrik? Tenang, PLN Siagakan 1.124 SPKLU untuk Pemudik

Sebelumnya diberitakan, PT PLN (Persero) memastikan infrastruktur pengisian daya kendaraan listrik siap digunakan selama masa mudik Lebaran 2024. Tercatat, telah ada 1.124 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang akan disiagakan tersebar di seluruh Indonesia.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyatakan, kesiapan SPKLU untuk melayani para pemudik yang menggunakan kendaraan listrik.

"PLN bersama mitra telah menyiapkan SPKLU yang tersebar di seluruh Indonesia dengan total sebanyak 1.124 unit. Bahkan, khusus untuk jalur mudik utama seperti tol Trans Sumatra-Jawa akan ada tambahan 100 unit SPKLU," ujar Darmawan, Sabtu (30/3/2024).

Darmawan mengutarakan, pihaknya telah menempatkan unit SPKLU pada beberapa titik utama arus mudik di Sumatra, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara hingga Papua. Seperti tol Trans Sumatra-Jawa yang akan didukung oleh total 168 unit SPKLU.

"Kami telah memetakan secara cermat terkait sebaran SPKLU tersebut. Seperti di tol Trans Sumatra-Jawa, rata-rata jarak antar SPKLU adalah sekitar 23 km. Ini sangat aman untuk melayani kebutuhan kendararaan lisrik yang rata-rata jarak tempuhnya antara 300-500 km," ujar dia.

Dalam masa siaga ini, PLN juga mengerahkan sebanyak 3.504 pegawai yang akan stand by selama 24 jam nonstop di SPKLU tersebar. PLN juga telah menyiagakan SPKLU mobile yang dapat bergerak dalam melayani pengguna kendaraan listrik di lokasi yang belum terjangkau SPKLU konvensional. 

"Selain SPKLU, PLN juga menyiapkan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) untuk kendaraan listrik roda dua dengan bekerja sama dengan para mitra. Terdapat 1.839 unit SPBKLU di seluruh Indonesia yang telah tersedia," imbuh Darmawan.

Selain itu, PLN juga menyiagakan Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) sebanyak 9.771 unit untuk pengisian daya motor listrik. "Untuk mengetahui titik-titik rinci lokasi SPKLU, SPBKLU dan SPLU tersebut pelanggan bisa mengaksesnya melalui aplikasi PLN Mobile," pungkas Darmawan. 

 

3 dari 4 halaman

20 GW Pembangkit Listrik Pakai Gas Bumi di 2024, PLN Siapkan Stok LNG

Sebelumnya diberitakan, Subholding PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) siap mendukung pencapaian target penggunaan gas bumi pada pembangkit sebesar 20 GW di 2024 sebagai langkah dalam mencapai transisi energi, untuk menunjangnya perusahaan tersebut membuka kesempatan kolaborasi dalam pengembangan Liquified Natural Gas (LNG) di Indonesia.

Direktur Utama PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) Iwan Agung Firstantara mengatakan, keberadaan energi gas dalam roadmap transisi energi sangat vital untuk mendampingi penggunaan EBT yang memiliki kelemahan intermitensi atau ketidakmampuan memproduksi energi secara terus menerus. Pembangkit gas pun bisa direalisasikan dengan cepat hanya dalam 3-4 tahun.

Untuk menunjang transisi energi, PLN sebagai katalisator transisi energi di Indonesia telah merencanakan penambahan 80 Gigawatt energi listrik hingga tahun 2040. Kapasitas energi tersebut akan diisi oleh energi baru terbarukan (EBT) sebesar 75 persen atau setara 60 Gw dan 25 persen atau 20 GW kemudian di isi oleh energi gas.

”Pengembangan EBT dihadapkan pada tantangan intermitten, oleh karena itu sektor yang bisa kita akses ialah dengan gas. Pembangkit gas juga tergolong sebagai pembangkit yang bisa dengan cepat dibangun tidak seperti hydro dan geothermal,” kata Iwan, Kamis (21/3/2024).

Menurut Iwan, ketergantungan PLN pada LNG dibutuhkan untuk mengkompensasi penurunan produksi gas pipa dalam negeri serta untuk memenuhi kebutuhan listrik yang meningkat. Untuk itu PLN tengah mengembangkan infrastruktur midstream LNG untuk menggantikan penggunaan solar atau bahan bakar fosil dan untuk melengkapi pengembangan energi terbarukan.

 

4 dari 4 halaman

Turunkan Emisi

Direktur Gas dan BBM PLN EPI Rahmad Dewanto menambahkan, PLN telah memilih skenario Accelerated Renewable Energy Development (ARED) sebagai skenario optimum untuk menurunkan emisi sekaligus menjaga baik kehandalan sistem maupun kelangsungan keuangan perusahaan.

“Lewat ARED akselerasi transisi energi Indonesia akan berjalan dengan agresif. Kami terus menyelaraskan pengembangan pembangkit listrik berbasis gas dengan lokasi tambahan permintaan tersebar di Indonesia,” ucap Rakhmad.

Rakhmad melanjutkan, bahwa sebagai satu-satunya entitas yang berinteraksi dengan pasar, PLN EPI terus mentransformasikan dirinya melalui optimalisasi kontrak dan infrastruktur. Selanjutnya PLN EPI terus meningkatkan transparansi, efisiensi dan fleksibilitas melalui kontrak multi destination contract.

”Sebagai soul of supply pasokan Gas dan LNG untuk Pembangkit Listrik di Indonesia, kami siap untuk berkolaborasi dengan mitra gas global untuk mendukung transisi energi di Indonesia,” ujar Rakhmad.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.