Sukses

Produk dan Jasa Keuangan Berkelanjutan Bank Mandiri Makin Menggeliat, Ini Buktinya!

Komitmen Bank Mandiri dalam mendukung ekonomi hijau di Indonesia sangat kuat.

Liputan6.com, Jakarta Komitmen Bank Mandiri dalam mendukung ekonomi hijau di Indonesia sangat kuat. Hal itu terlihat dari penyaluran kredit keberlanjutan pada tahun 2023 yang tercatat sebesar Rp264 triliun atau meningkat sebesar 15,4% secara year on year.

Selain itu, portofolio hijau Bank Mandiri mencapai Rp129 triliun atau meningkat sebesar 21,4% secara tahunan. Di sisi lain, portofolio sosial menjadi Rp135 triliun atau meningkat 10,6% secara tahunan.

Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, Alexandra Askandar mengatakan bahwa pertumbuhan portofolio hijau tersebut didukung oleh sektor energi terbarukan, produk eco-efficient, dan bangunan yang berwawasan lingkungan.

"Pencapaian ini membuat Bank Mandiri sebagai market leader portofolio hijau nasional dengan memegang sekitar 30% dari market share,” katanya.

Tak hanya itu, Bank Mandiri konsisten mendorong dekarbonisasi Indonesia melalui solusi pembiayaan berkelanjutan yang inovatif. Hingga 2023, Bank Mandiri telah memberikan pembiayaan melalui Sustainability Linked-Loan sebesar Rp2,1 triliun, Green Loan sebesar Rp3,5 triliun dan Corporate in Transition Financing sebesar Rp736 miliar.

Selain pembiayaan, Bank Mandiri juga meluncurkan produk penghimpunan dana berkelanjutan, seperti Obligasi Berkelanjutan Bank Mandiri sebesar US$300 juta yang 54% disalurkan pada portofolio hijau dan 46% portofolio sosial.

"Popularitas produk ini terlihat sejak mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribed sebanyak US$2,5 miliar atau 8,3 kali sejak penawaran pertama pada 2021," ujar Alexandra.

2 dari 2 halaman

Komitmen Hijau Lain Bank Mandiri

Bank Mandiri melakukan transaksi repurchase agreement dengan kerangka environment, social, dan governance (ESG) Repo sebesar US$500 juta pada 2022. Produk penghimpunan dana tersebut disalurkan 71% pada portofolio hijau dan 29% portofolio sosial.

"Produk-produk tersebut sudah disesuaikan dengan standar-standar nasional dan internasional," ucap Alexandra.

Standar tersebut seperti obligasi hijau dan ESG Repo dengan Sustainability Bond Principles dari The International Capital Market Association. Sedangkan obligasi hijau dengan POJK No.60 tahun 2017 dari Penerbitan dan Persyaratan Efek Bersifat Utang Berwawasan Lingkungan (Green Bond).

Selain itu, di tahun 2023, Bank Mandiri meluncurkan Obligasi Hijau Bank Mandiri yang berhasil menghimpun dana sebesar Rp5 triliun pada tahap I. Obligasi tersebut juga mengalami kelebihan penawaran sebanyak Rp18,7 triliun atau 3,74 kali.

"Tak hanya itu, dana yang dihimpun telah disalurkan pada 69% untuk pembiayaan energi terbarukan dan 31% untuk pembiayaan pengelolaan sumber daya alam hayati dan penggunaan lahan yang berkelanjutan," ucap Alexandra.

Dirinya mengungkapkan bahwa capaian yang diraih oleh Bank Mandiri merupakan momentum untuk mendorong keuangan berkelanjutan di Indonesia.

“Ke depannya, kami akan terus berinovasi dalam mengembangkan instrumen keuangan berkelanjutan dan berkomitmen mendorong Indonesia menuju ekonomi rendah karbon,” ungkap Alexandra.

 

(*)