Sukses

Harga Minyak Dunia Hampir Sentuh USD 90 per Barel, Menteri ESDM Waspadai Beban Subsidi BBM

Harga minyak dunia mulai merangkak naik sejak beberapa waktu lalu. Pemerintah sendiri diketahui masih menahan harga BBM subsidi untuk menjaga daya beli dan inflasi di masyarakat.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mewanti-wanti dampak kenaikan harga minyak dunia ke harga BBM di dalam negeri. Termasuk juga pada beban kompensasi dan subsidi energi yang digelontorkan dari kas negara.

Diketahui, harga minyak dunia mulai merangkak naik sejak beberapa waktu lalu. Pemerintah sendiri diketahui masih menahan harga BBM subsidi untuk menjaga daya beli dan inflasi di masyarakat.

"Ya kita harus antisipasi kenaikan subsidi BBM sama kompensasi ya. Makanya ini harus diantisipasi," kata Arifin saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (5/4/2024).

Meski begitu, poin utamanya yang harus dipastikan adalah kecukupan energi nasional. Apalagi, saat ini kebutuhannya semakin meningkat dari waktu ke waktu.

"Tapi yang pertama energinya cukup dulu lah. Jangan sampai kurang," tegas dia.

Poin lainnya, kata Arifin, adalah efisiensi dari penggunaan BBM dari energi fosil tadi. Salah satunya bisa dengan menggenjot upaya konversi kendaraan ke kendaraan listrik.

Langkah itu dilakukan dengan penyaluran BBM yang tepat sasaran. Misalnya, pada jenis Solar subsidi dan Pertalite untuk sejumlah kelompol tertentu.

"Tapi ke depannya memang harus dilakukan langkah-langkah efisiensi. Efisiensi yang tepat sasaran. Kemudian ya konversi harus cepat. Habis itu infrastruktur harus terbangun baik. Jadi efisiensinya bisa," urai Arifin.

 

2 dari 3 halaman

Harga Minyak Dunia Naik

Sebelumnya, Harga minyak mentah berjangka pada hari Rabu mempertahankan kenaikan baru-baru ini karena meningkatnya ketegangan geopolitik dan kebijakan OPEC + yang mengangkat harga.

Dikutip dari CNBC, Kamis (4/4/2024), harga minyak mentah Texas Barat kontrak untuk pengiriman Mei naik 28 sen, atau 0,33%, menjadi USD 85,43 per barel.

Brent kontrak untuk pengiriman bulan Juni bertambah 43 sen, atau 0,48%, menjadi USD 89,35 per barel. Harga minyak mentah berjangka berada pada level tertinggi sejak akhir Oktober.

Beberapa anggota OPEC dan sekutunya yang dipimpin oleh Rusia, yang disebut OPEC+, secara sukarela memangkas produksi sebesar 2,2 juta barel per hari setidaknya hingga kuartal kedua.

Komite Pemantau Gabungan Tingkat Menteri kelompok tersebut mengakhiri pertemuan pada hari Rabu tanpa merekomendasikan perubahan pada kebijakan produksi OPEC+ saat ini, menurut dua delegasi. Komite hanya dapat membuat rekomendasi untuk dipertimbangkan OPEC+ pada pertemuan formal.

 

3 dari 3 halaman

Stok Minyak AS

Kenaikan harga minyak pada hari Rabu tertahan oleh peningkatan stok minyak mentah AS. Persediaan komersial, tidak termasuk cadangan minyak bumi strategis, meningkat sebesar 3,2 juta barel pada minggu lalu, menurut Administrasi Informasi Energi.

Minyak mentah AS dan patokan global telah menguat sekitar 20% dan 16% tahun ini seiring membaiknya ekspektasi pertumbuhan ekonomi yang akan mendorong pasar minyak mengalami defisit 450.000 barel per hari pada kuartal kedua dan ketiga, menurut Bank of America.