Sukses

Tekan Emisi Karbon, 700 E-Bike Disebar di Gading Serpong

Armada Beam Mobility bisa menjadi feeder bagi para commuter untuk melakukan perjalanan dari rumah, menuju transportasi umum, kemudian ke kantor atau sebaliknya.

Liputan6.com, Jakarta - Tekan emisi karbon, pengembang Paramount Gading Serpong dan Summarecon Serpong menggandeng Beam Mobility untuk penyediaan 700 unit armada ride share sepeda listrik (e-bike). Kerja sama ini dimulai sejak April 2024.

Beam Mobility menyebar 700 unit sepeda listrik di 134 parkir di area hunian dan komersial. Upaya ini merupakan kampanye inovasi gaya hidup berkelanjutan dari Beam Mobility dengan mengekspansi layanan ride-sharing sepeda listrik di Kabupaten Tangerang.

"Armada ramah lingkungan Beam bisa menjadi salah satu alternatif transportasi berkelanjutan yang nyaman, aman, menyenangkan dan zero pollution,"kata Executive Director Summarecon Serpong Magdalena Juliati Sabtu (6/4/2024).

Selain itu armada Beam bisa menjadi feeder bagi para commuter untuk melakukan perjalanan dari rumah, menuju transportasi umum, kemudian ke kantor atau sebaliknya. Dimana, seluruh armada Beam sudah dilengkapi dengan teknologi IoT yang disebut Geofence, teknologi ini memungkinkan Beam Mobility untuk memonitor kondisi kendaraan secara real-time.

"Kehadiran kendaraan ramah lingkungan dari Beam Mobility akan makin mendukung upaya keberlanjutan dalam menciptakan kawasan terpadu yang modern dan berwawasan lingkungan," ujarnya.

Sebab, berbagai terobosan berkaitan dengan lingkungan dan keberlanjutan telah dilakukan pihaknya sejak lama. Mulai dari kawasan pemukiman, mempertahankan jumlah ideal pepohonan, sehingga menciptakan udara bersih bagi penghuninya. 

"Hingga pengelolaan air lewat STP (Sewage Treatment Plan) untuk menghemat penggunaan air hingga beberapa unit rumah yang kami kembangkan juga telah menggunakan teknologi panel surya yang mampu menghemat listrik,"ungkapnya.

2 dari 2 halaman

Potensi Penyimpanan CO2 Capai 1.225 Giga Ton, Ini Daftar Lokasinya

Sebelumnya, Badan Geologi Kementerian ESDM mengungkapkan bahwa pihaknya menemukan potensi CO2 Storage sebesar 1.225 giga ton di Jawa.

Temuan itu merupakan hasil penyelidikan sumber daya CO2 Storage di cekungan-cekungan sedimen yang prospective maupun un-explore di Jawa, yang kemudian dilakukan pengumpulan sample.

 “Pulau Jawa ini kalau dilihat masih banyak cekungan-cekungan yang statusnya masih berupa cekungan discovery, prospective, maupun unexplore, khususnya di Jawa bagian selatan,” kata Kepala Pusat Survey Geologi Kementerian ESDM, Edy Slameto dalam konferensi pers yang disiarkan pada Jumat (1/3/2024).

Edy merinci, cekungan di Jawa Timur memiliki kedalaman kurang lebih 5 kilometer dengan ketebalan reservoir mencapai 1,2 kilometer dan potensi penyimpanan CO2 Storage (Saline Aquifer Prospective Storage Resources) sebesar 392 giga ton.

“Kemudian di cekungan selatan Provinsi Jawa Tengah, juga memiliki cekungan dengan kedalaman sekitar 5 kilometer, dan rata-rata kedalaman reservoir saline 1 kilometer dam potensi penyimpanan sebesar 69 giga ton,” paparnya.

“Selanjutnya di cekungan Banyumas, memiliki ketebalan cekungan sedimen sejauh 6 kilometer, ketebalan saline aquiter 1,6 kilometer, serta potensi penyimpanan sebesar 209 giga ton,” lanjut Edy.

Sementara di selatan Provinsi Jawa Barat, memiliki ketabalan resevoir saline equiter 1 kilometer dan potensi penyimpanan sebesar 190 giga ton “Terakhir di cekungan Bogor, memiliki potensi penyimpanan hingga 365 giga ton,” jelas dia.

Video Terkini