Sukses

Stok LPG dijamin Aman Jelang Lebaran, Penyaluran Naik 2,5 Persen

Pertamina melaporkan kondisi penyaluran Liquefied Petroleum Gas (LPG/Elpiji) harian selama periode hari raya Idulfitri Tahun 2024 secara nasional mengalami kenaikan sebesar 2,5 persen.

Liputan6.com, Jakarta Tim Satuan Tugas Ramadan dan Idulfitri (Satgas RAFI) 2024 melaporkan kondisi penyaluran Liquefied Petroleum Gas (LPG/Elpiji) harian selama periode hari raya Idulfitri Tahun 2024 secara nasional mengalami kenaikan sebesar 2,5 persen.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi, mengatakan hal itu sesuai dengan laporan Satgas RAFI, pada tanggal 6 April 2024 atau H-4 Lebaran status elpiji terpantau aman.

"Hari ini, dari laporan Tim Satgas RAFI, tercatat kondisi stok elpiji sebesar 318.889 Metric Ton (MT) dan rata-rata normal atau Daily Objective Throughput (DOT) 23.637 MT/hari," kata Agus Cahyono Adi di Jakarta, Senin (8/4/2024).

Dari jumlah tersebut, ketahanan stok elpiji atau Coverage Days sekitar 13,49 hari. Secara umum status elpiji terbilang aman, terutama dari hasil pantauan kami di wilayah Kabupaten Bandung dan Kota Lhoksumawe.

Penyaluran

Sementara untuk penyaluran elpiji tercatat mengalami kenaikan sebesar 2,5 persen dari penjualan normal, yakni 29.169 MT/hari dibandingkan dengan 28.468 MT/hari. Angka tersebut merupakan angka realisasi dari Depot ke SPBE.

Adapun secara rinci realisasi penjualan dari Stasiun Penjualan Bulk Elpiji (SPBE) ke agen elpiji tiap regional PT Pertamina (persero), yakni Marketing Operation Region (MOR) I sebesar 3.497 MT, MOR II sebanyak 2.395 MT, MOR III sebesar 8.500 MT, MOR IV di angka 4.721 MT, MOR V sebesar 6.117 MT, MOR VI sebanyak 1.896 MT, pada MOR VII sebesar 2.009 MT, dan di MOR VIII sebanyak 34 MT.

2 dari 2 halaman

Kilang Minyak Pertamina Produksi 850 Ribu Barel per Hari selama Ramadan

PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) memastikan kilang tetap akan beroperasi selama masa Ramadan & Idul Fitri (RAFI) 2024 untuk mencapai target produksi sesuai dengan angka yang sudah ditetapkan. Direksi KPI pun melakukan kunjungan ke semua unit operasi kilang yang dikelola Pertamina.

"Untuk memastikan kilang beroperasi selama masa RAFI tahun ini, Direksi KPI telah melakukan kunjungan ke semua unit operasi kilang. Seluruh direksi KPI berbagi untuk mengunjungi semua Kilang yang dikelola KPI mulai dari Kilang unit Dumai di bagian paling barat hingga Kilang Unit Kasim yang berada di bagian paling timur Indonesia," kata Corporate Secretary KPI Hermansyah Y Nasroen, Minggu (7/4/2024).

Hermansyah menjelaskan, kunjungan direksi KPI ke Unit Operasi ini bertujuan untuk melakukan pengecekan langsung kondisi unit operasi di lapangan. Selain itu, kunjungan juga bertujuan untuk memberikan dukungan moral kepada seluruh pekerja di garda terdepan yang tetap harus bekerja di masa RAFI.

"Di setiap unit operasi, Direksi KPI tidak hanya berdiskusi dengan tim manajemen unit, Direksi juga menyapa langsung pada pekerja yang berada di garda depan. Dengan berdiskusi, Direksi mendapatkan masukan terkait hal-hal yang perlu mendapatkan dukungan langsung dari Direksi," jelas Hermansyah.

Target Produksi

KPI juga telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) RAFI 2024 mulai dari kantor pusat hingga unit operasi kilang yang bertugas mulai 25 Maret hingga 21 April 2024. Kapasitas optimal saat ini sesuai target produksi kilang di masa RAFI tahun ini adalah 850 ribu barel per hari dari kapasitas terpasang 920 ribu barel per hari.

"Semua kilang saat ini dalam kondisi beroperasi sesuai kapasitas produksinya. Hanya di Kilang Balikpapan, salah satu unit Crude Distillation Unit-nya yaitu CDU IV berkapasitas 200 ribu barel per hari sedang tidak beroperasi karena sedang dilakukan proses integrasi dengan unit baru RDMP Balikpapan dan akan meningkat kapasitasnya menjadi 300 ribu barel per hari.

Sementara unit CDU V berkapasitas 60 ribu barel per hari tetap beroperasi. Kilang Balikpapan akan menjadi kilang terbesar di Indonesia dengan kapasitas 360 ribu barel per hari pada pertengahan tahun ini," jelas Hermansyah.