Sukses

Tak Punya Tiket Menyeberang di Pelabuhan Merak, 7.300 Mobil Diputar ke Ciwandan

ASDP menyebutkan, jumlah kendaraan yang belum memiliki tiket setara dengan 28 persen pengguna jasa dari total keseluruhan yang menyeberang pada 6-7 April 2024.

Liputan6.com, Jakarta - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mencatat masih ada kendaraan yang belum memiliki tiket untuk menyeberang dari Pelabuhan Merak ke Bakauheni. Hingga 7 April 2024, tercatat ada 7.300 kendaraan yang kedapatan belum memiliki tiket.

Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin menyampaikan, jumlah itu setara dengan 28 persen pengguna jasa dari total keseluruhan yang menyeberang pada 6-7 April 2024. 

"Data per hari ini (7 April 2024) ada 28 persen pengguna jasa yang datang belum bertiket dan tetap mengarah ke pelabuhan dan membeli tiket untuk 2 hari kemudian," kata Shelvy saat dikonfirmasi wartawan, dikutip Senin (8/4/2024).

Adanya hal ini turut membuat antrean mobil yang mengular di area pelabuhan. Tercatat juga kemacetan terjadi hingga area penampungan kendaraan atau buffer zone.

Shelvy mengatakan, 7.300 mobil tadi diarahkan memutar balik dari pelabuhan untuk menuju ke area buffer zone. Selanjutnya diminta untuk menyeberang melalui Pelabuhan Ciwandan sebagai alternatif.

"Pada tanggal 6 kemarin diskresi untuk yang belum bertiket diarahkan ke buffer zone untuk membeli tiket dengan rute Ciwandan-Bakauheni," ujar dia.

Dia mencatat puncak mudik untuk penyeberangan di Pelabuhan Merak terjadi pada 6-7 April 2024. Guna mengantisipasi kepadatan yang semakin panjang, Shelvy menyebut kendaraan roda 4 ikut diarahkan untuk menyeberang melalui Pelabuhan Ciwandan.

"Tiket sampai dengan tanggal 9 April sudah habis terjual. Sementara arus kendaraan masih terus mengalir. Saat ini karna R2 (kendaraan roda dua) sudah berkurang volume-nya, sebagai antisipasi kendaraan sebagian dialihkan ke Ciwandan," tuturnya.

2 dari 3 halaman

Mengular 700 Meter

Sebelumnya, macet panjang terjadi hingga keluar Pelabuhan Merak, bahkan sampai masuk kedalam Tol Tangerang Merak. Jalan Cikuasa Atas dijadikan kantung parkir kendaraan pemudik, sebelum masuk kedalam pelabuhan diujung barat Pulau Jawa itu.

Jika dihitung dari Fly Over Merak hingga kedalam Tol Tangerang-Merak, diperkirakan sepanjang 6km.

"(Kemacetan di GT Merak) itu 500 meter sampai 700 meter," ujar Kompol Wiratno, Kepala Induk Pjr Ciujung Korlantas Polri, melalui selulernya, Sabtu, (06/05/2024).

Meski kemacetan panjang hingga kedalam ruas tol Tangerang-Merak, kepolisian tidak meneruskan pengalihan arus lalu lintas. Mereka melakukan delaying system, untuk menghambat laju kendaraan dari arah Jakarta menuju Pelabuhan Merak.

"Enggak ada pengalihan, adanya delaying system. Delaying system di Cikupa, Rest Area KM43 dan KM68," terangnya.

 

3 dari 3 halaman

Delaying System

Delaying system untuk menghambat laju kendaraan menuju Pelabuhan Merak sudah dilakukan nyaris tiga jam lamanya. Penghambatan laju kendaraan dilakukan sejak Sabtu dini hari, pada 6 April 2024, sekitar pukul 00.40 wib.

Hingga berita ini ditulis, Sabtu dini hari, 6 April 2024, pukul 03.33 wib, antrean kendaraan di dalam tol Tangerang-Merak masih terjadi.

"Delaying system hanya di masukkan ke Rest Area KM 68 dan 43. Dari jam 00.40 wib, untuk mengurangi antrean di sana kan. Di Cikupa juga kan, udah menyusut di Cikupa," jelasnya.