Sukses

Deretan Kecelakaan Maut Mudik Lebaran 2024

Telah terjadi 1.581 kasus kecelakaan lalu lintas secara nasional selama arus mudik Lebaran 2024 mulai 4 April hingga hari H, 10 April 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Kepolisian Republik Indonesia (Polri) Inspektur Jenderal Polisi (Irjen Pol) Aan Suhanan mengungkapkan telah terjadi 1.581 kasus kecelakaan lalu lintas secara nasional selama arus mudik Lebaran 2024 mulai 4 April hingga hari H, 10 April 2024.

Angka kecelakaan tersebut mengalami penurunan sebesar 12% jika dibandingkan dengan periode Lebaran tahun lalu.

"Mulai 4 April hingga hari H untuk laka lantas ada penurunan secara nasional. Ada 12% turun, dari 1.723 kasus periode sebelumnya menjadi 1.581 kasus," kata Aan dikutip dari Antara, Jumat (12/4/2024).

Untuk fatalitas (kematian) korban akibat kecelakaan lalu lintas pada saat arus mudik juga mengalami penurunan sebesar 0,04%. Namun, korban luka berat mengalami kenaikan 16%. Sementara untuk luka ringan turun 18%.

"Data itu kami bandingkan dengan masa operasi arus mudik pada tahun 2023," kata Kakorlantas.

Di antara ratusan kecelakaan lalu lintas tersebut terdapat dua kecelakaan maut karena korban tewas tidak sedikit. Dirangkum Liputan6.com, berikut ini dua kecelakaan maut di Tol Trans Jawa pada periode Mudik Lebaran 2024:

1. Kecelakaan Bus Rosalia Indah 7 Orang Tewas

 

Kecelakaan bus Rosalia Indah terjadi di KM 370 ruas Tol Semarang-Batang di wilayah Kabupaten Kendal, Jateng, Kamis pagi (11/4/2024). Akibatnya sebanyak 7 orang meninggal dunia.

Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Satake Bayu Setianto membenarkan terjadinya kecelakaan tunggal bus Rosalia Indah tersebut.

Bayu menjelaskan kecelakaan tersebut bermula ketika bus Rosalia Indah melaju dari arah barat ke timur atau Jakarta menuju Semarang.

Ketika sampai di lokasi kejadian KM 370, bus bernomor polisi AD 7019 OA tersebut keluar dari jalan dan masuk ke parit di sisi kiri jalan.

Dugaan sementara, menurut Satake, sopir bus Rosalia Indah mengantuk sehingga mengakibatkan kendaraan tersebut keluar jalur.

"Bus mengangkut 34 penumpang, termasuk sopir dan kondektur," katanya.

Tujuh orang korban meninggal dunia dalam peristiwa kecelakaan itu kemudian dievakuasi ke RS Islam Weleri, Kabupaten Kendal.

Selain tujuh korban meninggal, terdapat pula 15 orang penumpang bus Rosalia Indah yang mengalami luka-luka.

 

2 dari 3 halaman

2. Kecelakaan Tol Jakarta-Cikampek KM 58 sebanyak 12 Orang Meninggal

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melaporkan setidaknya ada 12 orang yang menjadi korban meninggal akibat kecelakaan beruntun di Tol Jakarta-Cikampek (Japek) KM 58+600, Karawang, Jawa Barat, pada Senin (8/4/2024).

Dua orang korban tewas di antaranya berhasil terindentifikasi melalui Kartu Tanda Penduduk (KTP). Listyo mengungkapkan, ada temuan dua KTP, kemudian dikenali identitas.

"Dan itu sudah kita hubungi pihak keluarga. Ada yang satu di Ciamis, dan satu berasal dari Bogor," ucap Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat konferensi pers, Senin.

Lebih lanjut, dia merinci dari 12 korban kecelakaan yaitu tujuh laki-laki dan lima perempuan. Seluruhnya merupakan penumpang Gran Max.

Menurut Listyo, kondisi jasad korban kecelakaan Tol Jakarta-Cikampek mengalami luka bakar cukup parah sehingga diperlukan waktu untuk mengidentifikasi identitasnya. Tim DVI Polri saat ini masih mengumpulkan data postmortem dan antemortem.

Dilaporkan sudah ada 4 keluarga yang saat ini sedang melakukan antemortem dan sisanya masih dalam proses pencarian.

"Sehingga kemudian pada saat match, kita bisa serahkan ke keluarga korban, jadi saat ini sedang berlangsung," tandas dia.

3 dari 3 halaman

Kronologi Kecelakaan Tol Cikampek KM 58

Kecelakaan maut terjadi pada Senin pagi saat diterapkan contraflow di jalan Tol Jakarta-Cikampek. Kronologi kecelakaan Tol Jakarta-Cikampek Km 58 ini bermula saat mobil Grand Max yang berada di jalur contraflow hendak menepi di bahu jalan, dan masuk ke jalur berlawanan yang mengarah ke Jakarta.

Kemudian sebuah bus dari arah Cikampek tak bisa menghindari kendaraan Grand Max itu, hingga akhirnya terjadi kecelakaan sampai mobil Grand Max terbakar. Kemudian kendaraan Terios menabrak bus dan Grand Max hingga mobil itu ikut terbakar.

Mobil Grand Max yang hangus terbakar dalam peristiwa kecelakaan maut di KM 58 jalan Tol Jakarta-Cikampek terungkap bernopol B-1635-BKT atas nama Yanti Setyawan Budidarma.

Kapolres Karawang AKBP Wirdhanto Hadicaksono, di Karawang, Senin mengatakan bahwa kecelakaan maut di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek melibatkan tiga kendaraan, dua minibus serta dua mobil minibus jenis Grand Max dan Daihatsu Terios.

Untuk bus yang terlibat kecelakaan itu adalah Bus Primajasa nopol B-7655-TGD. Sedangkan nopol Daihatsu Terios masih belum diketahui dan mobil Grand Max diketahui bernopol B-1635-BKT.