Sukses

Kondisi Normal, One Way Lokal di KM 459 hingga KM 414 Tol Semarang Dihentikan

Rekayasa lalu lintas one way lokal dari KM 459 Ruas Jalan Tol Semarang-Solo s.d KM 414 Gerbang Tol Kalikangkung Ruas Jalan Tol Batang-Semarang dihentikan.

Liputan6.com, Jakarta Setelah terpantau kondisi lalu lintas kendaraan normal, rekayasa lalu lintas one way lokal dari KM 459 Ruas Jalan Tol Semarang-Solo s.d KM 414 Gerbang Tol Kalikangkung Ruas Jalan Tol Batang-Semarang yang sebelumnya diberlakukan sejak Sabtu, 13 April 2024 pukul 21.45 WIB, atas diskresi kepolisian, one way lokal KM 459 Ruas Jalan Tol Semarang-Solo s.d KM 414 Gerbang Tol Kalikangkung Ruas Jalan Tol Batang-Semarang dihentikan pada pukul 07.30 WIB.

"Terpantau sampai dengan saat ini volume lalu lintas kendaraan sepanjang Jalan Tol Semarang-Solo ramai lancar dan kembali difungsikan normal 2 arah pada pukul 07.54 WIB.

PT JTT mengimbau kepada seluruh pengguna jalan agar mengantisipasi perjalanan, memastikan kendaraan dalam keadaan prima, saldo uang elektronik cukup, mengisi bahan bakar sebelum memulai perjalanan serta membawa bekal untuk menghindari kepadatan di rest area. Selalu berhati-hati dalam berkendara, patuhi rambu-rambu dan ikuti arahan petugas di lapangan.

Pengguna jalan tol juga dapat memperbarui informasi perjalanan dengan mengunduh aplikasi Travoy 4.2 serta hubungi One Call Center 24 jam Jasa Marga di nomor 14080 untuk mendapatkan informasi lalu lintas terkini.

Arus Balik Lebaran, Jasa Marga Transjawa Tol Berlakukan One Way Lokal

Sebelumnya, PT Jasa Marga Transjawa tol memberlakukan rekayasa lalu lintas atas diskresi kepolisian dengan melakukan one way lokal dari KM 459 Ruas Jalan Tol Semarang-Solo sampai dengan KM 414 Gerbang Tol Kalikangkung Ruas Jalan Tol Batang-Semarang, Sabtu (13/4/2024).

Adapun, ini diberlakukan untuk mengatasi kepadatan arus balik lebaran sejak pukul 21.45 WIB.

VP Corporate Secretary and Legal PT Jasa Marga Transjawa Tol, Ria Marlinda Paallo mengatakan, sebelumnya hal serupa sempat diberlakukan rekayasa lalu lintas one way dari KM 414 Gerbang Tol Kalikangkung Ruas Jalan Tol Batang-Semarang sampai dengan KM 72 Ruas Jalan Tol Cikopo-Palimanan pada pukul 15.00 WIB.

"Terpantau hingga saat ini volume lalu lintas yang kembali dari arah Jalan Tol Trans Jawa terpantau mulai meningkat," kata dia dalam keterangannya.

 

2 dari 3 halaman

Antisipasi Perjalanan

Pihaknya mengimbau, lanjut Ria, kepada seluruh pengguna jalan agar mengantisipasi perjalanan, memastikan kendaraan dalam keadaan prima, saldo uang elektronik cukup, mengisi bahan bakar sebelum memulai perjalanan.

"Serta membawa bekal untuk menghindari kepadatan di rest area. Selalu berhati-hati dalam berkendara, patuhi rambu-rambu dan ikuti arahan petugas di lapangan," pungkasnya.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Jasamarga Related Business (JMRB) Denny Abdurachman menuturkan, pihaknya juga telah meningkatkan pelayanan Rest Area Travoy guna menambah kenyamanan bagi para pemudik.

"Salah satunya, dengan menyiagakan delapan unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Rest Area Travoy KM 88B bagi pemudik yang menggunakan kendaraan listrik hingga melakukan penambahan toilet fungsional," ujar Denny dalam keterangannya, Sabtu (13/4/2024).

 

3 dari 3 halaman

Rest Area Diperhatikan

Di sisi lain, Kepala Wilayah II PT JMRB, Dondy Dwi Susanto menambahkan, selain memiliki SPKLU, Rest Area Travoy KM 88B juga dilengkapi berbagai fasilitas. Seperti, Posko PLN, Posko Kesehatan, Posko Terpadu, pusat oleh-oleh, hingga bengkel mobil autocare.

"Tak hanya itu, Rest Area Travoy KM 88B juga dilengkapi dengan ruang Laktasi yang nyaman bagi ibu menyusui, Taman Edukasi Lalu Lintas, Kampung UMKM, Car Wash hingga berbagai kebun pohon langka," tuturnya.

Lebih lanjut, Dondy menambahkan, dalam mengawal arus balik kali ini, pihaknya juga telah memberlakukan skema buka tutup Rest Area. Serta, mengubah flow kendaraan guna menambah kenyamanan bagi para pengendara.

"Oleh karena itu, kami mengimbau kepada para pemudik untuk beraktivitas di Rest Area Travoy maksimal 30 menit sebagai bentuk mencegah terjadinya penumpukan kendaraan," pungkasnya.