Sukses

PLTA Saguling Pasok Listrik EBT saat Lebaran Idul Fitri 2024, Segini Kapasitasnya

PLN Indonesia Power (PLN IP) mengatakan, kebutuhan listrik masyarakat saat libur Idulfitri 1445 Hijriah disumbang dari pembangkit berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT), salah satunya berasal dari PLTA Saguling.

Liputan6.com, Jakarta PLN Indonesia Power (PLN IP) mengatakan, kebutuhan listrik masyarakat saat libur Idul fitri 1445 Hijriah disumbang dari pembangkit berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT), salah satunya berasal dari PLTA Saguling.

Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengatakan, PLTA Saguling mempunyai peran penting pada sistem kelistrikan Jawa-Bali, dengan porsi sebesar 2,7 persen dari total 27.700 MW dan juga sebagai black start sistem jaringan 500kV Jawa, Madura dan Bali (Jamali) saat terjadi kendala kelistrikan.

"Kami bersama seluruh personil siaga yang ada di UBP Saguling akan selalu memastikan keandalan pembangkit yang ada, baik yang modern hingga heritage dimana banyak dari pembangkit kami di UBP Saguling berdiri sejak zaman kolonial, namun hingga kini masih tetap andal dalam memasok listrik," kata Edwin, Minggu (14/4/2024).

Listrik yang dihasilkan disalurkan melalui Gardu Induk Tegangan Extra Tinggi (GITET) Saguling dan diinterkonesikan ke system jaringan se-Jawa dan Bali melalui Saluran Utama Tegangan Extra Tinggi (SUTET) 500 kV.

Edwin menambahkan PLN IP UBP Saguling saat ini mempunyai kapasitas terpasang mencapai 844,36 MW dengan ditopang 7 Sub Unit dan 1 unit PLTA dibawah naungan anak perusahaan PLN IP yaitu Rajamandala Electric Power, sedangkan untuk kapasitas Unit PLTA Saguling sendiri berkapasitas 700,72 MW.

Sementara itu Senior Manager PLN IP UBP Saguling Doni Bakar mengatakan selain untuk menyuplai listrik di Jawa Bali, UBP Saguling juga berperan dalam mengamankan sistem Jawa Bali apabila terjadi gangguan listrik.

"Ketika terjadi gangguan, PLTA Saguling masih dapat dioperasikan sebagai black start sekaligus berperan menjadi pengisian tegangan untuk menopang Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya yang menjadi backbone kelistrikan Jawa Bali," ungkap Doni.

Adapun 7 Sub Unit dari UBP Saguling yaitu PLTA Bengkok dan Dago 3,85 MW (Kota Bandung), PLTA Plengan 6,87 MW (Kab. Bandung), PLTA Lamajan 19,56 MW (Kab. Bandung), PLTA Cikalong 19,20 MW (Kab. Bandung), PLTA Ubrug 18,36 MW (Kab. Sukabumi), PLTA Kracak 18,90 MW (Kab. Bogor), PLTA Parakan Kondang 9,90 MW (Kab. Sumedang) dan PLTA Rajamandala dengan kapasitas 47MW.

2 dari 3 halaman

Beban Puncak Listrik saat Idul Fitri 2024 pada 9-10 April 2024

PLN Indonesia Power pastikan pasokan listrik andal saat menjelang dan sesudah lebaran. Sebanyak 4.694 personil di seluruh unit kerja siap mengawal kendalan pasokan listrik di Tanah Air.

Direktur Utama PLN lndonesia Power Edwin Nugraha Putra mengatakan dari beberapa hari yang ditetapkan sebagai tanggal siaga kelistrikan Idul fitri 1445 H mulai tanggal 3 April hingga 19 April 2024, diperkirakan beban puncak tertinggi yaitu pada tanggal 9 hingga memasuki tanggal 10, di mana sebagian besar masyarakat melaksanakan takbir menjelang 1 syawal 1445 Hijriah.

"PLN Indonesia Power siap melaksanakan dan mendukung kesiapan Siaga Kelistrikan Nasional Idul Fitri 1445 Hijriah, kami siaga dari tanggal 3 April hingga 19 April 2024 mendatang setelah masyarakat kembali ke tempat masing-masing," kata Edwin, Minggu (14/4/2024).

PLN Indonesia Power saat ini memiliki daya mampu netto sebesar 18.013 MW, daya mampu pasok 14.839 MW berasal dari 431 mesin pembangkit di 107 lokasi yang tersebar di seluruh Indonesia dan dengan kesiapan energi primer diatas 20 Hari Operasi Pembangkit (HOP) dengan dukungan ribuan personil dari PLN Indonesia Power.

Kapasitas tersebut cukup untuk menunjang aktivitas pelanggan baik golongan rumah rangga, tempat ibadah, industri dan bisnis.

"Dengan daya pasok listrik yang tersedia maka dari sisi sistem pembangkitan sangat aman, kami pun optimis mampu menyediakan listrik untuk memenuhi kebutuhan seluruh golongan pelanggan," ucapnya.

 

3 dari 3 halaman

Konsumsi Listrik

Menurut Edwin, pada tanggal 9 malam konsumsi listri melebihi beban puncak biasanya. Hal ini dikarenakan banyaknya masyarakat yang melaksanakan takbir di malam Idulfitri dan tak jarang dilaksanakan selama 1 malam penuh.

"Pada malam takbir biasanya akan berbeda dari malam biasanya, masyarakat banyak yang berbondong-bondong ke tempat Ibadah untuk melaksanakan takbir, hal ini akan menjadi perhatian kami, dan kami sampaikan kepada rekan-rekan yang ada di unit untuk selalu siaga dan sepenuh hati dalam menjalankan tugas mulia ini," ujar Edwin.

PLN Indonesia Power pun memberikan perhatian khusus pada momen tersebut dengan menyiagakan personil pada setiap unit hingga manajemen untuk mengawal dan memastikan keandalan mesin pembangkitnyadi 76 lokasi posko yang telah ditetapkan.

"Menjadi perhatian kami khususnya malam takbir yang diperkirakan mencapai beban puncak tertinggi diantara tanggal 3 hingga 19 April 2024 yang telah ditetapkan sebagai siaga kelistrikan Idul fitri 1445 Hijriah," kata Edwin.