Sukses

Sosok Miliarder Simon Falic, Pemilik Vila Tempat Benjamin Netanyahu Mengungsi saat Israel-Iran Memanas

Nama miliarder Simon Falic menjadi sorotan di tengah ketegangan Iran dan Israel baru-baru ini. Hal itu lantaran Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan istrinya, Sara dikabarkan telah tinggal di sebuah vila mewah di Yerusalem milik sang miliarder.

Liputan6.com, Jakarta Nama miliarder Simon Falic menjadi sorotan di tengah ketegangan Iran dan Israel baru-baru ini.

Hal itu lantaran Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan istrinya, Sara dikabarkan telah tinggal di sebuah vila mewah di Yerusalem milik sang miliarder, ketika ratusan ribu warga negara itu mengungsi dari rumah mereka menyusul ketegangan militer Israel-Hamas.

Mengutip The Jerusalem Post, Senin (15/4/2024) keluarga Netanyahu dilaporkan telah membawa koki pribadi mereka yang dibayar negara ke perkebunan Falic di Talpiot, sebuah pelanggaran peraturan yang tidak mengizinkan pegawai negara untuk bekerja di rumah pribadi.

Sejauh ini, tidak diketahui jelas apakah Falic dan keluarganya saat ini tinggal di rumah tersebut.

Laporan Channel 13 juga menyebutkan, kediaman resmi Netanyahu di Jalan Azza masih menjalani pembersihan setiap hari meski kosong.

Sosok Simon Falic

Menurut The Jerusalem Post, Simon Falic dikenal sebagai pengusaha Yahudi-Amerika.

Ia merupakan ketua Duty Free Americas, yang mengoperasikan lebih dari 200 toko bebas bea di bandara dan di penyeberangan perbatasan di belahan bumi barat.

Keluarga Falic juga merupakan pemilik sebagian dari kilang anggur Psagot Israel, yang menarik perhatian pada tahun 2019 ketika Pengadilan Uni Eropa memutuskan bahwa anggur tersebut harus ditandai sebagai produk pemukiman.

Hal ini menyebabkan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat saat itu, Mike Pompeo, melakukan perjalanan pertama yang dilakukan oleh seorang Menteri Luar Negeri ke entitas pemukim di Tepi Barat ketika dia mengunjungi kilang anggur tersebut.

Dalam kunjungan tersebut, ia mengumumkan bahwa AS akan mengizinkan barang-barang pemukiman seperti anggur Psagot diberi label sebagai produk Israel. Awal tahun ini, Falic dan keluarganya menerima Penghargaan Yerusalem untuk Pembangunan Yudea dan Samaria.

2 dari 3 halaman

Ini Dia Negara dengan Jumlah Miliarder Terbanyak di Dunia

Amerika Serikat dengan cepat mengalahkan Cina sebagai negara dengan jumlah jutawan dan miliarder terbanyak di dunia, menurut sebuah laporan baru. 

Saat ini terdapat lebih dari 5,5 juta orang Amerika Serikat dengan aset yang dapat diinvestasikan dan likuid lebih dari USD 1 juta, naik 62% selama dekade terakhir dan jauh di atas tingkat pertumbuhan global sebesar 38%, menurut Laporan Kekayaan AS 2024 dari Henley & Partners dan New World Wealth.

Perbedaan semakin besar di puncak tangga kekayaan. AS memiliki 9.850 centi-jutawan yang memiliki kekayaan USD 100 juta atau lebih dibandingkan dengan Cina yang berjumlah 2.352 orang. AS memiliki sekitar 788 miliarder, sementara Tiongkok memiliki 305 miliarder.

"AS tetap menjadi pemimpin yang tak terbantahkan di dunia dalam hal penciptaan dan akumulasi kekayaan swasta," menurut laporan tersebut dilansir dari CNBC, Minggu (31/3/2024) 

Kepala grup klien swasta di Henley, Dominic Volek mengatakan lockdown ketat akibat Covid di Cina ditambah dengan peningkatan intervensi pemerintah di sektor swasta telah memperlambat pertumbuhan penciptaan kekayaan.

"Tiongkok tentu saja mengalami banyak perlambatan karena elemen-elemen ini dan Amerika Serikat (AS) mendapat manfaatnya," katanya.

Peralihan dari Tiongkok ke AS juga tercermin dalam pola migrasi kekayaan. Sebanyak 13.500 jutawan Tiongkok meninggalkan Tiongkok pada 2023, menandai sebuah rekor baru. AS memiliki arus masuk bersih sebesar 2.200 jutawan pada 2023 dan proyeksi arus masuk sebesar 3.500 pada 2024, menurut laporan Henley.

"AS tetap menjadi daya tarik utama bagi para wirausahawan dan insinyur teknologi kaya, terutama dari Asia, Eropa, dan Inggris," kata laporan itu.

3 dari 3 halaman

Kekayaan Meluas

Kepemimpinan Amerika dalam penciptaan kekayaan meluas ke sektor belanja dan investasi. Laporan dari UBS dan Art Basel menemukan bahwa AS adalah pemimpin dalam penjualan karya seni global, menyumbang 42% penjualan berdasarkan nilai. AS juga memimpin dunia dalam penjualan karya-karya dengan harga tertinggi.

Bain kini memperkirakan Cina hanya akan menyumbang 35% hingga 40% dari konsumsi barang mewah global pada 2030, hanya naik sedikit dari tingkat saat ini. 

Belanja barang mewah secara keseluruhan di Cina sekitar 40% lebih rendah dibandingkan pada tahun 2019, menurut Bain. Penjualan barang mewah di AS tahun lalu berjumlah USD 80 miliar, sedangkan di Cina sebesar USD 52 miliar, menurut temuan Bain.

Video Terkini