Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan posisi Indonesia masih aman menghadapi nilai tukar rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang melemah.
"Indonesia dibandingkan peer countries relatif masih aman dan tentu kita perlu melakukan beberapa kebijakan,” kata Airlangga di Istana Negara, Selasa (16/4/2024).
Baca Juga
Airlangga Hartarto menambahkan, pemerintah melakukan beberapa kebijakan, antara lain bauran fiskal dan moneter, menjaga stabilitas nilai tukar, menjaga APBN, dan memonitor kenaikan harga logistik serta minyak.
Advertisement
Adapun Airlangga menjelaskan, sektor riil dampak depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menjadi salah satu yang dilihat pemerintah dan sangat berpengaruh terhadap impor dan efek eksportir mendapatkan devisa lebih banyak.
Ia mengatakan, pemerintah terus melihat reformasi struktural dan menjaga ekspektasi investor dan juga memperkuat daya saing dan juga menarik investasi jangka panjang ke Indonesia.
"Kepastian kepastian ini harus dijaga. Tentu nanti berbagai skenario sudah dibahas tentunya menjaga agar defisit berada di rentang yang diperbolehkan UU,” ujar Airlangga.
Airlangga juga melihat akan ada lonjakan harga minyak imbas serangan Israel ke Iran di kedutaan Damaskus dan juga terhadap retaliasi yang dilakukan Iran.
Pada penutupan perdagangan Selasa, 16 April 2024, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tergelincir 1,68 persen ke posisi 7.164,80. Indeks LQ45 susut 2,95 persen ke posisi 935,34. Sebagian besar indeks saham acuan melemah.
Usai libur panjang Lebaran 2024, IHSG berada di level tertinggi 7.285,78 dan terendah 7.066,57. Sebanyak 457 saham tertekan sehingga beban IHSG. 165 saham menguat dan 175 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.819.276 kali dengan volume perdagangan 24,7 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 23 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.170.
Langkah Antisipasi Disiapkan
Sebelumnya diberitakan, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menuturkan, langkah-langkah antisipasi disiapkan untuk hadapi dampak ketegangan konflik Israel-Iran.
Ia menilai, dampak ketegangan konflik Israel-Iran akan terlihat pada pembukaan pasar keuangan pada Selasa, 16 April 2024. "Rambatan dampak (eskalasi konflik) kepada pasar finansial Indonesia baru akan terlihat saat pembukaan pasar besok pagi, Selasa, 16 April 2024.
Namun, langkah-langkah antisipatif akan disiapkan untuk menjaga kepercayaan pasar atas dampak potensi semakin meningkatnya harga komoditas terutama minyak akibat terganggunya pasokan, serta kenaikan harga emas, sebagai aset safe haven, dan rambatan ke sektor lainnya,” ujar Menko Airlangga seperti dikutip dari keterangan resmi, Senin (15/4/2024).
Konflik di Timur Tengah saat ini semakin memanas dengan serangan ratusan drone Iran ke Israel pada Minggu, 14 April 2024 sebagai bentuk balasan atas serangan Israel yang telah menghancurkan gedung Konsulat Iran di Damaskus, Suriah, pada 1 April 2024.
Selain memicu ketegangan regional hingga ke tingkat global, eskalasi konflik ini juga akan berdampak kepada perekonomian global serta akan meningkatkan risiko makroekonomi bagi perekonomian Indonesia.
Advertisement
Ekonomi Indonesia Relatif Kuat
Merespons situasi tersebut dan guna mengambil langkah-langkah antisipatif, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyelenggarakan rapat terbatas dengan seluruh unsur Kedeputian pada Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian berikut dengan sejumlah Duta Besar pada Senin, 15 April 2024.
Menko Airlangga juga menyampaikan, konflik tersebut juga akan menimbulkan gangguan pada rantai pasokan melalui Terusan Suez yang akan berdampak langsung setidaknya pada kenaikan biaya kargo. Produk yang terganggu antara lain gandum, minyak, dan komponen alat-alat produksi dari Eropa.
Secara fundamental, perekonomian Indonesia relatif masih cukup kuat. Pertumbuhan ekonomi masih terjaga di atas 5% dengan inflasi yang terkendali. Sampai dengan Februari 2024, neraca perdagangan Indonesia juga masih mengalami surplus, dan menopang Cadangan Devisa yang pada posisi terakhir di Maret 2024 tercatat masih kuat.
Pergerakan Rupiah
Sebelumnya, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Selasa dibuka merosot usai liburan Lebaran 2024 akibat konflik Iran dan Israel, serta sentimen penundaan pemotongan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS).
Dikutip dari Antara, Selasa, 16 April 2024, pada awal perdagangan Selasa pagi, rupiah turun 240 poin atau 1,51 persen menjadi 16.088 per dolar AS dari penutupan perdagangan sebelumnya pada 15 April 2024 sebesar 15.848 per dolar AS.
Sentimen penundaan pemangkasan suku bunga acuan AS dan tensi konflik geopolitik yang meninggi telah mendorong penguatan dolar AS belakangan ini," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra.
Ariston menuturkan rupiah berpotensi melemah terhadap dolar AS di hari kerja pertama pascalibur Lebaran. Indeks dolar AS saat ini sudah bergerak di atas kisaran 106. Selama libur Lebaran di kisaran 105 dan sebelum Lebaran di kisaran 104.
Konflik di Timur Tengah terutama serangan balasan Iran yang langsung ke Israel meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut dan mengundang kekhawatiran pasar akan munculnya perang baru.
Ia mengatakan perang akan menyebabkan gangguan suplai, meningkatkan inflasi, memicu pelambatan ekonomi global sehingga pelaku pasar keluar dari aset berisiko dan masuk ke aset aman dan memicu penguatan dolar AS dan harga emas sebagai aset aman.
Suku Bunga The Fed
Selama libur Lebaran, rilis data inflasi konsumen AS bulan Maret lebih ditunggu, untuk membaca peluang bank sentral AS atau The Fed akan melakukan pemangkasan suku bunga acuan AS. Sementara itu, ekspektasi pasar menurun terhadap pemotongan suku bunga AS dalam waktu dekat.
Advertisement