Sukses

Rupiah Anjlok ke 16.000 per Dolar AS, BI Sibuk Intervensi Pasar

Bank Indonesia akan selalu berada di pasar untuk menjaga stabilisasi nilai tukar rupiah. Pelemahan rupiah ini terjadi di tengah eskalasi konflik global yang terjadi saat ini.

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat lesu pada perdagangan Selasa kemarin. Rupiah ditutup melemah 328 poin atau 2,07 persen menjadi 16.176 per dolar AS dari penutupan perdagangan sebelumnya pada Jumat, 5 April 2024 sebesar 15.848 per dolar AS.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menjelaskan, Bank Indonesia akan selalu berada di pasar untuk menjaga stabilisasi nilai tukar rupiah. Pelemahan rupiah ini terjadi di tengah eskalasi konflik global yang terjadi saat ini.

 

"BI selalu berada di pasar dan kami akan pastikan stabilisasi nilai tukar akan terjaga, kita terus melakukan intervensi baik di spot maupun Non Delivery Forward (NFD)," ujar Perry dikutip dari Antara, Rabu (17/4/2024).

 

Perry menyampaikan BI akan terus berkoordinasi dengan pemerintah selaku pemangku fiskal, guna menjaga stabilisasi moneter dan fiskal.

"Kami pastikan kami di berada pasar untuk melakukan langkah-langkah stabilisasi," ujar Perry.

Langkah yang Dijalankan

BI telah melakukan sejumlah langkah penting untuk menjaga kestabilan rupiah usai libur Lebaran serta di tengah memanasnya konflik di Timur Tengah dan dinamika perkembangan perekonomian Amerika Serikat (AS).

"Selama libur Lebaran, pasar non deliverable forward (NDF) IDR di offshore juga sudah tembus di atas Rp16.000 atau sudah di sekitar Rp16.100, sehingga rupiah dibuka di sekitar angka tersebut," kata Kepala Departemen Pengelolaan Moneter (DPM) BI Edi Susianto.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan BI untuk menstabilkan nilai tukar rupiah, yakni dengan menjaga keseimbangan supply-demand valuta asing (valas) di pasar melalui triple intervention khususnya di spot dan domestic non-deliverable forward (DNDF).

2 dari 3 halaman

Rupiah Loyo 16 April 2024 Terseret Data Penjualan Ritel AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat lesu pada perdagangan Selasa, 16 April 2024. Analis menilai, rupiah tertekan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) seiring penguatan indeks dolar AS karena penjualan ritel AS lebih baik dari perkiraan.

Dikutip dari Antara, kurs rupiah ditutup melemah 328 poin atau 2,07 persen menjadi Rp 16.176 per dolar AS dari penutupan perdagangan sebelumnya pada Jumat, 5 April 2024 sebesar 15.848 per dolar AS.

Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI) pada Selasa, 16 April 2024 turun ke level Rp16.176 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.873 per dolar AS.

Analis ICDX Taufan Dimas Hareva menuturkan, rupiah kali ini tertekan oleh penguatan yang terjadi pada kinerja indeks dolar AS, imbas dari rilis angka penjualan ritel AS yang lebih baik dari perkiraan.

“Data penjualan ritel AS yang lebih kuat itu memperkuat ekspektasi bahwa bank sentral AS atau Federal Reserve (the Fed) dapat mempertahankan suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lama,” ujar Taufan kepada ANTARA.

 

3 dari 3 halaman

Penjualan Ritel AS

Adapun penjualan ritel secara bulanan AS tumbuh 0,7 persen dari ekspektasi 0,3 persen. Pada Februari 2024, data penjualan ritel naik 0,9 persen direvisi naik dari 0,6 persen.

Data penjualan ritel adalah salah satu indikator utama belanja konsumen, yang mencakup lebih dari dua pertiga perekonomian AS. Belanja rumah tangga yang lebih tinggi menunjukkan prospek inflasi yang sulit.

Angka-angka tersebut menyoroti prospek perekonomian AS yang kuat dan mendukung pandangan The Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral AS harus mempertahankan suku bunga pada tingkat tinggi untuk waktu yang lebih lama. Hal ini mendasari kenaikan mata uang dolar AS.