Liputan6.com, Jakarta Harga emas turun tipis pada hari Rabu, namun diperdagangkan mendekati rekor tertinggi yang dicapai minggu lalu. Penurunan harga emas dunia ini karena tekanan dari memudarnya harapan penurunan suku bunga AS membayangi kenaikan permintaan safe haven yang timbul dari gejolak geopolitik di Timur Tengah.
Dikutip dari CNBC, Kamis (18/4/2024), harga emas di pasar spot turun 0,2% menjadi USD 2,376.39 per ounce. Harga mencapai titik tertinggi sepanjang masa di USD 2,431.29 pada hari Jumat. Emas berjangka AS ditutup 0,8% lebih rendah pada USD 2,388.4.
“Ketidakpastian geopolitik terus mendukung emas dan jika ada peningkatan situasi, maka harga bisa bergerak menuju kisaran $2.500,” kata Phillip Streible, kepala strategi pasar Blue Line Futures di Chicago.
Baca Juga
“Harga emas hanya akan turun jika bank sentral berhenti membeli atau jika investor kembali ke fase risk-on,” ujarnya.
Advertisement
Iran mengatakan militernya siap menghadapi setiap serangan Israel. Iran melakukan serangan langsung pertamanya terhadap Israel akhir pekan lalu sebagai pembalasan atas dugaan serangan Israel terhadap kompleks diplomatik Iran di Damaskus pada 1 April.
Suku Bunga The Fed
Pejabat tinggi bank sentral AS termasuk Ketua Federal Reserve Jerome Powell pada hari Selasa tidak memberikan panduan apa pun mengenai kapan suku bunga dapat diturunkan, dan malah mengatakan bahwa kebijakan moneter perlu bersifat restriktif lebih lama.
Pasar memperkirakan peluang penurunan suku bunga AS sebesar 71% pada bulan September. Suku bunga yang lebih tinggi mengurangi daya tarik untuk memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Meskipun sebagian besar emas masih tidak berkorelasi dengan dolar AS dan imbal hasil Treasury dalam tren saat ini, emas mungkin masih menunjukkan respons jangka pendek terhadap pergerakan keduanya, kata analis riset senior FXTM, Lukman Otunuga.
Kamu Punya Simpanan Emas di Rumah? Sekarang saatnya Jual
Harga emas dunia naik pada perdagangan Senin (Selasa waktu Jakarta) karena permintaan safe-haven yang dipicu oleh ketegangan antara Iran dan Israel di Timur Tengah. Kenaikan harga emas dunia ini menyentuh level termahal sepanjang masa.
Lantas apakah sekarang waktu yang tepat untuk membeli emas?
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuabi mencatat, saat ini harga emas dunia telah mencapai USD 2.382,70 per troy ons.
Menurutnya, kenaikan harga emas ini terlampau tinggi sehingga bukan waktu yang tepat bagi masyarakat untuk membeli logam mulia.
"Harga sudah terlalu tinggi, belum tepat untuk beli," kata Ibrahim saat dihubungi Merdeka.com di Jakarta, Rabu (17/4).
Adapun, waktu yang tepat bagi untuk membeli emas saat harga berada di kisaran USD 2.271 per troy ons.
"Kalau harga emas sudah USD 2.271, baru beli," bebernya.
Advertisement
Menjual Emas
Sebaliknya, Ibrahim menilai tren kenaikan harga emas ini merupakan waktu yang baik bagi masyarakat untuk menjual aset logam mulia. Karena, adanya potensi memperoleh untung yang lebih tinggi dibandingkan momen saat harga emas mulai bergerak ke arah stabil.
"Sekarang, iya (waktunya jual emas)," tegasnya
Ibrahim menilai, kenaikan harga emas ini salah satunya dipicu oleh meningkatnya ketegangan geopolitik di kawasan Timur Tengah. Terbaru aksi serangan balasan rudal balistik oleh Iran ke Israel yang membuat investor dunia memilih aset investasi yang lebih aman seperti emas.
"Investor fokus pada meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, yang dipandang sebagai peningkatan permintaan investasi terhadap safe haven seperti emas," pungkasnya.