Sukses

Pertanyaan Ini Sering Diajukan saat Wawancara Kerja

Sederhananya, kita tidak tahu pekerjaan apa yang akan ada dalam beberapa tahun ke depan, kata Raman. "Satu-satunya hal yang konstan dalam dekade mendatang adalah perubahan."

Liputan6.com, Jakarta "Bagaimana diri Anda dalam waktu lima tahun ke depan?"

Ini adalah pertanyaan yang sering muncul dalam interview atau wawancara kerja, oleh mentor, penasihat karier, atau bahkan oleh orang tua.

Wakil Presiden dan pakar tenaga kerja di LinkedIn Aneesh Raman mengatakan, seharusnya pertanyaan ini tidak perlu menjadi kekhawatiran. Dikutip dari CNBC, Kamis (25/4/2024), Raman mengatakan kamu jangan khawatir tentang lima tahun atau 10 tahun dari sekarang.

Hal ini mungkin terlihat berlawanan dengan intuisi pada awalnya, namun karena pasar tenaga kerja dan pekerjaan itu sendiri berkembang dengan cepat berkat perkembangan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), merencanakan masa depan bisa jadi rumit.

Sederhananya, kita tidak tahu pekerjaan apa yang akan ada dalam beberapa tahun ke depan, kata Raman.

"Satu-satunya hal yang konstan dalam dekade mendatang adalah perubahan," tambahnya.

Lalu, bagaimana yang baru memulai karier?

Alih-alih memikirkan jabatan atau peran apa yang diinginkan, Raman menyarankan untuk fokus pada apa yang ingin dilakukan, keterampilan apa yang harus dikembangkan, dan menggunakannya untuk suatu hal yang memberi impact besar.

"Hal yang paling penting adalah keterampilan," kata Raman. Mengembangkan keterampilan tersebut harus menjadi fokus dari karir awal setiap orang, jelasnya, dengan menambahkan bahwa di mana dan bagaimana hal itu terjadi adalah hal yang dapat menjadi tambahan agar menjadi semakin jelas.

2 dari 3 halaman

Perekrut Lebih Mencari Skill

"Perusahaan tertarik dengan semua keterampilan yang akan anda bawa ke dalam organisasi, terlepas dari mana anda mempelajarinya," katanya. "Catatlah keterampilan terbaik anda dan ceritakan dimana anda mendapatkannya dengan baik dan, yang lebih penting lagi, bagaimana anda menerapkannya."

Data dari LinkedIn menunjukkan bahwa perusahaan semakin memperhatikan keterampilan - misalnya, perekrut lima kali lebih mungkin mencari kandidat berdasarkan keterampilan daripada hal lain seperti gelar sarjana. 

"Setelah membangun keahlian yang sesungguhnya, langkah selanjutnya adalah bertanya pada diri sendiri bagaimana anda bisa menerapkan apa yang anda ketahui pada isu tertentu atau topik yang anda sukai," kata Raman.

Selain keahlian, pembelajaran harus menjadi titik fokus utama lainnya dan sejalan dengan kemampuan untuk beradaptasi di pasar kerja yang terus berubah.

"Temukan cara agar anda cinta untuk belajar, di mana anda bersemangat untuk belajar karena rasa ingin tahu dan bertekad untuk menjadi lebih baik dalam keterampilan tertentu atau dalam bidang keahlian tertentu," kata Raman.

 

3 dari 3 halaman

Budaya Belajar

Dia mengatakan bahwa bertanya tentang budaya belajar adalah pertanyaan paling penting yang bisa ditanyakan oleh para pencari kerja dalam wawancara.

Hal ini dikarenakan sifat pekerjaan dan pasar tenaga kerja yang terus berubah, kata Raman.

Penelitian LinkedIn juga menemukan bahwa budaya belajar dapat meningkatkan rasa keterkaitan pekerja dengan perusahaan mereka dan menambah tujuan dari pekerjaan mereka.