Sukses

Kementan Gelar Apel Siaga di Jatim, Serahkan Ribuan Pompa Air untuk Tingkatkan Produksi Padi

Dari 3.700 unit pompa air tersebut, akan dialokasikan untuk 21 Kabupaten/Kota di Jatim. Penggunaan alsintan dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi berproduksi.

Liputan6.com, Surabaya Apel Siaga Alat Mesin Pertanian (Alsintan) digelar oleh Kementerian Pertanian (Kementan) Lapangan Kodam V Brawijaya, Surabaya. Dalam apel tersebut, sebanyak 3.700 unit pompa air dikerahkan sebagai bentuk mekanisasi maksimal untuk mencapai 2 juta ton target produksi beras di Provinsi Jawa Timur (Jatim).

"Bisa dibayangkan di Jawa Timur ini, ada 380.000 hektar tadah hujan, kalau ini 300.000 saja kita naikan menjadi 2 atau 3 kali tanam, berarti kenaikan produksi beras di Jawa Timur bisa mencapai 2 juta ton, angka ini bisa menutupi 50% kebutuhan, jadi 50% bisa selesaikan persoalan di Jawa Timur ini,” ujar Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, Kamis (18/4).

Mentan Amran menegaskan akan mengevaluasi pemanfaatan pompa di setiap wilayah, sehingga penerapan sistem ini dapat berjalan maskimal untuk peningkatan produksi padi disetiap daerah.

"Pemberian pompa ini diharapkan dapat memberi dampak signifikan terhadap peningkatan produksi beras nasional. Bantuan ke Jawa Timur hari ini kurang lebih Rp 200 miliar, sebagian besar untuk pompanisasi, kalau dalam dua minggu hingga satu bulan kedepan ini terpasang kami akan tambah bantuannya," kata Mentan Amran.

 

Namun, Amran melanjutkan, apabila pompa tidak dimanfaatkan dengan baik, maka akan ditarik kembali, dan akan direalokasi ke wilayah yang lebih membutuhkan.

"Ini harus tegas, supaya semua berlomba-lomba untuk meningkatkan produksi” tegas Mentan Amran.

Di kesempatan yang sama, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Rafael Granada Baay, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas bantuan pompanisasi yang diberikan untuk Jawa Timur. Ia optimis bantuan tersebut akan mengakselerasi produksi beras di Jawa Timur.

"Hari ini petani kita mendapat bantuan 3700 pompa dari Bapak Menteri Pertanian, kami harap petani dapat meningkatkan indeks pertanaman dari yang satu kali menjadi dua kali pertahun, dan ada pertambahan luas areal tanam sekitar 180.000 hektar, sehingga berpotensi meningkatkan produksi kurang lebih 2 juta ton untuk wilayah Jawa Timur," ujar Pangdam.

 

Sementara, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Ali Jamil menerangkan, Potensi sawah tadah hujan di Jatim sebesar 244 ribu ha. Diharapkan dapat berkontribusi pada produksi sebesar 1,2 juta ton GKG dengan provitas 5 ton per ha.

"Maka diharapkan dengan kegiatan ini indeks pertanaman yang semula IP 1 menjadi IP 2. Nanti juga akan dilakukan hal sama di Jawa Tengah, Jawa Barat, dan provinsi lainnya," kata Ali Jamil.

Dari 3.700 unit pompa air tersebut, akan dialokasikan untuk 21 Kabupaten/Kota di Jatim. Penggunaan alsintan dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi berproduksi.

"Misalnya dalam Pengolahan tanah dapat Meningkatkan efisiensi waktu kerja 97.4% Menurunkan biaya kerja 40%. Dalam penanaman meningkatkan efisiensi  waktu kerja 98% serta menurunkan biaya kerja 20%," katanya.

Ali menambahkan, seluruh kompenen terlibat bersama-sama membantu peningkatan produksi pangan. Mulai dari petani, poktan, penyuluh, babinsa dan lain-lain.

"Kegiatan ini juga sebagai tindak lanjut dari Nota Kesepahaman Panglima TNI dengan Bapak Menteri Pertanian mentan. Dengan melibatkan TNI untuk pendampingan dalam peningkatan produksi dan produktivitas komoditas pertanian serta pengawalan penggunaan alsintan di daerah sehingga tepat sasaran," kata Ali.

 

 

(*)